Setelah tiba di tempat tujuan mereka, Saskia dan kedua teman laki-lakinya turun dari dalam mobil. Mereka bersembunyi di balik pohon besar yang berhadapan dengan rumah Yogi dan menunggu pria tampan itu keluar dari dalam rumah.Setelah satu jam mereka menunggu akhirnya, Yogi keluar dengan menggunakan masker dan baju serba hitam. Pria itu membuka gerbang dan saat melangkahkan kaki keluar, Vendra dan Bayu memukul kuat kepala pria itu hingga pingsan. Saskia membuka pintu mobil dan dua pria itu memasukkan Yogi ke dalam mobil tersebut.Setelah itu, mereka meninggalkan rumah pria tampan tersebut dan menuju sebuah gudang yang jauh dari perkotaan.***Di kediaman Kenzo.Mark sedang bersembunyi di dekat tumpukan sampah, dan saat mendengar ada yang membuka pagar rumah, pria itu langsung menatap ke arah orang tersebut. Terlihat Cinta sedang membawa plastik sampah menuju tempat persembunyiannya. Gadis itu membuang plastik sampah tersebut ke tempat sampah, dan terkejut saat melihat Mark tengah tersen
2 Maret 2021.Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, Saskia masih tertidur pulas dipelukkan Yogi, karena kelelahan dengan permainan panas semalam. Yogi membuka matanya dan memegang kepalanya, karena ia merasakan pusing di bagian kepala belakangnya."Dimana aku?" tanya Yogi yang masih belum sadar saat Saskia memeluknya.Pria itu merasakan kejanggalan pada tangannya dan ia terkejut saat melihat Saskia tengah terlelap tanpa, menggunakan busana sedikit pun. Yogi menatap tubuhnya, kemudian mendorong tubuh Saskia agar menjauh darinya."Akh, sakit." rintih Saskia saat tubuhnya didorong oleh Yogi."Kau menjebakku?" tanya Yogi dengan intonasi suara sangat tinggi.Bayu dan Vendra yang tengah tertidur di luar gudang, langsung terbangun saat mendengar suara Yogi yang seperti sedang berteriak. Yogi memakai bajunya dan mencengkeram wajah Saskia dengan sangat keras. Gadis itu hanya tersenyum smirk ke arah Yogi dan mengedipkan mata pada pria tersebut."Nasi sudah menjadi bubur, jika aku hamil kamu har
Hari Sabtu, pukul 10.00 WIB.Riski tengah duduk di taman depan rumah Kenzo, sambil memejamkan kedua matanya. Ia menikmati segarnya angin, dan mendengarkan merdunya musik melalui haedset miliknya. Cinta berjalan perlahan ke arah Riski dan langsung memeluk kekasihnya dari belakang."Kok gak ngajakin aku," ucap Cinta menatap Riski dari samping."Tadi kamu lagi masak, ya kali Riski ajak duduk di sini..." jawab Riski yang menoleh 'kan wajahnya ke arah sang kekasih.Sekarang mereka saling menatap satu sama lain, tatapan Cinta begitu dalam dan bahkan gadis itu hampir mencium bibir Riski. Namun, ia mengurungkan niatnya saat melihat Adam dan Indah turun dari mobil, yang terparkir di halaman rumah Kenzo."Riski, apa kabar?" sapa Indah mengusap rambut Adik iparnya."Kabar baik, Kak. Ayo masuk, kita berbicara di dalam saja..." jawab Riski.Indah dan Adam menganggukkan kepalanya, mereka pun berjalan menuju pintu rumah Kenzo. Saat mereka sudah masuk ke dalam rumah, terlihat Kenzo sedang asik dengan
Indah selalu memperhatikan Kenzo dalam diam. Sedangkan pria itu hanya mengabaikan Indah, dan fokus berbicara dengan Cinta. Setelah 3 jam di kawah putih, akhirnya mereka memilih pulang ke rumah. Adam dan Indah, sudah tidak lagi bersama mereka.Ting!Suara notifikasi pesan ponsel milik Kenzo berbunyi. Pria itu langsung mengambil ponsel yang ada di saku celana yang ia pakai, dan terkejut saat melihat Indah tiba-tiba mengirim pesan padanya.- Bisakah kita bertemu malam ini? Aku tunggu di Cafe Merpati.. - pesan Indah.Kenzo mengepal tangannya dan memasukkan kembali ponsel-nya ke dalam saku celana. Tanpa ia sadari, Cinta sudah melihat pesan tersebut. Pria itu menatap Cinta, dan mengusap rambut gadis itu saat melihat sahabatnya tertidur.'Jangan bilang, Kenzo akan datang menemui Kak Indah.'' batin Cinta.Gadis itu pura-pura tidur, dan memeluk tangan Riski yang sedari tadi sudah tertidur pulas. James tengah menyetir mobil, sedangkan Alex tertidur.***Di dalam mobil.Indah terus saja menatap p
- Aku bisa hidup tanpa cinta seorang wanita, namun tidak bisa hidup tanpa cinta seorang sahabat dan keluarga.Karena sahabat dan keluarga adalah hal paling berharga untukku.- Kenzo.***Depan Ruang ICU.Keluarga Tuan Iqbal sedang berada di kantin, untuk mengisi perut mereka. Tersisalah Yogi dan Saskia di depan ruang ICU. Kakak laki-laki Wahyu masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu, sedangkan Saskia tertidur di kursi tunggu. "Hai adikku, kenapa kau masih bertahan, ha? Kenapa kau tidak mati saja..." ucap Yogi memegang selang oksigen Wahyu."Mati saja ya, biar kamu bisa bebas dariku..." sambung Yogi memutus selang oksigen adiknya.Tiba-tiba tubuh Wahyu kejang dan Yogi malah meletakkan bantal di wajah Adik laki-lakinya. Wahyu menggerakkan kakinya dan 5 menit kemudian, monitor yang menunjukkan detak jantungnya timbul garis lurus. Pertanda Wahyu tidak bernyawa lagi, Yogi tertawa puas dan meletakkan kembali bantal di kepala sang Adik.Saat ia akan keluar dari ruang ICU, Saskia tengah memat
- Rasa kecewa akan menghancurkan sebuah kepercayaan -***Bandung, pukul 19.00 WIB.Adam, James, Riski, Alex dan Indah sudah berada di ruang tamu. Suasana begitu hening, tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Adam selalu mengalihkan pandangannya, karena sudah begitu sakit hati dengan sang Istri yang sudah membuat hatinya begitu kecewa. Kenzo dan Cinta berjalan ke arah ruang tamu, kemudian mereka duduk di samping Riski. Indah terus saja menatap Kenzo. Ia langsung menghampiri dan memegang tangan pria tersebut."Are you, okay?" tanya Indah.Kenzo hanya menatap datar Indah dan menatap Adam yang sadari tadi hanya diam. "Kak Adam." sapa Kenzo, yang merasa bersalah.Adam menatap sahabat adiknya, sambil tersenyum. Karena bukan Kenzo yang bersalah, melainkan istrinya sendiri yaitu Indah. "Kenapa?" tanya Adam yang berusaha terlihat tenang. Indah hanya menunduk sedih saat diabaikan oleh Kenzo."Jangan salahpaham denganku, demi Tuhan aku tidak pernah ingin merusak rumah tangga, Kak Adam. Aku suda
Di Kantor Kepolisian Kota BandungSetelah tiba di kantor Polisi, James, Cinta dan Mark dibawa masuk ke dalam. Terlihat satu Detektif mendekati mereka bertiga, dan terkejut saat melihat tangan ketiga orang itu diborgol."Apa permasalahan mereka?" tanya Detektif Putra."Mereka berkelahi di pemakaman, ada seorang peziarah yang menghubungi kami, karena merasa terganggu akibat perkelahian mereka bertiga." jelas polisi yang menangkap tiga orang tersebut.Riski, Alex dan Kenzo masuk ke dalam kantor Polisi dengan napas terengah-engah. "Pria ini yang membuat keributan dulu. Dia memancing amarah sahabatku, Pak." ucap Kenzo yang menujuk ke arah Mark."Benar, dua sahabatku tidak salah. Dia yang salah," sambung Alex yang ikut menunjuk Mark."Dia pembunuh, tapi kenapa kalian malah mengeluarkannya dari penjara? Wajar saja jika mereka kesal dan memukul pembunuh itu." ujar Riski yang menatap tajam polisi yang menangkap kekasihnya."Jadi lepaskan kekasihku dan sahabatku. Masukan pria itu kembali ke dala
Mark tengah mengobati lukanya di dalam kamar pribadi-nya. Wajahnya sudah membiru, karena pukulan Cinta dan James. Ia kesal dan melempar gelas yang ada di sampingnya ke arah dinding kamar. Sontak para pelayan yang bekerja di rumah Mark, kaget dan langsung masuk ke dalam kamar mereka. Para pelayan tidak ingin mendapat Ibas dari kemarahan majikannya.Mark mengambil ponsel miliknya dan menelepon seseorang, namun orang yang ia telepon tidak menjawab panggilan Mark. Pria tersebut semakin kesal dan membanting ponsel-nya."Sial! Saat dibutuhkan malah dia tidak ada!" teriak Mark."Aku akan membalas perbuatan kalian terhadap wajahku!" sambung Mark.***Sabtu 06 Maret 2021.Malam hari pukul 19.00 WIB.Cinta dan Riski bersiap-siap untuk pergi berkencan. Sepasang kekasih itu keluar dari rumah Kenzo dengan bergandengan tangan, tiba-tiba Alex menghalangi jalan mereka sambil menatap tajam sepasang kekasih tersebut."Mau kemana?" tanya Alex."Jalan lah 'kan malam Minggu. Waktunya kencan..." jawab Cinta