Share

26. Sebuah Saran

Subuh kala itu, Lintang membuka mata dengan malas. Rasa kantuk yang masih menjerat akibat begadang, terasa sulit untuk dikalahkan. Jika bukan karena ada Raga yang menuntut untuk tidur di kamarnya, mungkin Lintang sudah bisa memejamkan mata seperti malam-malam sebelumnya.

Namun, ada satu hal yang membuat Lintang mengerutkan dahi. Ia ingat benar, setelah Rama tertidur lelap saat hampir tengah malam, Lintang segera berpindah tidur di sofa sesuai titah Raga. Akan tetapi, mengapa pagi ini Lintang kembali terbangun di tempat tidur?

Lintang pun menoleh, menatap Rama dengan posisi tidur yang sudah tidak menentu. Kedua kaki Rama kini melintang di paha Lintang, dan kepala bocah itu ada di sisi tempat tidur yang berbeda. Namun, Lintang tidak melihat Raga ada di tempat tidurnya seperti malam tadi.

Kepala Lintang menoleh cepat pada sofa, tapi tidak juga menemukan pria itu di sana.

Lantas, apakah Raga sudah bangun lebih dulu daripada Lintang?

Atau, setelah memindahkan tubuh Lintang ke tempat tidur,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
jess
Duh, Lintang jangan jatuh cinta padanya biar dia saja yg jatuh cinta sama kamu.
goodnovel comment avatar
Edkim
Raga bikin kesel banget si, ada yah type cowok kyk dia dimuka bumi ini hwaaa jahat
goodnovel comment avatar
Suryani Lina
kenapa harus di mau lintang ke inginan raga ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status