공유

31. Cerai

“Mas Raga?”

Lintang baru saja membuka pintu kamar, ketika melihat Raga tepat berdiri di depannya dengan tangan yang terangkat hendak mengetuk pintu.

Raga mundur satu langkah, sambil menatap Lintang dari ujung rambut hingga kaki. Safir benar, semakin hari, Lintang memang terlihat semakin menarik dalam kesederhanaannya. Lintang tidak pernah berusaha menarik perhatian Raga, dan cenderung bersikap asing jika tidak keperluan sama sekali.

“Aku mau ajak kamu makan siang di luar.” Memang itulah tujuan Raga pulang ke rumah setelah penolakan Lintang tadi pagi.

Lintang menghela, kemudian melangkah maju sambil menutup pintunya. Lintang sedikit menggeser langkahnya, lalu berjalan melewati Raga. “Bukannya aku sudah bilang nggak mau. Jadi, please, jangan maksa. Lagian, ada angin apa Mas Raga mendadak mau ngajak makan siang di luar? Apa mau buat kesepakatan lagi? Kalau iya, udahlah ngomong aja di sini, nggak usah pake makan di luar. Beres.”

Langkah kaki Lintang tertuju ke dapur lalu mengambil seb
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (23)
goodnovel comment avatar
Yeni
Sedih banget ...
goodnovel comment avatar
dian ariani
kok ikutan nyesek ya..
goodnovel comment avatar
Suryani Lina
betul2 terharu dgn lintang..
댓글 모두 보기

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status