Share

Bab 43

“Berengseeek!”

Dari kemarin sore, baik hati dan mulut Lintang sibuk mengumpat. Mengeluarkan emosi yang tidak bisa tersalurkan, sampai-sampai ia tidak bisa berkonsentrasi untuk merekap pemasukan toko onlinenya pada hari itu.

Pagi ini pun, Lintang tidak mood pergi ke mana pun untuk membeli sarapan. Mi instan dan telur yang ada di dapur pun, tidak berniat untuk di masaknya sama sekali, karena rasa lapar itu seolah tenggelam dalam kekesalannya.

Lintang yang sedari tadi masih berbaring dan belum beranjak ke mana pun, tiba-tiba menutup wajahnya dengan bantal. Ia mencoba menggeram, berteriak sekencang mungkin agar bisa melegakan perasaannya. Namun, tetap saja perbuatannya itu sia-sia.

Rasa kesal di hati Lintang masih belum bisa pergi juga.

Tok tok

Pasti Intan, tebak Lintang segera bangkit dan beranjak pergi membukakan pintu. Gadis itu mungkin hendak mengajaknya sarapan di luar, atau memasak mi instan di dapurnya seperti biasa bila tidak ada jam kuliah pagi.

Akan tetapi, alangkah terkej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
pinter y Raga nyodorin Rama buat ngerayu Lintang. bisa ae bapaaak..
goodnovel comment avatar
Yelloe Duassatu
jiah mas raga pdkt ok make rama buat jadi alat supaya bisa ngomong sama.lintan...ku bantu doa ya mas biar bisa rujuk.sama.lintang...
goodnovel comment avatar
Iin Rahayu
kan Raga yg pindah ngontrak,, kuncinya itu Rama pasti Lintang luluh lama2 kalau di sodorin Rama terus...Semangat Mas Raga buat perjuangannya !!!!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status