Share

Chapter 32

           Rezal menutup laptopnya begitu pekerjaannya telah selesai. Dia melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan waktu istirahat. Dia berdiri dan bersandar pada meja kerjanya, berusaha memberikan ketenangan pada pantatnya yang panas karena terlalu lama duduk. Memang umur tidak bisa berbohong.

            Rezal menatap ponselnya dengan kerutan di dahi. Tidak ada satu pun notifikasi yang masuk dari Naya. Bahkan gadis itu juga tidak mengabarinya sejak pagi. Rezal tidak suka jika diabaikan seperti ini. Tanpa menunggu waktu, dia bergegas menghubungi Naya.

            "Halo?" sapa suara yang ingin Rezal dengar sejak tadi pagi.

            "Di mana?" tanya Rezal.

            "Di kampus, Mas. Ken

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status