Share

Bertemu lagi

Pagi itu

Cinta menerima telepon dari admin jasa pengiriman untuk mengambil paket yang datang kemarin sore.

Cinta menemui Ibunya di kantin sekolah.

"Bu, aku mau ke kota, ambil paket." Cinta menyalami ibunya.

"Iya, hati-hati dijalan, Nak!" Sahut ibunya.

Cinta mengendarai sepeda motornya. Membelah jalan raya dan memasuki parkiran sebuah kantor jasa pengiriman.

Setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, Cinta akan mengambil paket pelanggan jualan onlinenya di kantor ini.

Setelah mengambil paket dan menyusunnya di motor. Cinta berniat melajukan sepeda motornya. Tapi, betapa kaget Cinta ketika menyadari kehadiran Daniel di depannya. Cinta ingin menstater sepeda motornya. tapi, tangan kekar Daniel lebih dahulu mencabut kuncinya.

"Apa mau mu lelaki bre**sek?" Cinta melotot ke arah Daniel.

"Aku hanya ingin bicara denganmu, sebentar saja!" Daniel berkata dengan tatapan serius.

"Kamu fikir aku Sudi? Tidak. Lepaskan aku. Atau aku akan berteriak"

Cinta mengancam Daniel dan memandang sekeliling..

"Kamu pikir, aku akan takut kalau kamu berteriak? Aku tinggal katakan kepada orang-orang bahwa kita adalah pasangan suami istri yang lagi berantem. Hmmmmm" Daniel semakin mendekat kan badannya 

"Gila! Kamu laki-laki gila yang aku kenal!"

Cinta masih mencebik.

"Ok. Aku gila! Sekarang, ikut aku ke mobil!" Tanpa menunggu persetujuan. Daniel menarik tangan Cinta dan membawa nya ke mobil.

"Apa yang kamu mau? Jangan Coba macam-macam!" Cinta masih berontak.

"Sstttt, tenang dulu. Lihat ini!" Daniel menyerahkan amplop besar berwarna coklat kepada Cinta.

"Apa ini?" Cinta menatap amplop yang berada dipangkuannya.

"Kamu lihat saja, dan kamu akan mengerti." Daniel mendelikkan matanya ke arah amplop tersebut.

Dengan malas, Cinta membuka amplop tersebut. Matanya melebar sempurna melihat isi amplop tersebut.

"Kamu benar -benar gila. Apa maksud mu dengan mengambil gambar kejadian itu dan mencetak nya seperti ini, hah?" Cinta menampar wajah Daniel dengan keras 

Tapi seperdetik berikut nya Daniel mencium bibir Cinta dengan kuat.

"Setiap kamu menamparku, aku akan menciummu," ujar Daniel menatap Cinta dengan tersenyum.

Cinta meraih handle mobil. Tapi. Lagi-lagi Daniel menahannya. Daniel mengunci pintu mobil sehingga Cinta tidak bisa keluar.

"Dengarkan baik-baik. Menikahlah denganku. Apa yang terjadi malam itu adalah jebakan dari paparazy yang haus akan uang. Paparazy sengaja mencampur makanan yang aku pesan untukmu dengan obat perangsang." Daniel menatap Cinta

"Kamu pikir aku percaya hah? Lelaki brengsek seperti kamu, bagaimana bisa aku percaya?" Cinta masih mencoba untuk keluar dari mobil.

"Dengarkan aku!" Daniel mencengkram bahu Cinta.

"Kemarin , paparazy itu mendatangi kantorku dan memberikan Poto-Poto ini.

Dia mengancam akan menyebarluaskan semua ini ke sosial media dan relasi bisnis ku jika aku tidak memberikannya uang sebanyak dua miliar." Daniel lalu merenggangkan cengkeramannya.

"Hhuuhhh, aku tidak percaya. Dan aku tidak akan pernah percaya lagi pada lelaki seperti kamu!' Cinta melepaskan tangan Daniel dari bahunya.

"Kalaupun ada yang memerasmu. Itu bukan urusanku. Lepaskan aku. Aku mau pulang!" Cinta kembali memberontak, menarik-narik handle pintu mobil. Namun sia-sia.

"Menikahlah denganku!" ucap Daniel dengan suara lembut, menatap serius kepada Cinta.

Cinta kembali mengangkat tangan nya untuk menampar Daniel, tapi cepat diturunkannya lagi.

Sementara Daniel menyodorkan pipinya

"Kenapa? Mau menampar aku? Ayo tampar ! tampar aku. Tampar!"

Daniel menyodorkan pipinya tepat di depan wajah Cinta.

Maisya mendorong tubuh Daniel dengan sekuat tenaga, mengambil kunci motornya dan kembali meraih handle mobil.

 Cinta berhasil keluar dari mobil dan melajukan sepeda motornya dengan tergesa -gesa.

"Dasar laki-laki gila" Cinta menggerutu dan melajukan sepeda motornya lebih kencang lagi.

Cinta berhenti di sebuah mini market untuk membeli minuman dingin dan cemilan untuk di bawa pulang ke rumah. Setelah memilih belanja yang akan dibeli, Cinta membawa ke kasir dan segera membayarnya. 

"Biar saya yang akan membayar semuanya!" Daniel tiba-tiba hadir di samping Cinta.

"Tidak perlu! Aku bisa bayar sendiri," ucap Cinta sembari tetap menyodorkan uangnya.

Daniel menahan tangan Cinta dan berbisik.

"Berani kamu menolak, aku akan menciummu di sini." Daniel mengedipkan matanya dengan nakal.

Cinta mundur selangkah dan membiarkan Daniel membayarnya. Daniel menyerahkan kantong belanjaan yang penuh dengan barang tersebut kepada Cinta, lalu melenggang pergi.

Cinta menerimanya, namun, Cinta mengernyitkan keningnya karena barang yang di bawanya sangat berat. Cinta memeriksa kantong tersebut. Dan menemukan banyak sekali cemilan dan beberapa mainan anak perempuan.

"Ini …." Cinta berlari keluar menyusul Daniel 

"Hey, tunggu!" Cinta memanggil Daniel, namun, Daniel tidak menoleh.

"Hey, kamu tuli, ya?" Cinta menyentuh pundak Daniel dan sontak membuat Daniel memandang ke arahnya.

"Aku bukan hey, aku punya nama,Daniel." Daniel menjawab

Cinta menatap kesal ke arah Daniel. "Daniel, mengapa kantong ini berat sekali? dan ada banyak barang yang tidak aku beli di dalamnya!"

"Itu … aku memberikannya untuk calon istriku." Daniel tersenyum dan mendekatkan wajahnya.

"Gila! siapa yang bilang kalau aku calon istrimu?" Cinta mundur selangkah, untuk menghindari tatapan Daniel.

"Aku, aku yakin kalau kamu adalah calon istriku!" Daniel semakin mendekat.

"Stop! aku bilang stop! jangan mendekat." Cinta menahan pergerakan Daniel. 

"Jangan pernah bermimpi, kalau aku akan bersedia menikah denganmu. Aku tekankan itu!" Cinta berjalan menuju sepeda motornya. Dan meninggalkan Daniel yang masih tersenyum sendiri.

"Kita lihat saja! sampai sejauh mana kamu akan bertahan dengan pertahananmu!" Daniel menatap kepergian Cinta dengan senyuman.

**************

Cinta sampai di rumahnya ketika hari telah petang. Cinta mengetuk pintu dan memberi salam. Carisa menyambut mamanya dengan senyum bahagia 

"Mama sudah pulang?" Carisa memeluk dan mencium pipi Cinta dengan sayang.

"Iya, Sayang." Cinta menggandeng tangan Carisa dan meletakkan bawaannya di atas meja.

"Mama belanja banyak sekali?" Carisa membongkar kantong belanja yang di bawa Cinta.

"Wahhhhh … mainan Carisa banyak banget. Makanannya juga enak-enak." Carisa berceloteh sembari terus membongkar barang tersebut.

Cinta melihat isi kantong belanja tersebut. Ntah pikiran dari mana sehingga Daniel membelikan semua barang-barang tersebut. Yang memang sangat dibutuhkan oleh Cinta. 

Cinta menghempaskan tubuhnya di ranjang. Mengingat rangkaian kejadian hari ini. Cinta tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Daniel. Dan lagi-lagi Daniel menawarkan menikah dengannya.

**************

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status