Seorang lelaki turun dari mobil dan menghampiri Cinta.
Mengapa anda masih disini?" Lelaki itu bertanya dengan tatapan penuh tanya.
"A-aku tidak mendapatkan angkot atau ojek untuk pulang." Cinta menjawab ketakutan.
"Di mana rumah mu?Aku akan mengantarmu pulang!" ucap lelaki itu.
"Ti-tidak perlu. A-aku akan menunggu ojek saja." Cinta menolak ajakan tersebut dengan lembut.
"Hmmm. Apa anda yakin? hujan deras seperti ini, angkot atau pun ojek tidak akan ada yang lewat. Anda seorang perempuan. Dan tempat ini sangat sepi." Lelaki itu masih bersikeras menawarkan bantuan.
"Rumah saya sangat jauh. Saya tidak ingin merepotkan anda.terima kasih atas tawarannya." Cinta pun masih menolak dengan halus.
"Baiklah. Kalau rumah anda sangat jauh. Bagaimana kalau anda saya antar ke hotel terdekat?" ujar lelaki tersebut.
"Apa? Tidak. Saya bukan perempuan murahan!" Cinta marah mendengar tawaran pemuda tersebut.
"Tenanglah nona, Saya bukan orang jahat. Saya hanya tidak tega meninggalkan anda sendirian disini, dengan keadaan hujan deras. Tempat ini sepi. Tidak bagus untuk seorang perempuan. " Pemuda itu masih bersikukuh
Belum sempat Cinta menjawab.
Pemuda itu kembali berkata. "Aku hanya akan mengantar mu kehotel dan membayar sewa nya. Setelah itu aku akan pulang. Percayalah aku orang baik baik"
Cinta memikirkan perkataan pemuda tersebut.
"Benar juga. Hujan masih deras. Tidak mungkin ada ojek atau angkot yang lewat.sedangkan mau pulang pun sudah tidak ada kendaraan menuju desa." Batin Cinta.
"Tapi bagaimana jika lelaki ini penjahat yang hanya modus," gumam Cinta dalam hati.
Pemuda itu kembali berbicara."Baiklah. Kalau begitu. Aku akan menemani disini."
Cinta terbelalak. Bagaimana mungkin pemuda itu akan menemani nya di sana.
Setelah berfikir panjang, akhirnya Cinta memutuskan untuk menerima tawaran pemuda itu untuk diantar ke hotel terdekat.
Lelaki itu membuka pintu mobil. Cinta duduk dibelakang kemudi dan lelaki itu duduk di samping kemudi.
"Rumah mu dimana?seberapa jauh sehingga kamu tidak mau aku antar pulang?" lelaki itu bertanya pada Cinta seraya melihat dari kaca spion mobil.
"Ehm. Saya tinggal di sebuah desa terpencil. Perjalanan dari sini ke desa selama 2 jam . Setelah itu harus menyeberangi sungai dan melewati hutan. Jika malam hari, tidak ada perahu yang mau mengantar penumpang, ditambah dengan hujan. Jalan menuju rumah saya juga tidak bisa ditempuh karena masih jalan tanah dan tidak di aspal." terang Cinta dengan gugup.
"Lalu apa yang anda lakukan di kota ini? mengapa anda sendirian?" lelaki itu melanjutkan pertanyaannya.
"Saya sedang berbelanja untuk keperluan sekolah anak, dan keperluan mengajar," sahut Cinta
"Biasanya, saya berbelanja bersama teman teman. Tapi saat ini mereka semua sedang sibuk. Jadi saya pergi sendiri," lanjut Cinta lagi.
Mobil akhirnya menepi pada sebuah hotel.
Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut menuju resepsionis.
"Permisi, Saya mau memesan sebuah kamar no smoking." Lelaki itu memberikan identitas dirinya
Resepsionis pun menyiapkan data untuk kamar tersebut. Dan memberikan kunci kamar kepada lelaki itu.
"Mari, Aku akan tunjukkan kamar mu." Lelaki itu meminta Cinta mengikutinya.
Cinta mengikuti langkah lelaki tersebut.Ketika tiba di depan kamar dan membuka pintu kamar tersebut. Cinta mengucapkan terima kasih.
"Ehm , terima kasih telah menolong saya pak …." ucap Cinta menggantung.
"Daniel wong, kamu panggil saja Aku Daniel." Sahut lelaki itu.
"Baik. Terima kasih pak Daniel." Sahut Cinta seraya membungkukkan badannya.
"Lalu. Siapa namamu? " tanya Daniel.
"Saya Cinta" jawab Cinta tersenyum.
Ketika Cinta akan menutup pintu kamar. Tiba tiba perutnya berbunyi.
Krucuk..krucuk..
Daniel pun mendengar suara perut Cinta yang kelaparan. Wajah Cinta memerah menahan malu. Daniel pun berbalik.
"Apa kamu belum makan?" Tanya Daniel
"Eh, Err … Itu … Aku tidak lapar." jawab Cinta asal.
"Bagaimana mungkin kamu bilang tidak lapar, tapi cacing cacing di dalam perut mu mendemo seperti itu. Baiklah aku akan memesan makanan untuk mu!" Daniel berkata sembari membuka gawai nya dan memesan makanan melalui aplikasi .
"Tidak perlu repot pak Daniel!" Cinta menatap Daniel dengan gelengan kepala.
"Masuklah kekamar mu. Aku akan menunggu disini sampai kurir mengantar makanan untukmu!" Daniel masih menatap layar ponselnya.
"Baiklah ..." Cinta lalu masuk kamar hotel dan mengunci pintu nya
**********
Beberapa menit kemudian kurir pun menelpon Daniel. Dan Daniel turun ke lobby untuk menjemput makanan tersebut.
Setelah menerima makanan dan membayarnya, Daniel kembali ke lantai 5, kamar yang di sewa Daniel untuk Cinta.
Tok … tok ... tok ...
"Cinta , ini makanan untukmu." Daniel memanggil Cinta dan mengetuk pintu.
Ceklek,
Pintu terbuka dan Cinta menyembulkan wajahnya di balik pintu.
Cinta menerima makanan tersebut dan mengucapkan terimakasih.
Tapi diseperdetik kemudian, ketika Daniel pergi meninggalkan pintu kamar, Cinta Memanggil Daniel.
"Pak Daniel, ehm ... maaf, apakah saya boleh meminjam ponsel anda untuk menghubungi keluarga saya? saya ingin mengabarkan keberadaan saya. Karena ponsel saya mati. Dan saya tidak membawa charger atau power bank." Cinta berkata dengan hati hati.
"Ooo … silahkan. Saya tidak keberatan." Daniel pun menyodorkan benda pipih itu kepada Cinta.
"Ehm. Mungkin sebaik nya pak Daniel menunggu di sofa tamu saja." Cinta menawarkan Daniel masuk.
"Tidak perlu, Saya menunggu disini saja," sahut Daniel.
"Baiklah. Terimakasih. Saya Video Call putri saya dulu.maaf mungkin agak lama meminjam handpone bapak." Cinta tersenyum sembari menutup kembali pintu kamar.
15 menit kemudian, Cinta membuka pintu kamar dan memberikan handpone Daniel. Tapi tiba tiba.
Krucuk … krucuk ...
Cinta mendengar suara orang kelaparan.
Cinta menatap Daniel. Dan mendapat tatapan begitu, Daniel menjadi serba salah.
"Baiklah. Aku langsung pulang." Daniel akan berlalu.
"Pak, makan saja dulu. Makanan yang bapak pesan terlalu banyak untuk porsi saya. Sebaiknya kita makan bersama saja.sayang kalau tidak dihabiskan." Cinta mempersilahkan Daniel masuk.
"Anda tidak keberatan?" Daniel bertanya.
"Tidak apa apa. Saya percaya pada Bapak," Jawab Cinta mantap.
"Mari, Pak. Silahkan masuk." Cinta mempersilahkan Daniel masuk dan mereka pun makan bersama.
*********
Cinta dan Daniel menghabiskan makanan tersebut karena memang mereka sama sama belum makan malam.
Selesai makan mereka membereskan sampah bekas makanan bersama sama.
Tiba tiba Cinta merasa tubuh nya memanas, dia juga merasa pusing.
"Kenapa tubuhku terasa panas begini. Dan kenapa aku merasa ada gairah saat memandang Pak Daniel." gumam Cinta.
Begitu pun dengan Daniel. Dia merasa tubuhnya sangat panas dan akan ada rasa hasrat yang ingin meledak. Perasaan sangat tidak nyaman membuat nya penglihatannya buram.
Ketika akan berdiri , tidak sengaja Daniel bertabrakan dengan tubuh Cinta yang juga merasa pusing dan kepanasan.
Akhirnya mereka jatuh bersama dan Daniel menindih tubuh Cinta.
Sesaat kedua nya terpaku dan saling menatap. Daniel merasa tubuhnya semakin panas dan merasa aliran gairah dalam dirinya semakin gila.
Tanpa sadar Daniel mencium bibir Cinta. Dan Cinta pun tidak menolak. Perlahan Daniel mencumbu leher jenjang Cinta, menggigitnya kecil-kecil dan meninggal tanda kepemilikan. Cinta mendesah, karena aliran gairah dalam tubuhnya juga memuncak. Mereka berciuman cukup lama. Dan akhirnya ciuman itu semakin menuntut dan menuntut.
Daniel terus melancarkan aksinya, melepas satu per satu pakaian yang Cinta kenakan. Akal sehat mereka benar-benar telah hilang. Daniel menelusuri setiap inci tubuh Cinta dengan bibirnya. Bahkan menyentuh bagian-bagian sensitif tubuh Cinta. Sehingga membuat Cinta semakin mendesah.
Penyatuan tubuh keduanya pun tidak dapat dihindari. Cinta dan Daniel telah kehilangan akal sehatnya. Karena gairah lebih menguasai pikiran dan hati keduanya.
Setelah beberapa kali melakukan penyatuan, Daniel dan Cinta tidur saling berpelukan.
Sinar matahari menerobos kaca kamar hotel. Cinta mengerjapkan mata nya sesaat dan merasakan sedikit pusing. Cinta hendak beranjak bangun ketika tiba tiba menyadari ada tangan seseorang dibawah kepala nya.dan satu tangan lagi melingkar di pinggang nya. Cinta menoleh kebelakang dan betapa terkejut nya dia mendapati Daniel tertidur nyenyak sambil memeluk nya "Kamu? Siapa kamu? apa yang kamu lakukan disini? mengapa kamuada di kamar saya?" Cinta berteriak sembari menjauh dari Daniel. Daniel pun terbangun dan kaget karena mendapati ada Cinta disamping nya. Kedua nya berteriak bersamaan setelah menyadari keadaan mereka yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Beruntung di samping ranjang ada bathrobe. Cinta buru buru mengenakannya. Daniel pun demikian.meraih handuk dan melilitkan di pinggang nya. Cinta berniat berlari keluar, dan berteriak meminta tolong. Tapi dengan cepat Daniel membungkam
Andi , ikuti perempuan yang keluar dari kamarku. Dan cari tau tentang dia. Laporkan padaku secepatnya." Daniel menghubungi asistennya. "Baik bos. Akan saya laksanakan." jawab Andi diseberang telepon. Cinta berhasil keluar dari hotel. Didalam lift Cinta memperbaiki penampilannya yang acak acakan. Cinta tertegun . Bagaimana menjelaskan kepada keluarga nya, karena semua belanjaan Cinta tertinggal di hotel. Cinta hanya membawa handpone dan dompetnya saja. Cinta melambaikan tangannya ke arah tukang ojek yang melintas. "Terminal BHI ya pak!" "Baik neng." Sepanjang perjalanan. Cinta masih harus berfikir, bagaimana cara nya menjelaskan pada keluarga nya tentng belanja yang dia tinggalkan di hotel. Terpikir untuk membeli lagi, tapi Cinta menyadari bahwa dia tidak punya cukup uang lagi. Ojek yang Cinta
Tokkk tokkk tokkk "Bos. Ada tamu yang ingin bertemu dengan bos." Andi menemui Daniel di ruangannya. "Siapa?" Daniel mengangkat wajahnya menatap Andi. "Tidak tahu bos. Kata nya sangat penting." ujar Andi. " oke. Suruh masuk." Daniel meletakkan pulpennya. Seorang laki laki dengan mengenakan pakaian casual , dan kamera di lehernya berdiri di depan meja Daniel. "Silahkan duduk!" Daniel memandang heran lelaki itu. Karena dia tidak mengenal orang tersebut. "Terima kasih." lelaki itu mendudukkan bokongnya di kursi yang disediakan. "Ada perlu apa, ya?" Daniel langsung bertanya karena dia sangat sibuk "Anda sombong sekali, seharusnya anda bertanya dulu siapa saya," ujar lelaki itu menyunggingkan bibirnya. "Oh. Maaf, Saya sedang sibuk. Jadi saya rasa sebaiknya langsu
Siang itu Daniel dan Andi membuka aplikasi dimana Daniel memesan makanan untuk Cinta malam itu.Mereka lalu menelusuri letak restoran tersebut melalui aplikasi Google map.Andi mengemudi kendaraan dengan kecepatan sedang. Daniel terlihat masih termenung dengan kedatangan paparazy di kantornya tadi."Menurutmu, apa ada sesuatu dalam makanan yang aku pesan untuk Cinta?" Daniel menatap Andi dari kaca spion"Saya tidak tau pasti, Bos. Tapi firasat saya mengatakan, ada yang tidak beres dengan makanan tersebut." Andi balas menatap Daniel."Mengapa kamu bersikukuh mengajak ku kesana?" Daniel memberondong Andi dengan pertanyaan"Insting saya mengatakan bahwa makanan yang anda pesan telah dicampur dengan obat perangsang, Bos." Andi menjawab sembari terus melajukan kendaraan."Aku tidak yakin. Restoran itu tidak mungkin melakukan kesalahan yang akan merusa
Pagi ituCinta menerima telepon dari admin jasa pengiriman untuk mengambil paket yang datang kemarin sore.Cinta menemui Ibunya di kantin sekolah."Bu, aku mau ke kota, ambil paket." Cinta menyalami ibunya."Iya, hati-hati dijalan, Nak!" Sahut ibunya.Cinta mengendarai sepeda motornya. Membelah jalan raya dan memasuki parkiran sebuah kantor jasa pengiriman.Setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, Cinta akan mengambil paket pelanggan jualan onlinenya di kantor ini.Setelah mengambil paket dan menyusunnya di motor. Cinta berniat melajukan sepeda motornya. T
Daniel dan Andi melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen. Sepanjang perjalanan, Daniel terlihat senyum sendiri sambil sesekali mengusap bibirnya.Andi yang melihat bosnya dari spion bertanya-tanya."Hmmmm ... sepertinya bos sedang berbahagia," Andi melirik bosnya dari kaca spion mobil"Tidak. Biasa saja. Mengemudi yang benar!" Daniel menyangkal, tapi masih tersenyum."Setiap melihat wajahnya , aku merasa ingin di dekatnya dan mendekapnya," gumam Daniel di dalam hati."Boss, saya sudah menemukan dimana paparazy itu tinggal!" ucap Andi tiba-tiba."Kalau begitu, langsung kesana saja. Aku akan
Pagi ituCinta kembali menerima telepon dari admin jasa pengiriman, untuk mengambil paketnya.Cinta berharap, kali ini dia tidak bertemu lagi dengan Daniel, karena Cinta benar-benar malas berdebat dengannya.Cinta memarkirkan sepeda motornya di halaman kantor jasa pengiriman.Seperti biasa. Cinta mengambil paket orderan jualan online yang ditekuninya selama 1 tahun terakhir.Cinta masuk, dan mengambil beberapa paket yang telah dimasukkannya kedalam kardus. Lalu mengikat kardus tersebut di jok belakang sepeda motor.Cinta mengedarkan pandangannya ke sekeliling halaman parkir kantor tersebut. Dan Cinta bernapas lega karena tidak melihat kendaraan Daniel.Cinta melajukan sepeda motornya membelah jalan raya. Tiba-tiba, sebuah mobil mengklakson Cinta dengan berkali-kali. Refleks Cinta melajukan sepeda motornya lebih ke pinggir jalan. Tapi
PlakkkkkkkCinta melayangkan tamparan ke wajah paparazi."Hahahaha! Anda ternyata galak juga, Nona. Saya fikir, jika dosis obat peransang itu saya tambahkan, anda akan melayani saya dengan maksimal!" Paparazi mengambil sebuah botol air mineral ."Apa maksud anda?" Cinta semakin ketakutan"Yahhhhh ... saya telah mencampur makanan yang dipesan tuan Daniel dengan ini," ujar Paparazi seraya memperlihatkan sebuah botol kaca berukuran kecil. Lalu paparazi memasukkan seluruh isi botol tersebut kedalam air mineral."Apa yang anda lakukan?" Cinta mundur dan mencoba meraih handle pintu mobilTapi paparazi lebih sigap mengunci pintunya.Cinta semakin ketakutan ."Ckckckckck, Nona Cinta, saya tidak meminta anda melayani saya dengan sepenuh hati. Karena setelah meminum ini. Anda akan menjadi liar dan binal dari malam itu." Paparazi kembali menyeringai."Tolong lepaskan saya!" Air mata Cinta luruh."Sayangku &hellip