Home / Rumah Tangga / Unwilling Bride / kompensasi dari kesalahan

Share

kompensasi dari kesalahan

last update Last Updated: 2021-09-01 16:42:23

Sinar matahari menerobos kaca kamar hotel. Cinta mengerjapkan mata nya sesaat dan merasakan sedikit pusing. Cinta hendak beranjak bangun ketika tiba tiba menyadari ada tangan seseorang dibawah kepala nya.dan satu tangan lagi melingkar di pinggang nya.

Cinta menoleh kebelakang dan betapa terkejut nya dia mendapati Daniel tertidur nyenyak sambil memeluk nya

"Kamu? Siapa kamu? apa yang kamu lakukan disini? mengapa kamuada di kamar saya?" Cinta berteriak sembari menjauh dari Daniel.

Daniel pun terbangun dan kaget karena mendapati ada Cinta disamping nya. Kedua nya berteriak bersamaan setelah menyadari keadaan mereka yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Beruntung di samping ranjang ada bathrobe. Cinta buru buru mengenakannya.

Daniel pun demikian.meraih handuk dan melilitkan di pinggang nya.

Cinta berniat berlari keluar, dan berteriak meminta tolong. Tapi dengan cepat Daniel membungkam mulutnya

Tidak putus asa, Cinta memukul-mukul lengan dan pundak Daniel dengan keras.

Sehingga bungkaman tangan nya terlepas. Cinta kembali melarikan diri dan berteriak meminta tolong.

Daniel menarik tubuh Cinta dan memeluk nya erat, serta merta langsung membungkam kembali mulut Cinta dengan mulut nya. Cinta terkejut dan mata nya membulat sempurna. 

"Tenanglah, kita bicarakan ini baik baik."

Daniel melepas bungkaman mulut nya.

"Kamu ingat, siapa saya?" Daniel bertanya dengan lembut

"A-aku … aku ingat kamu membawa ku kehotel ini karena tidak tega melihat aku sendirian berteduh ditempat sepi." Cinta mencoba mengingat-ingat kejadian tadi malam

"Lalu, apa lagi yang kamu ingat?" Daniel masih bertanya tanpa melepaskan Cinta dari pelukannya.

"Ketika kamu akan pergi, aku meminjam handpone mu dan setelah itu kita makan bersama." Cinta terus mencoba mengingat kejadian semalam.

"Lalu, apalagi yang kamu ingat?" Daniel mendekatkan wajahnya dan memeluk Cinta dengan erat.

"Aku merasa tubuh ku panas dan kita sama sama terjatuh. Lalu …." ucapan Cinta terpotong ketika dia mengingat kejadian malam tadi. Cinta mengingat bagaimana mereka saling pandang dan akhirnya bercumbu. Selanjutnya samar samar Cinta mengingat bagaimana Daniel melepas pakaian Cinta satu persatu dan mereka melakukan penyatuan.

"Tidak … tidakkkkk … Itu tidak mungkin. Aku pasti hanya bermimpi. Itu tidak mungkin terjadi … tidak mungkin."

Air mata Cinta luruh. Cinta mendorong kasar tubuh Daniel, memungut pakaian nya yang berserakan di lantai dan berlari kekamar mandi.

Cinta berniat untuk mandi. Tapi dia urungkan karena dia harus cepat cepat pergi dari sana. Ketika Cinta telah memakain pakaian lengkap. Dia mengendap endap hendak keluar. Tapi Daniel menahan nya.

Cinta menatap Daniel dengan penuh kebencian.

"Aku tau ini adalah kesalahan. Aku bersalah karena telah melakukan perbuatan yang tidak benar." Daniel maju dan berniat meminta maaf.

"Seharusnya aku tidak mempercayai mu dari awal. Kamu benar benar manusia licik. Kamu memperkosa aku ... kamu jahat!" Cinta mendorong tubuh Daniel yanh hendak maju.

"Aku minta maaf. Tapi sungguh. Itu bukan pemerkosaan. karena kamu tidak menolak dan melakukan perlawanan atas cumbuan ku, Aku salah. Dan atas kesalahan ku. Aku akan memberikan kompensasi padamu."

Daniel menatap maisya dengan serius.

"Kompensasi? kompensasi apa yang kamu berikan? uang? kamu pikir, itu bisa membayar dosa yang terjadi tadi malam?" Cinta berteriak histeris.

"Aku akan menikahimu. Aku akan menjadikanmu istri ku." Danirl menjawab dengan mantap

"Apa? menikah? kamu pikir aku sudah gila? kita bahkan tidak saling kenal. Aku tidak mencintai mu. Dan satu lagi yang harus kamu tau, aku tidak sudi menikah dengan lelaki yang berbeda keyakinan denganku!" Cinta berkata seraya menunjuk ke leher Daniel yang memakai kalung liontin kepercayaannya.

Daniel terpaku mendengar jawaban Cinta.

Cinta kembali berlari ke arah pintu. Tapi ... lagi lagi Daniel menahannya dengan meraih tangan Cinta.

"Kamu harus menyetujui kompensasi yang Aku berikan." Daniel masih tetap memaksa dan mencekal pergelangan tangan Cinta.

Plaakkkk

Cinta menampar pipi Daniel

Cup

Tapi, didetik berikutnya, Daniel kembali meraih kepala Cinta dan mencium bibirrnya

"Kamu tampar, aku cium." ucap Daniel menatap tajam

Plakkkk

Cinta kembali menampar pipi Daniel.

Dan Daniel pun kembali meraih kepala maisya dan mencium nya.

Cinta melayangkan tangan nya untuk ketiga kali. Dan Daniel menyodorkan pipinya. Gerakan Cinta tertahan karena dia tidak ingin dicium Daniel ke tiga kalinya.

"Aku tidak akan pernah menikah dengan laki laki berbeda keyakinan." Cinta menatap Daniel dengan tajam.

"Aku akan ikut keyakinan mu." ujar Daniel melangkah mendekati Cinta.

"Aku tidak sudi menikah dengan laki laki yang tidak aku cintai." Cinta semakin mundur karena Daniel terus maju mendekati nya.

"Sekarang. Kamu memang tidak mencintai ku. Tapi aku akan membuat mu jatuh cinta padaku." Daniel tersenyum menatap Cinta.

"Aku bukan perempuan yang mudah jatuh cinta, dan aku tidak akan pernah percaya pada cinta. Jangan pernah bermimpi untuk menikah dan membuat aku jatuh cinta padamu." ujar Cinta dengan tatapan tak kalah tajam.

Cinta lalu berlari keluar . Sebelum Daniel berhasil menahan nya kembali.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Unwilling Bride   Cinta disudutkan

    "Heh, Cinta, awas aja ya, kalau terjadi sesuatu pada Carisa, Adit akan membawa Carisa pulang ke rumah kami!" ujar wanita paruh baya yang juga ikut bersama lelaki dengan mencebikkan bibirnya. Daniel kembali menatap Cinta, Daniel benar-benar tidak mengerti siapa sebenarnya mereka.Seorang perawat menghampiri mereka berempat. "Bapak, Ibu, tolong tenang! Jangan membuat keributan di sini!" ujar perawat tersebut seraya melenggang pergi.Mereka berempat pun duduk di kursi tunggu. Cinta menjauhi Daniel dan berusaha untuk terus meminta maaf kepada kedua sosok yang baru saja datang itu, membuat Daniel semakin heran siapa mereka sebenarnya?Setelah sekian lama menunggu, akhirnya melhat Carisa dari kaca pintu, perasaan Cinta benar-benar tidak tenang. Cinta tidak bisa duduk diam menunggu di luar ruangan, namun, jika masuk ke dalam pun, Cinta takut akan mengacaukan Dokter dan tenaga medis lainnya."Dengar ya

  • Unwilling Bride   Tawaran Pak Karta

    "Tenang, Bu! Semoga Carisa tidak apa-apa." Ujar Bidan sambil memegang infus yang tersambung ke tangan Carisa."Andi, cepat!" Seru Cinta dengan suara parau. Perasaan Cinta teramat sangat tidak karuan, Cinta takut terjadi sesuatu yang sangat buruk pada Carisa, sehingga air mata tak henti-hentinya mengalir dari pelupuk matanya.Cinta terus memeluk Carisa dengan erat dengan sesekali menyeka keringat dingin yang mulai keluar dari tubuh Carisa.Melihat keadaan cinta yang teramat sangat cemas, Andi melajukan mobil dengan kecepatan tinggi sehingga perjalanan yang seharusnya ditempuh selama satu jam mampu ditempuh hanya dalam tiga puluh menit. Andi juga memasang suara sirine ambulance dari mobil, agar kendaraan yang lain segera menyingkir. Andi tidak peduli jika nanti yang dilakukannya itu akan berdampak melanggar aturan, yang terpenting adalah Carisa segera sampai ke rumah sakit.Sampai di ruma

  • Unwilling Bride   Hadiah untuk Carisa

    Cinta melangkah maju dengan perlahan, dan mendekati Daniel. Selangkah, dua langkah, tiga langkah.Daniel merasakan seseorang memeluknya dari belakang. Seseorang menyandarkan kepalanya di punggung Daniel, memeluk tubuhnya dengan erat. Daniel membalikkan badannya, dan tersenyum menatap Cinta yang memeluk pinggangnya dengan erat."Ada apa, Sayang?" Daniel membelai rambut Cinta dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya mematikan kompor.Cinta hanya menggelengkan kepalanya,Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.Daniel menangkup wajah Cinta dengan kedua tangannya. Lalu mengecup kening dan ujung hidung Cinta dengan lembut sehingga Cinta memejamkan matanya, menikmati debar jantungnya yang mulai tak karuan."A_aku merindukanmu," ucap Cinta menatap manik mata Daniel. Menyelami sorot mata yang tajam namun sangat meneduhkan."Aku juga merindumu, Sayang

  • Unwilling Bride   Gairah Daniel VS Pertahanan Cinta

    Daniel meninggalkan Cinta ke luar kamar, khawatir akan tergoda melihat Cinta yang tertidur pulas.Namun, pikiran kotor kembali merasukinya."Hey, Daniel, sudah saatnya kamu memiliki istrimu, dia halal untukmu, sudah saatnya kamu menaklukkannya" pikiran itu terus berkelana membuat Daniel kembali membuka pintu kamar dan mendekati Cinta yang tergeletak dan tertidur pulas di atas ranjang.Tatapan mata Daniel kembali tertuju pada kancing baju bagian atas yang tadi dia buka. Daniel naik ke atas ranjang, menelusuri wajah Cinta yang memang sangat cantik.Daniel mendekatkan wajahnya, mengecup bibir Cinta dengan lembut. Menyesapnya dengan perlahan, dan satu tangannya mulai membuka kancing bagian kedua kemeja Cinta. Daniel menurunkan kecupannya ke arah leher jenjang Cinta."Mmmhhh ...." Desahan kecil keluar dari bibir Cinta.Daniel kembali mengecup bibir Cinta dengan rakus. Cinta membuka matanya,

  • Unwilling Bride   Bertemu mertua dan Carisa

    "Ada apa?" Cinta memundurkan dirinya dari hadapan Daniel.Namun, terlambat. Daniel terlebih dahulu meraih tengkuknya dan melabuhkan ciuma di bibir Cinta. Menyesap bibir yang menjadi candu baginya. Melumatnya dengan penuh cinta.Cinta tidak mampu menolak, kerinduan yang dirasakannya membuat Cinta membiarkan Daniel mengecup dan menyesap bibirnya dengan pelan."Aku merindukanmu." Bisik Daniel di telinga Cinta.Cinta hanya tersenyum, lalu menyandarkan kepalanya di bahu sang suami.Jarak dari perusahaan menuju rumah Cinta hanya memakan waktu sepuluh menit."Assalamualaikum." Cinta mengucap salam dan mempersilahkan Daniel masuk ke dalam rumahnya."Waalaikumsalam." Terdengar jawaban dari dalam.Ayah dan Ibu Cinta membuka pintu dan melihat Cinta bersama seorang lelaki.Ayahnya mengerutkan keningnya melihat penampilan Daniel yang tid

  • Unwilling Bride   Perusahaan cabang

    Cinta mengikuti langkah Rina, memasuki sebuah kantor yang sederhana. Cinta tercenung sesaat, Rina meraih tangan Cinta, meminta untuk mengikutinya."Silahkan, Bu …" ujar Rina mempersilahkan Cinta masuk."Assalamualaikum." Cinta mengucap salam."Waalaikumsalam." Jawab beberapa orang dari dalam bersamaan."Bu Cinta, silahkan duduk," sapa seorang laki-laki yang Cinta kenal dengan baik. Laki-laki itu biasa Cinta panggil Bang Iqbal."Makasih, Bang," ucap Cinta tersenyum sambil mendudukkan bokongnya di kursi yang di sodorkan Bang Iqbal."Pak Nai, ini Bu Cinta." Bang Sudir memperkenalkan Cinta pada seorang laki-laki yang tersenyum padanya."Dan … mmmm … Pak Daniel?" Cinta kaget karena saat ini Daniel berada dihadapannya. Cinta tidak bisa mencerna semua ini, bagaimana mungkin Daniel berada di sini."Lho, B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status