Home / Romansa / Upik Abu jadi Nyonya / Kisah Masa Lalu

Share

Kisah Masa Lalu

Author: DeealoF3
last update Last Updated: 2023-02-24 16:24:30

Delapan belas tahun lalu.

Putra satu-satunya keluarga Andromeda, Arjuna Andromeda yang sudah seminggu menghilang, tiba-tiba pulang kembali ke rumah. Ia membawa seorang yang sudah dinikahinya.

Ibundanya, Ibu Suri, hanya bisa terdiam saat Juna memperkenalkan gadis sederhana itu sebagai istrinya. Bahkan ia tidak sempat melepas rasa rindunya akan kehadiran putra kesayangannya itu.

"Kamu ... tinggalkan wanita itu atau ibu akan mencoret namamu sebagai ahli waris hotel kita!" ancam Ibu Suri.

"Tapi Juna sangat mencintai Ratu, Bu. Kami juga sudah resmi menikah. Ibu tidak bisa menyuruh Juna meninggalkannya begitu saja," jawab Juna sambil menggenggam erat tangan Ratu. Ratu hanya bisa menunduk melihat kemarahan Ibu mertuanya itu.

"Sekarang terserah kamu. Ibu sudah kasih kamu pilihan. Kamu tinggalkan wanita itu atau pergi dari rumah ini dan lupakan kalau kamu adalah seorang Andromeda."

Ibu Suri langsung membalik badannya. Ia lalu meninggalkan Arjuna bersama istrinya di luar rumah. Sejak kedatangan mereka pagi tadi, Ibu Suri memang sengaja tidak membiarkan putranya itu masuk. Sebelumnya ia sudah mendapat laporan kalau Arjuna sudah menikah dengan gadis pilihannya sendiri yang berasal dari keluarga sederhana. Keluarga yang kelasnya jauh di bawah trah mereka.

Rasa rindunya akan kehadiran Arjuna terpaksa harus ia tahan demi mempertahankan harga dirinya sebagai seorang ibu dan juga pemilik kerajaan bisnis Andromeda. Ibu Suri juga merasa sakit hati karena anaknya sudah berani menikahi gadis itu secara diam-diam.

Arjuna mengenal Ratu Diandra, gadis yang saat ini sudah sah menjadi istrinya, saat ia sedang melakukan kunjungan ke salah satu hotel mereka yang berada di Malang, Jawa Timur. Saat itu Ratu adalah karyawan di sana. Pertemuan pertama mereka saat Arjuna tanpa sengaja menabrak Ratu yang sedang berjalan kaki dengan mobilnya. Sejak saat itulah hubungan mereka menjadi dekat.

Arjuna sebenarnya sudah mengetahui kalau keluarganya, terutama sang ibu, pasti tidak akan menyetujui apa yang sudah dilakukannya. Ibunya sudah merencanakan akan menjodohkannya dengan gadis lain yang berasal dari Keluarga Rajasa, penguasa bisnis properti, bernama Selena.

Namun, Arjuna sudah terlanjur cinta pada Ratu. Akhirnya mereka memilih menikah secara diam-diam. Penolakan ibundanya membuat Arjuna memilih meninggalkan keluarganya dan tinggal bersama Ratu untuk hidup secara sederhana.

***

"Tuan muda, Ibu Suri sedang sakit keras. Tolong sekarang juga tuan muda segera kembali ke Jakarta," lapor Asykar, pengawal pribadi sang ayah, yang sengaja menemui Arjuna di kediamannya.

"Ibuku sakit apa Asykar? Bukankah sudah ada dokter terbaik yang merawatnya? Buat apa lagi aku pulang?"

"Ibu Suri mau bertemu Tuan Muda. Sudah seminggu ini beliau tidak mau makan. Beliau hanya ingin disuapi oleh Tuan Muda."

Arjuna mendengkus kasar. Sebagai anak tentu saja ia juga menyimpan rasa rindu akan sang Ibu. Apalagi saat ini ibundanya sedang sakit. Membuat hati kecilnya diliputi rasa tak tega. Akhirnya Arjuna memutuskan untuk menemui ibunya.

"Dek, Mas pamit pergi ke Jakarta sebentar, ya. Ibunda sedang sakit."

"Boleh aku ikut Mas?" tanya Ratu.

"Mas rasa jangan dulu, Dek. Kondisinya sedang tidak tepat. Mas takut kehadiranmu akan semakin memperparah sakitnya. Nanti kalau Ibu sudah membaik, Mas akan menjemputmu. Oh, iya, Dek. Kamu nggak usah menghubungi, Mas, ya. Biar Mas saja."

Bersama Asykar, Arjuna lalu pergi ke Jakarta. Ia meningggalkan Ratu bersama kedua orang tuanya di Malang.

***

Sudah hampir seminggu berlalu tapi Arjuna belum juga kembali ke sisi Ratu.

"Kenapa ayahmu belum juga kembali, ya, Nak?" tanya Ratu seraya mengusap pelan perutnya yang masih datar. Kemarin, taklama setelah Arjuna pergi, Ratu sudah terlambat datang bulan selama seminggu. Hasil test packed-nya terdapat dua garis merah. Ratu ingin segera memberitahu Arjuna tentang kehamilannya saat dia pulang nanti sebagai kejutan, tapi hingga kini sang suami belum juga menampakkan diri. Bahkan tidak menghubunginya sama sekali. Sedangkan untuk menelepon lebih dulu Ratu tidak berani.

***

"Nikahi Selena jika kamu ingin ibumu ini tetap hidup Juna!" ancam Ibu Suri di tengah-tengah sakitnya.

Arjuna hanya terdiam sambil menunduk. Tangannya masih terus memijat-mijat kaki sang ibu. Jujur dalam hatinya ingin sekali rasanya ia membantah dan menjawab kalimat ibunya tadi. Namun, hal itu urung dia lakukan demi untuk menjaga kondisi ibunya agar tetap stabil.

Setelah mengetahui perihal kesehatan ibundanya dari dokter Hasan, dokter keluarga mereka, Arjuna benar-benar merasa tterpukul. Kesehatan ibunya dalam keadaan tidak baik. Sudah sejak setahun ini jantung Ibu Suri terus saja mengalami penurunan. Sebagai anak satu-satunya ia merasa sangat tidak berguna karena baru saja mengetahuinya sekarang, saat keadaannya sudah cukup parah.

"Arjuna, jawab Ibu!" ucap Ibu Suri dengan suara keras.

"Baik, Bu. Aku akan menuruti apa yang menjadi keinginan Ibu." Dengan sangat terpaksa akhirnya Arjuna menjawab.

"Maafkan Mas, Ratu," batin Arjuna.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Upik Abu jadi Nyonya   Bantuan Gita

    "Saya nggak pa-pa, Ustaz. Kalau diizinkan, saya mau izin dari pelajaran."Ustaz Novan sedikit terkejut dengan sikap ketus Ananta. Ia kemudian terdiam beberapa detik. "Silakan. Salma kamu tolong antar Ananta ke kamar, ya.""Baik, Pak Ustaz."Ustaz Novan hanya memandang punggung Ananda yang semakin mengecil. Kelas pun seketika hening.Sepeninggal Ananta, Ustaz Novan meneruskan kembali pelajaran. Tapi tetap saja ia tidak bisa kembali berkonsentrasi dengan apa yang ia sampaikan. Sikap Ananta tadi terus membayangi kepalanya. Ia sangat yakin pasti Bu Nyai sudah menyampaikan maksud baiknya pada Ananta. Dan ia juga yakin bahwa perempuan itu menolak untuk berta'aruf dengannya. "Pasti ia tidak mau," gumam Ustaz Novan. Sama seperti Ustaz Novan, setelah keluar dari kelas Ananta pun dilanda kegelisahan. Ia mendadak diam seribu bahasa. Salma pun jadi bingung dibuatnya. Sahabat Ananta itu ingin sekali menasehati Ananta bahwa sikapnya tidak baik. Tapi ia yakin Ananta pasti tahu apa yang ia lakukan *

  • Upik Abu jadi Nyonya   Kisah Prabu

    Jutaan detik berlalu hingga mampu mengikis nama Cinde di hati seorang Prabu Andromeda. Keputusannya menetap di Jepang adalah keputusan tepat karena di sana ia bisa menyibukkan diri dengan banyak aktivitas. Namun, meski usianya sudah hampir kepala tiga, ia masih belum bisa menemukan wanita yang mampu membuat hatinya gemetar. Seperti dulu, saat ia bersama Cinde. "Pagi, Pak Prabu," sapa Yuki, sekretaris pribadinya. Meski tahun ini ia sudah merayakan hari jadinya yang ke 45, tapi Yuki sangat cekatan. Ia adalah salah satu orang kepercayaan Prabu. "Pagi, Yuki san. Ada menu apa hari ini?"Tidak hanya piawai dalam pekerjaan, Yuki pun dikenal sangat pandai memasak. Dia bisa membuat banyak menu enak hanya dalam waktu singkat. Setiap hari ia selalu membuat eksperimen yang akan ia berikan pada Prabu. "Ini, cobalah. Aku baru selesai membuat muffin isi ayam." Yuki menyajikan dua buah kue berwarna keeemasan yang dialasi alumunium foil. Sontak, wangi tumisan ayam yang berpadu dengan bumbu dan iri

  • Upik Abu jadi Nyonya   Sikap Ananta

    "Apa? Ustad Novan? Ustadz Novan mau taaruf sama saya, Bu Nyai? Nggak, nggak mungkin. Bu Nyai pasti salah." Wanita berparas ayu itu lalu menggeleng keras. "Tidak, Ananta. Ustadz Novan sendiri yang minta bantuan ibu untuk menyampaikan niat baiknya ke kamu.""Tapi, Bu Nyai, kenapa Ustadz Novan mau taaruf sama saya? Masih banyak gadis lain yang bisa diajak taaruf, kan?" Ananta masih tidak habis pikir. "Ya, ibu juga nggak tau. Itu sudah keputusan Ustaz Novan. Ibu hanya menyampaikan. Gimana, Nanta? Apa kamu bersedia?""Maaf kalau mengecewakan Bu Nyai, tapi saya enggak bisa, Bu Nyai! Saya nggak mau. Tolong katakan sama Ustadz Novan, saya menolak tawaran taaruf itu.""Kamu nggak mau coba dulu? Hanya taaruf aja, kok. Kalau misalnya kamu tidak cocok karena suatu hal, kamu tidak harus lanjut ke proses selanjutnya, kan.""Maafkan saya, Bu Nyai. Keputusan saya sudah bulat."Lagipula kalau aku menyetujui ta'aruf ini, aku takut ke depannya hatiku akan semakin terluka, batin Ananta. "Kamu yakin?"

  • Upik Abu jadi Nyonya   Tawaran Taaruf

    "Apa Ibu tidak salah dengar, Van? Kamu mau menikah dengan gadis cacat? Apa tidak ada gadis lain? Kamu itu masih muda, masih perlu dilayani oleh istrimu nanti. Aktivitas padat. Kalau tidak ada istri yang melayanimu kamu akan kesulitan."Novan terdiam mendengar untaian kata keluar satu persatu dari mulut ibunya. Ia sudah mengira jika ibunya pasti tidak akan mudah menerima keputusannya. Namun, Novan tidak akan menyerah. Ia akan berusaha membujuk Ibunya dan keluarga besarnya agar bisa menerima Ananta. "Iya. Mbak setuju sama apa yang ibu bilang. Sebaiknya kamu simpan saja rasa cinta kamu sama gadis itu. Cari wanita lain yang bisa membuatmu menjadi lelaki sempurna dan bisa melayanimu seperti istri pada umumnya." Setali tiga uang dengan sang ibu, begitu juga dengan Lastri, kakak sulung Novan yang dengan terang-terangan menolak maksud Novan untuk melamar Ananta. Novan meremas ke sepuluh jemarinya yang ia letakkan di atas lutut. Ia lalu menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan l

  • Upik Abu jadi Nyonya   Perasaan Ustaz Novan

    Di dalam kamarnya Novan merebahkan tubuh sambil melihat ke langit-langit. Memandang wajah Ananta membuatnya teringat akan seseorang yang sudah lama berada dalam hatinya: gadis yang dulu pernah ia sukai semasa kuliah di Turki. Namun, karena perbedaan status, Novan hanya menyimpan perasaannya dalam-dalam.Novan tahu tidak seharusnya menatap wajah Ananta. Karena sebagai guru harus menundukkan pandangan. Ia hanya sesekali menatap wajah itu. Makanya kemarin saat Pak Kiyai memanggilnya, dadanya berdegup kencang. Ia takut perasaannya pada Ananta akan diketahui oleh Pak Kyai.Novan Berencana untuk melamar Ananta tetapi tidak secepat itu, karena mereka juga baru bertemu beberapa kali. Ia ingin menyelidiki keluarga Ananta dulu dan melamarnya langsung pada sang Ibu. Setelah ibunya Ananta merestui baru ia akan mengatakan semuanya pada Pak Kyai. Novan pun berencana untuk menyampaikan maksudnya itu pada sahabat baiknya Ustadz Fadil. Yang juga merupakan pengajar di pesantren itu. "Aku tahu sebenarn

  • Upik Abu jadi Nyonya   Iri

    "Nggak papa, kok, Sal. Aku mau jawab. Apa yang kamu denger emang bener. Aku udah pernah nikah."Ucapan Ananta membuat bola mata Salma membulat. Kemudian ia bangkit dari duduknya dan mendekati Ananta. "Terus gimana ceritanya kamu bisa masuk ke pesantren ini? Suami kamu tahu? Dia ngijinin? Seingatku, kamu datang ke sini cuma sama ibu, teman dan adikmu."Raut wajah Ananta langsung berubah sedih. "Suamiku nggak ikut, Sal, karena dia udah meninggal. selain kehilangan kaki, di kecelakaan itu aku juga kehilangan suami. Dan enggak cuma itu, aku juga kehilangan calon anak," ucap Ananta sambil tersenyum."Ya Allah, Ta." Salma pun langsung memeluk erat Ananta. Beberapa menit ke depan kedua sahabat itu saling mengeluarkan tangis. "Ujian kamu berat banget, sih. Sabar, ya," ucap Salma sambil mengusap pelan punggung Ananta. "Allah memberikan ujian itu karena cuman kamu yang bisa. Orang lain nggak mungkin sanggup. Kalau aku yang diuji kayak gitu, mungkin aku bisa gila kali, Ta.""Iya, Sal. Aku udah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status