Share

Kisah Masa Lalu

Delapan belas tahun lalu.

Putra satu-satunya keluarga Andromeda, Arjuna Andromeda yang sudah seminggu menghilang, tiba-tiba pulang kembali ke rumah. Ia membawa seorang yang sudah dinikahinya.

Ibundanya, Ibu Suri, hanya bisa terdiam saat Juna memperkenalkan gadis sederhana itu sebagai istrinya. Bahkan ia tidak sempat melepas rasa rindunya akan kehadiran putra kesayangannya itu.

"Kamu ... tinggalkan wanita itu atau ibu akan mencoret namamu sebagai ahli waris hotel kita!" ancam Ibu Suri.

"Tapi Juna sangat mencintai Ratu, Bu. Kami juga sudah resmi menikah. Ibu tidak bisa menyuruh Juna meninggalkannya begitu saja," jawab Juna sambil menggenggam erat tangan Ratu. Ratu hanya bisa menunduk melihat kemarahan Ibu mertuanya itu.

"Sekarang terserah kamu. Ibu sudah kasih kamu pilihan. Kamu tinggalkan wanita itu atau pergi dari rumah ini dan lupakan kalau kamu adalah seorang Andromeda."

Ibu Suri langsung membalik badannya. Ia lalu meninggalkan Arjuna bersama istrinya di luar rumah. Sejak kedatangan mereka pagi tadi, Ibu Suri memang sengaja tidak membiarkan putranya itu masuk. Sebelumnya ia sudah mendapat laporan kalau Arjuna sudah menikah dengan gadis pilihannya sendiri yang berasal dari keluarga sederhana. Keluarga yang kelasnya jauh di bawah trah mereka.

Rasa rindunya akan kehadiran Arjuna terpaksa harus ia tahan demi mempertahankan harga dirinya sebagai seorang ibu dan juga pemilik kerajaan bisnis Andromeda. Ibu Suri juga merasa sakit hati karena anaknya sudah berani menikahi gadis itu secara diam-diam.

Arjuna mengenal Ratu Diandra, gadis yang saat ini sudah sah menjadi istrinya, saat ia sedang melakukan kunjungan ke salah satu hotel mereka yang berada di Malang, Jawa Timur. Saat itu Ratu adalah karyawan di sana. Pertemuan pertama mereka saat Arjuna tanpa sengaja menabrak Ratu yang sedang berjalan kaki dengan mobilnya. Sejak saat itulah hubungan mereka menjadi dekat.

Arjuna sebenarnya sudah mengetahui kalau keluarganya, terutama sang ibu, pasti tidak akan menyetujui apa yang sudah dilakukannya. Ibunya sudah merencanakan akan menjodohkannya dengan gadis lain yang berasal dari Keluarga Rajasa, penguasa bisnis properti, bernama Selena.

Namun, Arjuna sudah terlanjur cinta pada Ratu. Akhirnya mereka memilih menikah secara diam-diam. Penolakan ibundanya membuat Arjuna memilih meninggalkan keluarganya dan tinggal bersama Ratu untuk hidup secara sederhana.

***

"Tuan muda, Ibu Suri sedang sakit keras. Tolong sekarang juga tuan muda segera kembali ke Jakarta," lapor Asykar, pengawal pribadi sang ayah, yang sengaja menemui Arjuna di kediamannya.

"Ibuku sakit apa Asykar? Bukankah sudah ada dokter terbaik yang merawatnya? Buat apa lagi aku pulang?"

"Ibu Suri mau bertemu Tuan Muda. Sudah seminggu ini beliau tidak mau makan. Beliau hanya ingin disuapi oleh Tuan Muda."

Arjuna mendengkus kasar. Sebagai anak tentu saja ia juga menyimpan rasa rindu akan sang Ibu. Apalagi saat ini ibundanya sedang sakit. Membuat hati kecilnya diliputi rasa tak tega. Akhirnya Arjuna memutuskan untuk menemui ibunya.

"Dek, Mas pamit pergi ke Jakarta sebentar, ya. Ibunda sedang sakit."

"Boleh aku ikut Mas?" tanya Ratu.

"Mas rasa jangan dulu, Dek. Kondisinya sedang tidak tepat. Mas takut kehadiranmu akan semakin memperparah sakitnya. Nanti kalau Ibu sudah membaik, Mas akan menjemputmu. Oh, iya, Dek. Kamu nggak usah menghubungi, Mas, ya. Biar Mas saja."

Bersama Asykar, Arjuna lalu pergi ke Jakarta. Ia meningggalkan Ratu bersama kedua orang tuanya di Malang.

***

Sudah hampir seminggu berlalu tapi Arjuna belum juga kembali ke sisi Ratu.

"Kenapa ayahmu belum juga kembali, ya, Nak?" tanya Ratu seraya mengusap pelan perutnya yang masih datar. Kemarin, taklama setelah Arjuna pergi, Ratu sudah terlambat datang bulan selama seminggu. Hasil test packed-nya terdapat dua garis merah. Ratu ingin segera memberitahu Arjuna tentang kehamilannya saat dia pulang nanti sebagai kejutan, tapi hingga kini sang suami belum juga menampakkan diri. Bahkan tidak menghubunginya sama sekali. Sedangkan untuk menelepon lebih dulu Ratu tidak berani.

***

"Nikahi Selena jika kamu ingin ibumu ini tetap hidup Juna!" ancam Ibu Suri di tengah-tengah sakitnya.

Arjuna hanya terdiam sambil menunduk. Tangannya masih terus memijat-mijat kaki sang ibu. Jujur dalam hatinya ingin sekali rasanya ia membantah dan menjawab kalimat ibunya tadi. Namun, hal itu urung dia lakukan demi untuk menjaga kondisi ibunya agar tetap stabil.

Setelah mengetahui perihal kesehatan ibundanya dari dokter Hasan, dokter keluarga mereka, Arjuna benar-benar merasa tterpukul. Kesehatan ibunya dalam keadaan tidak baik. Sudah sejak setahun ini jantung Ibu Suri terus saja mengalami penurunan. Sebagai anak satu-satunya ia merasa sangat tidak berguna karena baru saja mengetahuinya sekarang, saat keadaannya sudah cukup parah.

"Arjuna, jawab Ibu!" ucap Ibu Suri dengan suara keras.

"Baik, Bu. Aku akan menuruti apa yang menjadi keinginan Ibu." Dengan sangat terpaksa akhirnya Arjuna menjawab.

"Maafkan Mas, Ratu," batin Arjuna.

Bersambung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status