Share

Percayalah

"F-Fan, du-duduk dulu, Fan." Bu Helena beranjak dari ranjang untuk mendekati menantunya yang masih berdiri di ambang pintu. Dipegangnya lengan Arfan yang sangat tegang. "Kita bicarakan ini baik-baik, ya! Mama juga baru tahu, Fan. Ayo!"

Arfan menurut saja saat mama mertuanya menuntun ke sofa kamar Meira. Sesaat otak Arfan memang seperti kosong setelah sebelumnya terasa seperti tersengat listrik dengan tegangan yang sangat tinggi.

Sementara Meira masih mematung di ranjangnya. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Arfan ternyata datang dan mendengarkan pembicaraannya dengan sang mama.

"Mei, duduk sini! Kita bicarakan semua baik-baik!" titah Bu Helena pada putrinya.

Meira tak langsung beranjak. Sesaat ia menatap Arfan. Meski dari posisinya ia hanya bisa melihat bagian belakang kepala Arfan. Meira menghela napas kasar. Ia benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana raut wajah Arfan saat ini.

"Mei! Apa perlu Mama jemput?" Bu Helena berusaha tenang meski sebenarnya ingin meneriaki putrinya
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu karma mu Mey akhir nya terbuka juga tabir kejahatan mu kepada Alya terbongkor juga kmu mencertaksn kepada ibumu rahasia itu akhir nya d dengar Arfan langsung dr mulut kmu ..senjata mskan tuan
goodnovel comment avatar
Lidya Saroinsong
akhirnya kena karma juga si Meira itu, wah suka banget sama novel ini. semangat terus buat kakak penulisnya, aku udh vote juga hehe
goodnovel comment avatar
galaxy official
sukaa cerita ini..udah mau tamat kah??? jangan tamat dulu dong kak.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status