Share

BAB 18 Mantan

Sifa dan Sufian kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan dari rumah orang tua Sifa. Mereka terlihat sudah seperti pasangan keluarga bahagia karena sehari semalam begitu dekat dan lebih sering berinteraksi meski hanya melalui obrolan kecil. Sementara di rumah itu mereka kembali menjadi saling kaku.

Sufian langsung masuk kamar untuk membersihkan diri agar tak begitu gerah, sedangkan Sifa menuju dapur untuk menyiapkan kopi dan sedikit cemilan untuk suaminya. Sifa tidak menemukan gula di mana-mana sehingga ia ingat masih ada uang yang dimiliki dan cukup untuk membeli gula. Sifa bergegas menuju pintu kamar Sufian untuk meneriaki suaminya bahwa ia akan keluar sebentar.

"Bu, ada gula?" tanya Sifa saat sampai di toko seberang jalan tempat biasa ia membeli camilan.

"Lagi kosong, Neng, coba ke warung di ujung sana tuh!"

Sifa memandang warung yang membuatnya nonstalgia ke masa-masa menjadi santri. Sebenarnya warung itu sering dijadikan alasan untuk ia bisa bertemu Azam dan berbalas surat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status