Share

BAB 41. Nyeri mengingat proses ijab kabul dulu.

“I—ya, Mbak ... maaf deh!

Mas Fais muncul dari sebelah kiri bersama rombongan pengantin pria.

Sekarang Mas Fais sudah ganti kostum. Kalau tadi pakai kemeja sekarang dia ganti pakai batik. Itu mungkin yang membuat dia izin sebentar karena mau ganti baju.

Mas Fais tersenyum ke arah kami seraya melambaikan tangannya. Susanti ikut melambaikan tangannya. Aku diam saja tengok kanan-kiri takut salah.

Sudah ger-er ternyata bukan melambaikan tangannya pada kami.

Mas Fais mempersilakan rombongan itu untuk masuk ke dalam lewat pintu khusus untuk tamu laki-laki.

Ternyata tamunya di pisah. Antara laki-laki dan perempuan.

Setelah mengantar rombongan pengantin itu Mas Fais menghampiri kami.

“Maaf ya, Mbak, lama banget ya, nunggunya, tadi rombongan pengantinnya salah jalan alias kesasar jadi, nunggu di depan dulu. Terus kami melaksanakan salat isya dulu di masjid sebelah. Ayo, masuk, sudah ditunggu, Umi,” jawab Mas Fais.

“Enggak apa-apa Mas, mau lama kayak apa pun aku tetap setia menunggu,” ujar S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status