Share

BAN 18. Mundur pun kena.

“Iya, lah. Aku enggak bisa tidur kalau panas. Enak pakai baju begini,” jawabnya cuek.

“Kamu ngapain di situ, Mas?”

“A—aku tadi ketiduran nonton bola, tahunya si Ika sudah merayuku,” jawab Mas Arman terbata.

“Aku sebentar sudah malas berurusan dengan hal beginian, tapi kalau sikapmu masih tidak dirubah besok lebih baik kamu pergi dari sini pulang ke kontrakanmu. Kata Bapak kamu sakit-sakitan ini kok, kamu sehat walafiat,” tegasku.

Baik, ibu maupun Reni ke luar kamar. Pasti mereka heran kenapa ada ribut-ribut.

“Ada apa, Mas? Loh, kok, kancing bajumu kebuka? Kok, Ika pakai baju begitu?” tanya Reni.

Ika semakin jumawa dia justru membusungkan dadanya. Merasa jadi pemenang.

“Eh, dasar perempuan enggak ada akhlak. Kegatelan!” Ibu tiba-tiba memukul kepala Ika pakai remot TV.

Ika yang tidak terima dengan serangan ibu pun membalas dengan melempar bantal sofa.

Hitungan detik mereka terlibat gulat. Mas Arman berusaha memisahkan, tapi sepertinya percuma. Teriakan dan tangisan saling bersahutan.

Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
aneh kok mau mau nya bertahan di keluarga gila begitu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status