Share

005 - Arti Dari Sebuah Nama

Author: Rytíř
last update Last Updated: 2024-02-11 23:31:10

Victor segera mengakhiri telepon itu dengan dingin, seakan tak ingin mendengarkan ceramah wanita itu lebih lama lagi.

  

Ketika dia tiba di tempat tujuannya, dia keluar dan tetap membayar sopir taksi itu dua kali lipat meskipun sopir taksi itu tidak berhenti mengoceh di perjalanan.

  

“Semoga harimu menyenangkan,” kata pengemudi dengan ekspresi merendahkan di wajahnya. “Aku harap kau masih memiliki lebih banyak uang untuk menggunakan taksiku di kemudian hari.”

  

Lucas yang kebetulan berdiri di samping Victor kini tertawa mendengar perkataan lelaki tua itu, seolah tahu maksud hinaan tersebut.

  

Victor mengabaikannya dan segera berbalik menuju kantor firma hukum tersebut. Dia tidak tahu berapa lama waktu yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan semuanya. Namun, karena dia dan Emma sudah sepakat untuk bercerai, dia berpikir itu tidak akan terlalu lama.

  

Namun, begitu mereka membawa masalah ini ke hadapan arbitrator, ternyata masalahnya tidak sesederhana yang dipikirkan Victor.

  

Memang benar, hanya dalam waktu kurang dari lima belas menit, mereka telah resmi bercerai. Namun, bukan berarti masalah mereka selesai, dan satu-satunya alasan adalah soal pembagian harta setelah perceraian yang sedang mereka perdebatkan.

  

Meski mereka berdua keluar dengan masalah yang belum selesai, tapi Emma sangat yakin dia akan memenangkan perkara ini karena dia mendapat dukungan dari seorang pria kaya seperti Lucas. Di sisi lain, dia tahu bahwa Victor tidak punya apa-apa untuk membayar seorang pengacara.

  

“Hey, bung! Permudah saja ini untuk dirimu sendiri,” kata Lucas yang masih berdiri di dekat mobil mewah BMW miliknya. “Kau hanya akan membuang-buang uang untuk memperumit sengketa ini. Aku ragu kau masih punya uang untuk menyewa seorang pengacara berkelas untuk menghadapi kami.”

  

Namun Victor tidak terlalu memperdulikan ejekan Lucas. Pasalnya, perhatiannya kini tertuju pada seorang wanita cantik berkacamata, dengan rambut cokelat kekuningan, mulus tertata rapi dengan model ‘braided updo’ layaknya pengantin, tengah berdiri tegak dengan tatapan dingin di dekat sebuah limousine.

  

Reaksi Victor tentu saja menarik perhatian Emma dan Lucas, sehingga mereka juga mengalihkan pandangan mereka pada wanita itu.

  

Kenyataannya, Lucas sudah menyadari keberadaan limusin di depan mobilnya itu sedari tadi. Tapi dia tidak tahu-menahu kendaraan siapa itu. Menurutnya, itu hanya salah satu orang kaya di kota yang sedang memiliki masalah dengan hukum.

  

Namun kini, Victor berjalan santai dengan ekspresi wajah tenang, dengan kedua tangan di saku. Dia terlihat sangat lusuh seperti apa yang biasa terlihat dari seorang pengangguran pada umumnya. Tapi wanita itu membukakan pintu limousine dengan sedikit menundukkan kepalanya saat Victor menghampirinya.

  

“Mereka sudah menunggumu,” kata wanita itu.

  

“Terima kasih, Viona,” jawab Victor sebelum masuk ke dalam mobil.

  

Setelah itu, wanita itu menutup pintu lalu menoleh ke arah Lucas dan Emma dengan tatapan dingin penuh percaya diri.

  

“Anda tidak perlu khawatir tentang pengacara yang akan disewa Victor, Tuan Lucas. Saya akan memastikan dia mendapatkan pengacara terbaik di dunia untuk memenangkan masalah sepele ini.”

  

Lucas sedikit terkejut dan juga bingung, bagaimana wanita itu mengetahui namanya. Tapi kemudian, dia tersenyum begitu percaya diri, merasa reputasinya begitu bagus, hingga wanita kelas atas seperti dia pun tahu tentang dirinya.

  

“Kau cukup tahu tentang aku, huh?” kata Lucas sambil tersenyum sombong.

  

“Bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu? Ayahmu masih berhutang pada kami. Tak mungkin kami mengabaikanmu dan keluargamu begitu saja,” jawab Viona sedikit tersenyum.

  

Setelah itu, dia berjalan dengan anggun, dengan penuh percaya diri menghampiri bagian belakang limusin. Sebelum terus melangkah ke sisi lain mobil, ia menatap dingin ke arah Emma dengan dagu sedikit terangkat.

  

“Seperti kata orang, wanita hina untuk pria hina! Asal kau tahu saja, dia tak sembarangan menyandang nama “Victor” tanpa alasan. Jangan pikir kami akan membiarkanmu menang begitu saja.”

  

Emma dan Lucas dibuat bingung dengan perkataan Viona. Mereka hanya berdiri tercengang, menyaksikan limousine itu meninggalkan mereka. Beberapa menit telah berlalu, namun mereka masih belum dapat memahami apa yang telah terjadi.

  

Mereka masih belum bisa mencerna seluruh kejadian yang terjadi dalam kejadian kurang dari lima menit itu. Tentang Victor yang masuk ke dalam limousine, dan tentang perkataan Viona yang baru saja diucapkan pada Emma.

  

“Siapa dia?” Emma bergumam dengan suara pelan dan wajah melongo.

  

Dari reaksi Viona tadi, sepertinya dia cukup mengenali Emma. Namun Emma benar-benar tak tahu-menahu dengan sosok Viona. Ia pun bingung dengan perkataan Viona sebelum wanita itu pergi.

  

Begitu pula dengan Lucas. Dia sedikit kaget karena Viona membicarakan tentang hutang ayahnya pada mereka. Dia juga tak tahu siapa mereka yang Viona bicarakan, dan pada siapa ayahnya berhutang.

  

Namun dia mencoba mengabaikannya dan masuk ke dalam mobil. Emma buru-buru mengikutinya dengan masuk ke sisi lain mobil.

  

“Lucas, kamu kenal gadis itu?” dia bertanya.

  

“Tidak! Itu pertama kalinya aku melihat wajahnya,” jawab Lucas sambil menyalakan mobil.

  

Namun Emma nampaknya tidak puas dengan jawaban Lucas. Apa lagi, dia merasa bahwa Lucas mencoba bermain mata dengan gadis itu, dan itu dilakukan Lucas secara terang-terangan tepat di depan matanya.

  

“Kamu pasti berbohong. Dan lagi, sikap apa itu?” tanyanya tak sabaran dengan reaksi tak puas.

  

“Apa yang kau bicarakan?” Lucas menjawab dengan sikap mencoba mengabaikan reaksi tak senang Emma.

  

“Sikapmu itu, seperti orang yang sedang mencoba memikat seorang wanita! Jelas-jelas kamu tadi menggodanya,” tuduh Emma singkat.

  

“Hei, kalau yang tadi itu saja kau sebut menggoda, maka kau akan menemukan aku menggoda semua wanita setiap harinya. Apa salahnya aku menunjukkan rasa percaya diriku di depan seorang wanita? Apa kau berharap aku harus bersikap seperti seorang pecundang menyedihkan seperti mantan suamimu itu? Sialan, ada apa dengan para perempuan akhir-akhir ini.”

  

Emma terdiam, hanya bisa memasang wajah kesal. Lagipula ia memang merasa terintimidasi oleh sosok Viona tadi. Terlebih lagi, dilihat dari cara Viona memperlakukannya, membuatnya merasa seolah dia sedang berurusan dengan seseorang yang kedudukan jauh lebih tinggi dari dirinya.

  

“Siapa sebenarnya wanita itu?” gumam Emma.

  

“Aku yakin dia hanyalah wanita karir yang suka bermain dengan laki-laki gigolo itu,” ujar Lucas. “Aku tak percaya ternyata si brengsek itu begitu rendah.”

  

Perhatian Emma kembali terpancing, namun dengan wajah bingung.

  

“Gigolo?”

  

“Ya, gigolo. Tipe pria yang menjual dirinya seperti para gadis pelacur di luar sana,” jelas Lucas.

  

“Aku tahu apa itu gigolo. Tapi siapa yang kau sebut dengan gigolo?”

  

“Siapa lagi? Tadi itu hanya ada satu pria selain diriku. Apa kau tidak memperhatikan ekspresi mantan suamimu itu saat memasuki limousine tersebut? Tidakkah kau melihat dia terlihat seperti seorang budak yang begitu manut terhadap wanita itu?” Lucas bertanya secara retoris.​

  

“Sudah begitu jelas, mantan suamimu itu selama ini telah menjadi peliharaan kesayangan wanita itu, dan sekarang wanita itu ingin mencari gara-gara dengan kita.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   043 - Warisan Julian Bermer

    Semakin Victor menunjukkan wajah serba salahnya, pria itu semakin yakin bahwa Victor benar-benar seorang pencuri. Dalam benaknya, ketakutan Victor adalah ketakutan pencuri yang baru saja tertangkap.“Pencuri mana mau mengaku kalau dia adalah seorang pencuri?” kata seorang laki-laki dari kerumunan.“Logika macam apa itu?” bantah Victor pada orang yang baru saja menuduhnya. “Mereka yang bukan pencuri pun, tidak mau mengakui dirinya sebagai pencuri? Dasar bodoh!”“Kamu benar-benar pandai berkilah! Aku yakin kau pasti sudah berlatih berkilah setiap hari,” kata pria bernama Andrew itu sambil masih memegang kerah baju Victor.“Sudah kubilang, aku tidak mencoba mencuri tasnya!”“Oh, benar juga! Kenapa tak kau katakana saja itu pada polisi nanti. Tapi untuk saat ini, aku perlu…”Andrew menarik tangannya ke belakang, hendak melayangkan pukulan. Namun tiba-tiba seorang lelaki tua memukul punggung Andrew dengan tongkat.“Dia mengatakan yang sebenarnya! Kau dan gadismu itu perlu berterima kasih p

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   042 - Aku Bukan Pencuri

    Hari Sabtu pun datang, sama seperti hari-hari Sabtu lainnya bagi sebagian orang. Tapi itu berbeda untuk Emma. Dia masih tertidur meski sudah lewat tengah hari.Dia masih mengenakan pakaian yang sama yang dia kenakan untuk bekerja tadi malam. Tempat tidurnya berantakan dengan salah satu sepatunya di atas bantal. Ada juga beberapa kaleng bir kosong di mana-mana.Sejak bekerja paruh waktu sebagai operator drive thru di “Peccato Legale”, bar milik pria bernama Robert itu, Emma harus bekerja lembur hingga lewat tengah malam.Meskipun dia kembali ke motel sebelum jam 3 pagi, dia baru tertidur sebelum fajar. Bahkan itu hanya setelah dia menghabiskan beberapa kaleng bir. Tapi sekarang, minuman keras itu masih mempermainkan pikirannya.Alkohol itu begitu efektif dalam menghentikan otaknya menghasilkan hormon kecemasan sejak tadi malam. Itu juga efektif membuatnya melupakan semua masalahnya.Namun, ketika efek minuman kerasnya mereda, kecemasannya justru meningkat. Sekarang dia mengalami sesuat

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   041 - Apa Yang Seorang Pengacara Ketahui

    Jimmy menyajikan kopi untuk mereka. Setelah itu, dia sedikit menykamurkan bokongnya di atas meja, dan mulai berbicara untuk memancing perhatian mereka ke arahnya.“Aku tahu kamu adalah Viona Emery, wakil presiden di Counterbrand. Aku tidak akan menyembunyikan siapa diriku di depan orang sepertimu. Jadi, apakah kamu sudah selesai menghakimi diriku?” dia bertanya dengan percaya diri.Viona tersenyum dengan sedikit berceletuk. “Aku tidak datang ke sini untuk memintamu bekerja untukku, tapi hanya untuk menemani orang di sebelahku ini, pemimpin di perusahaan Counterbrand,” jelas Viona.“Eh?!” Jimmy menjawab dengan sedikit terkejut dan senyuman yang tidak pasti, tak menyangka bahwa klien barunya adalah seorang presiden sebuah perusahaan besar.Melihat betapa tenangnya Victor saat ini, Jimmy langsung mengubah sikapnya. Dia merapikan rambut dan pakaiannya sedikit, dan duduk di kursinya dengan memulai sikap profesionalnya.“Jimmy Farion siap melayani anda, menyelesaikan masalah tanpa masalah!

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   040 - Jenderal Tanpa Prajurit

    Ia mulai ragu dengan niatnya untuk berbuat sesuatu di lelang tersebut. Sepertinya dia harus menerima tawaran apapun yang akan datang pada cincin yang akan dia jual.“Sudah, suruh mereka pergi,” kata Victor kepada Emma.Kedua orang itu pun pergi begitu saja bahkan sebelum Emma menyuruh mereka pergi.“Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Viona.“Kita bicarakan saja nanti. Kita temui saja pengacara itu dulu!” Jawab Victor sambil bangkit dari sofa dengan wajah lelah.Pada akhirnya, mereka meninggalkan rumah dengan Viona yang mengendarai Ferrari untuknya. Victor sama sekali tak membuat wajah tak bersemangatnya, tak menyembunyikan betapa kecewanya ia pada Viona.Meski begitu, dia tahu bahwa tak bisa juga menyalahkannya. Viona sudah mengatakan bahwa dia tidak akan mengasuhnya lagi. Bagaimana pun, tentu dia menyadari bahwa sebagian besar masalah ini disebabkan oleh kesalahannya sendiri, perselisihan pribadinya dengan Emma.Tapi tetap saja…“Bagaimana kamu bisa kepikiran menggunaka

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   039 - Jangan Khawatir Bos

    Victor berdiri di sana sambil memalingkan wajahnya, terlihat sangat sulit menerima apa yang disampaikan Viona kepadanya.Seperti kekhawatiran Viona sebelumnya, jelas perkataannya telah melukai harga diri Victor karena kebaikannya dianggap kenaifan.Victor memang tidak pernah menerima setiap kali ayahnya mengatakan bahwa kebaikannya itu adalah sebuah kesalahan. Dia merasa nyaman dengan dirinya, tapi ayahnya melihatnya sebagai sebuah kelemahan dalam dunia bisnis.Viona tidak mengatakan sepatah kata pun setelah itu dan membiarkannya. Dia duduk di sofa dan menyalakan TV. Tidak ada yang ingin dia tonton, hanya berusaha mengalihkan perhatiannya dari Victor, sambil membiarkan Victor tenggelam dalam pikirannya.Tanpa memberikan jawaban pada Viona, Victor langsung memesan taksi, berniat keluar rumah tersebut dan pulang ke rumahnya sendiri. Tapi tiba-tiba, Viona memanggilnya dari ruang tamu dan bergegas menghampirinya.“Apa lagi?” Victor bertanya.“Aku sudah bertanya sebelumnya. Apakah kamu jad

  • Victor William : Pewaris Tunggal Dari Sebuah Keluarga Mafia   038 - Membuang Kenaifan

    Dia memang tidak tahu apa-apa tentang identitas asli Victor, selain apa yang dia ketahui tentang dirinya sebagai pengantar pizza.Motif awalnya memberi tahu orang-orang ini tentang Victor hanyalah agar mereka merampok Victor, atau mungkin membuatnya ketakutan setengah mati dengan kemunculan mereka. Dia hanya ingin mengerjai Victor untuk membalaskan kekesalannya, tak lebih.“Tolong, kasihani aku! Niatku hanya ingin memberi pelajaran pada bocah itu, dan membiarkan anak buahmu bersenang-senang dengan apa pun yang ingin mereka lakukan padanya,” pinta Benigno sambil menangis lirih.Marco menjadi semakin tidak sabaran, dan kemudian mengokang pistolnya, seolah-olah akan menembak mati pria gendut itu. Namun salah satu temannya segera menghentikannya dengan dingin.“Tunggu sebentar, Marco!” kata pria itu sebelum menepuk bahu Marco dua kali. “Ikutlah denganku sebentar!”Marco mengikuti pria itu ke ruangan lain, masih di dalam toko pizza. Dilihat dari tingkah laku Marco saat ini, sepertinya pria

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status