Share

Bab 59

Lewat tengah malam, Aji diam-diam turun dari atas ranjang. Dia berjalan pelan menuju meja rias istrinya hanya demi mengambil sebuah kotak kecil.

Benar, itu memang kado pemberian Siska. Aji begidik ngeri saat mengingat pesan dari mantannya itu yang dibacakan Retno saat makan malam tadi.

Aji memandangi kado tersebut lekat-lekat sebelum mengendap keluar kamar, tidak ingin sampai membangunkan sang istri. Dengan langkah kaki cepat dan dipanjang-panjangkan, dia berjalan menuju depan. Tampaknya, Aji hendak keluar.

Tak butuh waktu lama bagi Aji untuk sampai di teras rumah. Anehnya, dia tidak terlihat menuju garasi, tetapi terus berjalan hingga ke pos satpam.

“Pak Mul.”

Seseorang dengan kaos oblong dan sarung yang menyilang di pundaknya tampak berjingkat sebelum mengecilkan volume televisi. “Bapak. A-ada apa, Pak? Apa ini sudah subuh?” Dia langsung berdiri.

Aji tersenyum. “Belum, ini mungkin masih jam satu atau setengah dua..”

‘Lhah, kok Bapak sudah bangun?’ tanya si satpam tanpa suara. Dia t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status