Share

Bab 58

Tuduhan keji Mayang jelas membuat Aji naik pitam. Dia memiliki banyak ucapan kemarahan dalam hati. Akan tetapi, dia ingat pada tujuan awal datang ke kamar sang ibu. Maka, dengan susah payah lelaki itu menelan semuanya. Lantas, Aji berusaha keras untuk menyunggingkan senyum yang mungkin terlihat aneh karena dipaksakan.

“Mama, aku yakin, Mama tidak berpikir apa yang barusan Mama ucapkan itu benar. Mama sendiri yang bilang kalau Retno lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar.”

“Iya, Aji. Tapi sesekali istrimu itu juga keluar entah ke mana.”

“Apa itu di malam hari?”

Mayang mencebik. “Aji, memangnya yang seperti itu hanya bisa dilakukan di malam hari saja? Begini lho, bukannya Mama mau menjelek-jelekkan istrimu, tapi ‘kan aneh sekali, tiba-tiba saja dia bisa membeli mobil semewah itu. Itu mobil lho, bukan mobil-mobilan.”

Aji menelan ludahnya lagi. Pelipisnya sejak tadi berkedut karena perkataan ibunya yang selalu menjelek-jelekkan Retno, tetapi tidak mau disebut sedang menjelek-jelekkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status