Home / Romansa / WANITA SIMPANANMU / PERTENGKARAN

Share

PERTENGKARAN

Author: Mala Lestari
last update Last Updated: 2022-03-01 20:23:39

"Hei! Hei! Tidak bisa begitu. Jangan bicara seperti itu, aku tidak ingin putus denganmu."

Azka protes dengan menahan tangan Ayana begitu cepat sebelum kekasihnya itu pergi dari hadapannya. Azka bertanya-tanya di dalam hatinya, mengapa Ayana begitu mudah mengatakan perpisahan setelah apa yang telah mereka berdua lalui selama ini?

"Lepas! Sebaiknya kamu pulang saja sekarang, aku harus segera pergi bekerja."

Azka menggelengkan kepalanya dengan cepat, seolah tubuhnya sudah menjawab untuk menanggapi perintah Ayana.

Ucapan Ayana terdengar sangat dingin sekali, sepertinya Ayana benar-benar sedang bicara serius. Tapi memutuskan hubungan dengan Azka tidak akan semudah itu karena pria berahang tegas itu begitu mencintai Ayana.

"Kita belum selesai bicara, kamu tidak boleh pergi!"

"Tapi ini sudah siang, aku akan dimarahi Bu Gita jika datang terlambat. Lagi pula tidak ada yang harus di bicarakan lagi, kita  sudah selesai, Azka."

Alasan  yang kurang baik yang di lakukan oleh Ayana sekarang ini, Azka sangat tidak suka dengan keadaan mereka sekarang ini.

"Kita tidak akan pernah selesai, aku akan memberi kamu waktu untuk menjernihkan pikiranmu. Setelah itu, kita bicara lagi."

Setelah mengatakan itu Azka meninggalkan Ayana begitu saja. Azka yakin, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya kepada Ayana  karena gadis cantik itu sedang di atas puncak emosinya. Masalah ini harus di bicarakan dengan kepala dingin, itulah yang dipikirkan oleh Azka sekarang ini.

Percuma juga jika Azka bicara karena Ayana pasti tidak akan percaya, Ayana hanya bisa menghela nafasnya disaat punggung tegap kekasihnya itu pergi dan perlahan menghilang dibalik pintu.

Kacau!

Semuanya kacau, perasaan Ayana sangat kacau dan berantakan. Dan entah mengapa, hati dan tubuhnya sangat bergetar disaat Azka sudah hilang dari pandangannya. Dadanya terasa sesak sekali,  Ayana kini berjongkok di lantai rumahnya.

Air hangat yang ada di gelas bahkan belum di berikan kepada Azka, kini Ayana hanya bisa menatap gelas itu dengan air mata yang perlahan turun begitu saja. Sebenarnya Ayana sudah berusaha menahannya tapi nyatanya dia tidak  sanggup.

***

Hari ini Ayana bekerja dengan kurang fokus hingga dia harus memecahkan sebuah gelas di dapur perusahaan.

PRANGKK

"Astaga! Ada apa denganku? Ayana fokuslah!"

Ayana benar-benar dalam mood yang kacau, perkerjaannya pun berantakan karena dia terus memikirkan apa yang seharusnya tidak dia pikirkan ketika dia sedang bekerja.

"Akh!" Teriak Ayana yang terkejut saat sebuah pecahan kaca menancap di telunjuknya.

Tiba-tiba saja Ayana menangis, bukan karena sakit di telunjuknya! Tapi karena perasan kacau dan sesak yang ada di hatinya tidak dapat dia bendung lagi. Ayana hanya ingin menangis dan terus menangisi dirinya sendiri.

Tidak berbeda jauh dengan Ayana, Azka yang kini ada diruangan meeting hanya bisa menatap lurus kedepan tanpa memperhatikan presentasi dari rekan kerjanya.

Ajakan putus dari kekasihnya lebih mendominasi pikirannya untuk sekarang, untung saja tidak ada yang curiga sama sekali karena sekertaris Azka yang mengambil delapan puluh persen keputusan Azka di saat Bosnya itu malah pergi meninggalkan ruang meeting lebih dulu.

"Pak Azka sedang tidak sehat, mohon pengertiannya. Silahkan dilanjutkan saja!" Ucap sekertaris Azka yang sedikit panik dengan kepergian Azka yang begitu saja.

Azka tidak bisa fokus bekerja jika otak dan hatinya sedang berperang, di satu sisi Azka merasa tertekan dengan keinginan Ayahnya namun disisi lain Azka tidak ingin mengakhiri hubungannya dengan Ayana.

Dia harus mempertahankan Ayana apapun yang terjadi, Azka ingin terus bersama Ayana, wanita yang dicintainya. Pernikahan dengan Aura bahkan tidak pernah terlintas di pikiran Azka selama ini.

"Sial, kepalaku rasanya akan meledak."

Itulah ucapan frustasi dari Azka, Azka kini hanya berjalan menelusuri lorong untuk kembali ke ruangannya. Baru kali ini Azka merasa tidak ingin bekerja dan daya tahan tubuhnya seolah di sedot seluruhnya.

Atau mungkin efek mabuknya masih terasa hingga dia merasa sedikit tidak enak badan seharian ini.

Azka menghentikan langkahnya ketika melihat Ayana baru saja menutup pintu ruangan tim pemasaran dengan nampan yang ada di tangannya, sepertinya Kaila baru saja mengantar kopi kedalam sana.

Azka dan Ayana tanpa sengaja saling bertatapan hingga akhirnya Ayana memutuskan kontak mata di antara mereka berdua. Itu adalah hal yang biasa Ayana lakukan tapi untuk kali ini,  Azka sangat tidak suka dengan keputusan Ayana.

Sretttt!

"Azka!" Pekik Ayana yang terkejut karena Azka kini menahan tanganya. Ayana kemudian melirik kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada orang di sana.

"Lepas! Nanti ada yang melihat kita."

"Kenapa dengan jarimu?" Tanya Azka yang penasaran dan khawatir saat melihat telunjuk Ayana di perban.

Kini Azka menarik tangan Ayana agar dia bisa melihat luka tangan Ayana lebih jelas, merasa khawatir Azka hanya bisa menatap kedua mata Ayana dengan dalam.

"Astaga Azka kita sedang di kantor, bagaimana jika ada yang melihat kita. Cepat lepaskan, itu hanya terluka karena pecahan kaca."

Ayana bicara sepelan mungkin, dia juga trus melirik sekitar karena takut ada karyawan yang tiba-tiba datang. Hingga akhirnya Azka melepaskan tangan Ayana begitu saja.

"Aku lupa jika kamu sedang marah padaku, jangan ceroboh jika sedang bekerja. Kita bicara lagi nanti."

Setelah mengatakan itu Azka berlalu untuk melanjutkan niat awalnya pergi ke ruangannya, Ayana terdiam disaat punggung Azka perlahan menghilang. Benar, Ayana sedang marah dan lucunya Azka tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya kepada kekasih hatinya itu.

Ayana menghela nafasnya, sepertinya dia akan kesulitan jika dia terus bekerja disana terus menerus karena dia akan terus melihat Azka di sengaja ataupun tidak.

"Apa aku berhenti bekerja saja, ya?"

Tapi itu keputusan yang kurang tepat, perusahaan Azka membayarnya cukup tinggi dan jika Ayana berhenti, dia bingung harus bekerja dimana lagi.

Belum tentu bayaran di tempat lain akan sebesar di tempat kerjanya yang sekarang, tapi perasaan Ayana tidak nyaman jika harus terus melihat Azka. Ayana sudah memutuskannya, jika dia akan melepaskan Azka.

Hubungannya dengan Azka memang tidak akan berhasil itulah yang Ayana pikirkan belakangan ini, berita perjodohan Azka juga sudah semakin tersebar luas. Ayana rasa, dia akan menyerah dengan perasaan yang di miliknya.

Azka memasuki ruangannya dengan tidak minat, dia masih memikirkan kapan kiranya Ayana bisa di ajak bicara dengan tenang. Semakin di tunda masalah hanya akan semakin memburuk, Azka tidak ingin masalah ini berlarut-larut, apalagi mengharuskan Azka kehilangan Ayana.

"Surprise!"

Tiba-tiba suara familiar terdengar dengan jelas membuat Azka terkejut bukan main,  pemilik suara itu tersenyum dengan begitu cantik ketika ia memutar kursi milik Azka.

Azka hanya bisa bisa mengerutkan keningnya, dia sangat tidak suka jika orang asing di tempatnya.

"Apa kamu terkejut dengan keberadaanku, calon suami?"

BERSAMBUNG...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • WANITA SIMPANANMU   KELUARGA YANG TAK HARMONIS

    Tak!Ponsel Ayana seketika terjatuh dari tangannya. Pikirannya sudah melayang entah kemana."Dia Kakakku yang perfeksionis itu, dulu aku sering bercerita tentang dia padamu, kan? Sampai saat ini hubungan kami masih seperti itu, seperti musuh saja. Menyebalkan sekali, kan?"Ocehan Mahen membuat jantung Ayana seketika berdetak tak karuan. Fakta yang sangat mengejutkan bagi Ayana, kenapa dia tidak tahu jika Mahen dan Azka adalah saudara?"Ayana? Ayana?"Mahen memanggil Ayana tapi Ayana sedang terkejut bukan main. Sehingga Mahen menutup panggilannya, sedangkan Ayana masih terdiam dengan tatapan tak percaya."Kenapa? Kenapa harus Mahen yahg menjadi adikknya? Kenapa?" Ayana menjatuhkan air matanya tanpa ia sadari.Baru saja Ayana merasa hidupnya bisa berlanjut tapi mengapa ia harus terus terlibat dengan keluarga Wijaya lagi? Apa sekarang dia harus kabur dari Mahen juga?"Hah... Ayana bodoh, kenapa kamu terus terlibat dengan keluarga mereka?" Gumam Ayana yang langsung mengusap air matanya.T

  • WANITA SIMPANANMU   FAKTA YANG MENGEJUTKAN AYANA

    "Hahaha, apa yang kamu bicarakan? Bercandamu sangat tidak lucu sekali."Ayana menepuk pundak Mahen sambil tertawa. Tapi Mahen tidak merubah ekspresi wajahnya, dia masih begitu serius menatap Ayana. Sampai akhirnya, Ayana perlahan menghentikan tawanya.Mahen menatap dalam, penuh harapan, membuat Ayana menjadi merasa ada aura yang berbeda. Ayana pun mengedipkan kedua matanya dengan lucu."Apa aku terlihat sedang bercanda sekarang?" Tanya Mahen yang membuat Ayana menutup mulutnya rapat-rapat."Aku tidak bercanda, Ayana. Aku ingin menikahimu, kehamilanmu juga akan semakin membesar. Bayi ini membutuhkam sosok Ayah dan aku bersedia menjadi Ayahnya.""...."Ayana masih terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja dia dengar. Perlahan, Mahen pun memegang tangan Ayana dan tatapan hangatnya sama sekali tidak pernah redup."Ayo, memulai hidup baru bersamaku, aku akan menerima semuanya. Aku akan mencintaimu dan juga anak dalam kandunganmu, biarkan dia menjadi anakku juga, Ayana."Pengungkapan Mah

  • WANITA SIMPANANMU   LAMARAN DADAKAN?

    "Bagaimana? Apa sampai saat ini kamu tidak bisa mengetahui dia dimana?" Tio menunduk pasrah saat Azka bertanya dengan tatapan yang begitu tajam. Dia langsung memijat pelipisnya, hari demi hari rasanya semakin buruk karena kabar Ayana sama sekali tidak terdengar. "Maafkan saya, Tuan." "Ini sudah hampir 4 bulan, sebenarnya apa yang kamu kerjakan? Kerjamu sangat tidak becus!" Azka langsung saja pergi dari ruangan kerjanya. Kepalanya sedikit terasa berat dan dia pun berjalan menuju kantin, kebetulan sekali, Sang Genral manager itu melihat seorang gadis yang sedang makan dengan lahap di sudut kantin. Dengan kakinya yang gelisah, dia datang menghampiri Olivia, sahabat Ayana. Dia tidak punya pilihan lain, dia harus bertanya langsung pada Olivia. "Boleh saya duduk disini?" Tanya Azka yang membuat Olivia langsung tersedak dengan makanannya. "Uhuk!" "Ah, maaf, membuatmu terkejut." Olivia benar-benar akan mengeluarkan kedua bola matanya karena melihat siapa yang datang ke tempat

  • WANITA SIMPANANMU   KESABARAN MAHEN

    "Dengar... aku tidak akan bertanya jika kamu tidak ingin bercerita lebih dulu. Tapi satu hal yang bisa kamu ingat, aku akan selalu ada di sampingmu. Jadi ceritakan apapun yang ingin kamu bagikan denganku, aku siap menjadi pendengar yang baik untukmu."Kedua bola mata Ayana kembali berkaca-kaca, setiap ucapan Mahen sangat menyentuh hatinya. Dengan cepat, Ayana memeluk Mahen."Aku bingung, Mahen. Haruskah aku memberitahu Ayah dari bayi ini? Apa yang harus aku lakukan?"Mahen terdiam untuk sesaat, membiarkan Ayana meluapkan emosinya dengan menangis. Dengan sabar, Mahen menepuk-nepuk punggung Ayana dengan lembut. Berharap itu bisa membantu menenangkan hati Ayana yang kebingungan.Tapi jika boleh Mahen jujur, dia ingin tahu siapa yang telah berani menodai gadis sebaik Ayana. Kenapa Ayana sampai merelakan tubuh dan harga dirinya demi seorang pria?Itu sangat bukan Ayana yang Mahen kenal, dia pikir, Ayana tidak akan terjebak dalam hubungan seperti itu."Apa aku boleh berpendapat?" Tanya Mah

  • WANITA SIMPANANMU   KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN

    Setelah bertemu kembali dengan Ayana, Mahen semakin sering datang ke Cafe Cielo. Dia datang hanya untuk melihat Ayana, yang ternyata pandai beradaptasi. Sebenarnya Mahen masih merasa ada yang mengganjal, soal tangisan Ayana hari itu."Kenapa kamu terus menatapnya, apa dia gadis yang sering kamu ceritakan padaku?" Cielo bertanya sambil menyeruput kopi miliknya.Dia sejak tadi memperhatikan Mahen yang terus mantap Ayana yang sedang bekerja. Sampai akhirnya Cielo menghampiri Mahen untuk menemaninya sarapan."Dunia ternyata sangat sempit, ya, Cielo. Aku sekarang merasa sangat bodoh, seharusnya aku tidak jadi pengecut dan melarikan diri saat itu.""Kalian masih muda kala itu, jangan terlalu menyalahkan dirimu sendiri. Aku dengar, dia datang kemari untuk pengobatan Neneknya. Dia juga belum menikah, kalian mungkin di pertemukan kembali agar kalian bisa bersama setelah kalian dewasa." Mahen melirik Cielo lalu tersenyum, "Apa aku boleh mengejar cintanya lagi?""Lakukan sesukamu! Bukankah sela

  • WANITA SIMPANANMU   KOLOMBIA

    "Halo, selamat pagi?" Sapa seorang wanita bernama Cielo."Halo, Saya Ayana yang melamar kerja kemarin."Ayana bicara bahasa spanyol sebisanya, dan itu terdengar lucu di telinga Cielo. Cielo pun tersenyum dengan begitu ramah, sampai akhirnya Cielo berbicara bahasa Indonesia yang membuat Ayana sangat terkejut."Oh, kamu orang Indonesia, kan? Silahkan masuk, kita bicara di dalam.""Eh? Anda bisa bahasa Indonesia?" Tanya Ayana yang sangat terkejut dan tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya."Tentu saja, aku dulu pernah tinggal di Indonesia sebagai mahasiswa.""Ah, pantas saja.""Tenang saja, disini juga banyak orang Indonesia yang sering datang. Kamu akan mendapatkan banyak teman nantinya.""Aku harap begitu."Ayana masih malu-malu dengan keramahan yang diberikan oleh Cielo. Dia hanya mengikuti wanita berumur 35 tahun itu menuju ke dalam sebuah cafe yang masih tutup."Sengaja aku memintamu datang lebih awal agar aku bisa memberitahumu aturan kerja di sini." Ungkap Cielo yang hanya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status