Share

BAB 19. Juragan ikan kenal Mbak Asih?

“Maaf Mbak, itu bukan tugasku. Lagi pula di rumah ini, kan ada sanyo ngapain Mbak nyuruh-nyurah aku. Kalau dulu aku masih tinggal di sini tidak apa-apa itu sebagai baktiku pada Ibu, tapi kalau sekarang jangan harap lagi aku mau,” tegasku. Mbak Lili melongo mendengar penuturanku. Dia hendak marah lagi, tapi aku buru-buru masuk rumah dan menutup pintu dapurku sedikit kuat biar mereka tahu aku pun bisa marah sama seperti mereka.

“Kenapa, Dik?”

“Itu Mas, Mbak-Mbak kamu seenak sendiri seperti ratu memerintahkan tugas pada dayangnya aku disuruh mereka menuhin semua bak dan ember di kamar mandi Ibu, memang dikira mereka enggak capek," aduku pada Mas Danu.

“Syukurlah kalau kamu tegas pada mereka, Dik. Mas pun tidak mau mereka semena-mena padamu, karena saat ini Mas tidak bisa membelamu lebih dengan kondisi Mas yang begini,” ucap Mas Danu. Ah, kenapa aku jadi melow begini aku paling tidak bisa melihat suamiku bersedih.

“Ssstt ... Mas jangan bilang begitu lagi ya, aku sebenarnya mau-mau saja me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status