Share

BAB 51. Penemuan buntelan kain putih.

"Wei, bengong aja. Awas kesambet jin cantik baru tahu rasa, lo!" tegur Joko, teman baik Mas Danu.

Aku yang sedang buat adonan bolu pisang pesanan Bu RT untuk siang nanti juga merasa heran, sejak pulang dari rumah ibu tadi Mas Danu banyak diam. Jika tidak kutanya dia akan diam saja biasanya dia selalu menggodaku.

Kia yang berceloteh di samping Mas Danu juga hanya ditanggapi sesekali. Mungkin Mas Danu sedang memikirkan nasib keluarganya.

"Bisa aja, Jok. Ada apa, nih?" Kudengarkan obrolan mereka.

"Enggak ada apa-apa pingin main aja. Kayaknya lagi banyak masalah kelihatan banget dari raut wajahmu yang kusut macam orang kalah main judi," ujar Joko.

"Ha-ha beginilah, Jok. malahan lebih dari itu," kelakar Mas Danu.

"Seriusan?"

"Iya, kalau jadi orang bod*h seperti aku ya begini dibohongi sana sini dan diakali sana sini," keluh Mas Danu.

"Berat banget kayaknya masalah kamu, baru kali ini aku punya kawan yang kaya masalah."

"Benar, sepertinya memang hanya aku yang kaya masalah," jawab Mas Danu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status