Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Mengintip status Anggun

Share

Mengintip status Anggun

Author: FEYFI
last update Last Updated: 2021-03-28 18:03:18

Setiba di kantor, Nisa sudah menyambutnya dengan senyuman manis yang menentramkan kalbu. Rico pun membalas senyuman itu sembari mengecup kening Nisa dengan penuh cinta dan kasih sayang.

“Selamat pagi, Sayang. Bagaimana persoalanmu dengan Anggun?” tanya Nisa dengan tatapan nanar dan penuh ke khawatiran.

“Semua sudah selesai, aman!” sahut Rico sembari memeluk Nisa.

“Syukurlah, aku semalaman tidak bisa tidur. Aku teringat kepadamu dan Anggun. Kita juga tidak bisa menyalahkan dia, karena dia tidak tahu apa-apa. Dan wajar saja apabila dia kecewa atau marah kepada kita,” papar Nisa menjelaskan.

“Tidak, dia tidak marah. Dia mengerti bahkan kamu mulai hari ini bisa tinggal di rumahku. Dan apabila ada teman-temannya datang ke rumah, kita harus berpura-pura menjadi kakak dan kakak iparnya. Dia tidak mau kita berdua berpisah, untuk sementara waktu dia masih bisa bermain peran di hadapan keluargaku hingga mereka bisa menerimamu. Ini semua untuk kebaikan kita bersama. Jadi, jangan biarkan orang-orang tahu tentang pernikahan aku dan dia.”

“Benarkah begitu? Kenapa dia menerima begitu saja?” tanya Nisa penasaran.

“Dia memberikanku syarat yaitu jangan pernah menyentuh tubuh dan mengganggu privasinya.”

Senyuman terbit kembali di bibir Nisa. Kemudian dia mencium bibir Rico dengan lembut.

“Aku bahagia sekali, Sayang. Berkat Anggun kita bisa bersatu, bahkan kita bisa tinggal serumah. Aku tidak keberatan dengan persyaratan apapun yang Anggun berikan asalkan aku tidak kehilanganmu dan selalu bersamamu. Semoga kelak Anggun bisa mendapatkan kebahagiaan bersama pria yang mencintainya,” tutur Nisa yang berada di pelukan Rico.

Mendengar perkataan Nisa, pikiran Rico menjadi terfokus ke Anggun. Dan dia bahkan teringat pria yang memperhatikan Anggun di kampus. Dia pun melepaskan pelukan Nisa dari tubuhnya.

“Sayang, sudah waktunya bekerja. Kita masih bisa bermesraan di rumah nanti malam. Di kantor kita harus bersikap seprofesional mungkin. Jangan sampai ada orang yang curiga tentang pernikahan siri kita. Karena dampaknya akan berakibat fatal pada hubungan kita.”

“Siap, Sayang. Oh iya nanti setelah makan siang akan ada rapat dengan dewan direksi, aku akan mempersiapkan berkas-berkasnya terlebih dahulu.”

“Baik sayang, selamat bekerja. I love you,” tutur Rico sembari mengecup bibir merah Nisa.

Nisa pun pergi dari ruangan Rico. Setelah Nisa pergi, Rico mengambil telepon genggam dari saku celananya kemudian dia membuka salah satu aplikasi chat dan melihat status Anggun.

Anggun memasang status foto seorang pria tampan yang sedang memberikan materi di depan kelas dan bertuliskan, “Dosenku tampan tapi killer.”

Melihat dan membaca status Anggun, mendadak Rico kebakaran jenggot. Dia melonggarkan dasinya kemudian beranjak dari kursi kerja yang dia duduki lalu berjalan mondar-mandir sembari tolak pinggang.

“Argh,” teriak Rico karena emosi dan meninju dinding ruangannya.

Dari luar ruangan, Nisa mendengar teriakan Rico dan berinisiatif masuk ke dalam ruangannya.

“Sayang, kenapa kamu berteriak? Apakah terjadi sesuatu kepadamu?” tanya Nisa dengan khawatir.

“Aku sedang tidak enak badan. Badanku pegal-pegal jadi aku berteriak sembari menggerakkan tubuhku. Satu … dua … satu … dua,” tutur Rico kepada Nisa sambil berpura-berpura olahraga.

“Kalau begitu silakan lanjutkan olahraganya. Aku kembali bekerja, tapi kamu benar tidak apa-apa? Apa kamu membutuhkan obat sakit badan? Aku akan memintanya ke klinik kantor.”

“Tidak usah, dengan sedikit peregangan otot-otot aku akan segera baikan,” tutur Rico berbohong lagi kepada Nisa.

“Ya sudah, selamat berolahraga.”

“Terima kasih, Sayang!” ujar Rico memberikan senyuman yang dipaksakan.

Dia kembali melihat telepon genggamnya dan mengintip akun Anggun di aplikasi chat. Kebetulan sekali istrinya itu sedang online. Ingin rasanya dia marah-marah kepada wanita tersebut, tapi apa yang harus dia perdebatkan dengan Anggun. Namun, raut wajahnya yang sedang kesal mendadak tersenyum bahagia ketika melihat Anggun sedang mengetik pesan untuknya.

“Ngetik apa sih kamu, lama banget?” ketusnya tidak sabar sembari melihat benda pipih miliknya.

Room Chat Anggun dan Rico

Rico: “Cepat ngetiknya, kamu mau bilang apa?”

Anggun: “Mas kok tahu, aku mau mengirimkan pesan. Jangan-jangan ngintip akun aku, Ya! Ayo ngaku! (emotion LOL)

Rico: “Enak saja, tadi aku mau memberitahukan bahwa mulai malam ini Nisa akan tinggal bersama kita.”

Anggun: “Oh!”

‘Hahaha, dia pasti cemburu,’ pikir Rico sembari tersenyum geli.

Rico: “Tenang aku akan bersikap adil kok.”

‘Heuh, ikh apaan sih. Duh kepercayaan dirinya sangat tinggi,’ ucap Anggun dalam hati.

Anggun: “Mas Rico sepertinya aku akan pulang sedikit terlambat!”

Rico: “Kenapa kamu harus bilang kepadaku?”

Anggun: “Karena kamu itu suamiku jadi aku harus memberitahumu. Aku tidak mau dikutuk menjadi batu jika aku tidak izin kepadamu.”

Rico: “Ya! terserah apapun yang akan kamu lakukan, aku tidak peduli.”

Anggun: “Oke, terima kasih!”

Rico: “Sama-sama.”

Anggun pun mengakhiri chat bersama Rico, kemudian memasukkan lagi telepon genggamnya ke dalam tas.

‘Kenapa dia tidak membalas chatku lagi? Dan kenapa juga dia harus offline?’ racau Rico di dalam hati sembari kesal.

Rico pun kembali melihat status Anggun dan membaca isi dari status tersebut.

“Hari ini dosen killer menjadikanku asisten dosen, mati gaya jika harus selalu bersama dia setiap hari.”

Membaca status tersebut, Rico tanpa ragu menelepon Anggun. Napasnya memburu, dia sudah siap untuk memaki-maki wanita yang berstatus istrinya itu.

“Hallo, Mas. Tumben telepon, ada apa?” tanya Anggun.

“Ka-kamu sedang apa?” tanya balik Rico tergagap.

“Aku di suruh menemani dosenku makan siang sambil mempersiapkan materi. Oh ya, aku sekarang menjadi asistennya dosen killer.”

“Tidak boleh! Aku akan ke kampusmu sekarang juga,” tutur Rico.

“Mau apa ke kampusku?” tanya Anggun dengan heran.

“Ma-mau makan siang di kantin kampusmu. Katanya makanan di sana enak-enak,” sahut Rico terbata-bata.

“Memangnya di kantormu tidak ada kantin, Mas? Biasanya juga makan di restoran mahal bersama Nisa,” sahut Anggun yang mulai merasa kesal oleh tingkah Rico.

“Aku ke sana sekarang, tunggu aku di gerbang kampusmu! Jangan biarkan aku mencarimu atau menunggu lama!” titah Rico.

Rico pun segera keluar dari kantornya. “Nisa aku pergi ke kampus Anggun dulu. Anak itu membuat masalah dengan dosennya. Walinya di suruh menghadap,” tutur Rico berbohong kepada Nisa.

“Mau aku temani?” Nisa menawarkan diri.

“Tidak usah, aku hanya sebentar. Kamu juga harus mempersiapkan berkas-berkas untuk rapat setelah makan siang. Aku akan segera kembali.”

“Baiklah, hati-hati!” tutur Nisa.

“Terima kasih.”

***

Anggun merasa ada yang aneh dengan Rico. Setelah menandatangi perjanjian tersebut sikapnya berubah. Sepertinya Rico sengaja mau membuat hidupnya tidak nyaman.

Anggun menginjak-nginjak kembali kakinya bergantian seperti jalan di tempat karena kesal. Wajahnya yang ceria menjadi lesu. Dia pun pergi ke ruang dosen killer tersebut untuk meminta izin bahwa dia tidak bisa menemani makan siang dan membahas materi. Namun, ternyata dosen itu tidak berada di ruangannya. Dia pun memutuskan untuk ke luar menjemput Rico. Pada saat menuju gerbang, tak sengaja dia bertemu dengan dosen killer tersebut.

“Pak, kebetulan sekali kita bertemu!” ucap Anggun sembari membarikan senyuman manisnya.

“Ada apa?” tanya dosen tersebut.

“Ehm anu Pak, aku mau bilang sesuatu kepada Bapak.”

“Bilang apa? Katakanlah!”

“Bapak enggak akan marah ‘kan?” tanya Anggun berhati-hati.

“Tidak,” sahut dosen tersebut sembari memberikan senyuman.

‘Ya Tuhan, demi apa aku baru melihat dosen killer ini tersenyum. Tampan sekali,’ puji Anggun dalam hati.

“Anggun!” panggil seseorang dari kejauhan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
h-d
laki modelan rico nggak cocok buat anggun...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • WHEN LOVE MEET   When Love Meet (Tamat)

    Rico pun menghadap ke arah Mahika. “Silakan!”Nisa membuka kimono satin yang dikenakannya.“Kak Mahika!” teriak Anggun ketika Nisa akan membuka pakaiannya.“Maafkan aku Anggun, hanya dengan cara ini dia tahu bahwa aku adalah Nisa.”Anggun pun membalikkan badannya. Anggun harus memberikan kesempatan kepada Nisa untuk membuktikan kepada suaminya. Dia sengaja tidak melihat apa yang akan Nisa atau Rico lakukan. Jika, melihat mungkin dia akan cemburu dan terluka.Nisa mendekat ke arah Rico. Dan meloloskan gaun piyama satin sutra yang dia kenakan. “Mas, kamu tahu bagaimana membuktikan bahwa aku adalah Nisa.Rico mengernyitkan keningnya, kemudian pandangannya beralih kepada Anggun yang sedang membelakanginya dan Nisa. Dengan ragu dia mulai mengangkat tangannya. Dia pun menyentuh puncak dada Nisa dan mengarahkan bulatan itu k

  • WHEN LOVE MEET   Pengakuan Nisa

    Dua minggu kemudian.Persyaratan untuk pernikahan telah rampung. Tiba saatnya Alresca dan Nisa menikah.Nisa menggunakan wali hukum dikarenakan dia sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini. Sedangkan, Rico dan ayah dari mempelai pria menjadi saksi pernikahan mereka berdua.Akad pernikahan mereka diadakan di sebuah hotel milik Rico Adelard. Keluarga besar Adelard, Whisley, dan kedua sahabat Anggun yaitu Allina dan Vita hadir dengan pasangan masing-masing.Tidak ada siapapun lagi yang hadir. Nisa hanya ingin orang-orang terdekat yang bisa menjadi saksi pernikahannya dengan Alresca. Karena dia tahu, wajah yang dia gunakan sekarang adalah milik orang lain yang pastinya kelak akan mengundang masalah baru.Ketika Alresca mengucapkan ijab qobul. Rico mengernyitkan keningnya. Pasalnya binti yang digunakan Mahika adalah ayah dari Nisa. Namun, dia pun segera mungkin menepis kecur

  • WHEN LOVE MEET   Benih-benih cinta

    Di dalam kamar, Alresca, Nisa dan Dayana tidur bertiga. Mereka tidur menghadap bayi cantik nan mungil yang tidur di antara mereka. Tak sengaja, kedua orang dewasa itu saling beradu pandang dan saling melontarkan senyuman.Deg! jantung keduanya tiba-tiba berdegup dengan kencang.Alresca pun semakin menatap Nisa dengan lekat. Entah mengapa? Baginya, Nisa terlihat tampak cantik malam ini. Dia pun tiba-tiba menginginkan sesuatu dari wanita itu.Alresca bangkit dari posisi tidurnya dan menurunkan kedua kaki di atas lantai. Kemudian, dia pun beranjak dari tempat tidur dan berputar ke tempat Nisa berada.Pria itu membungkukkan tubuh dan kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah wanita yang sedang berbaring dan melihat ke arahnya."Kumohon kita jangan melakukan di sini! Di sini ada Dayana, tidak baik," ujar Nisa sembari mendorong dada Alresca yang bidang itu dengan lembut."Aku hanya ingin menciummu," jawab Alresca dan kemudian memegang ked

  • WHEN LOVE MEET   Kekuatan Batin

    Keesokan harinya, Nisa sudah berada di rumah Anggun dan Rico. Dia pun berkenalan dengan ketiga bayi kembar Anggun yaitu, Dayana, Davin, dan Devan. Belum apa-apa, dia merasakan ikatan batin dengan ketiga anak tersebut. Apakah karena ketiga anak itu adalah anak Rico? Entahlah, dia pun tidak tahu. Yang jelas, dia begitu bahagia karena bisa merasakan menjadi seorang ibu. Walaupun, bisa saja dia kelak mengangkat anak adopsi bersama Alresca. Namun, sekarang dia lebih baik menikmati dan belajar dulu menjadi seorang ibu."Kak," panggil Anggun dengan lembut kepada Nisa.Nisa menoleh dan kemudian tersenyum sembari menggendong Devan yang baru terbangun sembari menangis."Siapa yang bangun?" tanya Anggun ingin tahu apakah Nisa sudah b

  • WHEN LOVE MEET   Malam Penuh Kerinduan 21+

    Rico pun mendamaikan hati dan menetralisir rasa agar kegugupan dalam dirinya segera terhempas. Dia pun melakukan peregangan, karena dia sudah lama tidak olahraga kenikmatan pada malam hari bersama istrinya."Huh," Rico mendadak merasa tidak percaya diri. Dia pun meniupkan udara dari dalam mulut dan menghirup aromanya.“Tidak bau.” Namun, dia masih tidak percaya diri. Dia pun memutuskan menggosok giginya untuk yang kedua kali agar tercium aroma mint dari mulutnya."Sudah wangi, ayo kita lakukan Anggun!" Monolognya di depan cermin dengan kepercayaan diri yang sudah kembali.Anggun pun sedang berdiri di depan jendela melihat ke arah luar. Ternyata, di luar hujan turun begitu deras. Momen yang sangat pas untuk bercinta, pikirnya sembari tersenyum sendiri.Rico pun keluar dari kamar mandi dan mendapati sang istri sedang berdiri di depan jendela sembari tercenung. Dia pun menghampiri kemudian melingkarkan tangan di perut rata istrinya.

  • WHEN LOVE MEET   Dilanda Grogi

    Rico berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Alresca. "Bangunlah!" pintanya agar Alresca segera beranjak.Alresca pun beranjak dari duduknya dan berdiri di hadapan Rico. Sejujurna, dia masih bingung dengan apa yang akan dilakukan Rico kepadanya. Bukankah, kesepakatan di antara mereka sudah deal. Lalu, untuk apa Rico memintanya berdiri? Apakah pria itu akan memukul wajahnya? Tetapi kenapa?Hari ini dibenaknya begitu banyak pertanyaan yang dia tidak tahu jawabannya. Dia pun hanya bisa pasrah sekarang."Ya, aku sudah berdiri sesuai permintaanmu, Mas Rico!" sahut Alresca kepada pria yang lebih dewasa daripadanya. Dia mengerutkan keningnya ketika Rico lebih mendekat ke arahnya.Setelah tubuhnya hanya berjarak sekitar 30 sentimeter. Rico membuka tangannya kemudian memeluk Alresca sangat erat."Semoga kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Aku do'akan agar kamu selalu bahagia dengan Mahika. Percayalah, dia wanita yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status