Mahendra tampak gusar. Penampilannya yang biasanya selalu rapi dan berkharisma terlihat sedikit berantakan. Dia bahkan beberapa kali menggaruk kepalanya kasar.
"Oh… Tuhan.. berita apa lagi ini," gerutu Mahendra sambil menatap layar laptop yang bertengger di atas mejanya.
Dia sungguh tidak habis pikir. Belum tuntas masalahnya dengan wanita yang mengatainya sebagai pengawal pribadi, kali ini berita yang lebih tidak masuk akal menderanya. Sekarang beredar berita seorang perempuan tengah hamil anaknya. Bukan wanita sembarangan melainkan kenalannya. Teman dekat yang dia kenal sejak duduk dibangku kuliah dulu.
"Bro… lo baik baik aja," ucap Gio yang tiba tiba menyundulkan kepalanya dari balik pintu ruangan Mahendra.
"Gue bilang bukan gue, Gio," ucap Mahendra denga
Nathalie sedang mengendarai mobilnya membelah jalanan ibu kota. Suasana kota yang sedang macet ditambah polusi dan suhu cukup panas. Untungnya dia di dalam mobil dan tidak perlu merasakan semua itu. Nathalie sedang berada dalam misi khusus. Dia diperintahkan langsung oleh kedua orang tuanya untuk membawa kakaknya pulang. Kakaknya sepertinya sedang dalam masalah besar sekarang.Papanya hampir saja terkena serangan jantung saat membaca berita mengenai putra sulungnya. Kali ini bukan berita membanggakan melainkan berita yang bisa membuat rusak reputasi Guinandra dan Trinandra group. Putranya dikabarkan menghamili seorang wanita dan wanita itu adalah anak dari kenalannya.Sebagai sesama pebisnis dan sudah lama berkecimpung di bidang itu, Darmawan tentu mengenal Heru dan sepak terjangnya. Bagaimana dia bisa begitu sukses sebagai pengusaha properti. Mendengar gosip m
Meski terlihat cuek dengan pemberitaan yang menimpa Mahendra. Jauh di dalam pikirannya Alexa mempertanyakan kebenaran berita itu. Dia tentu tidak mempercayai gosip itu sepenuhnya tapi dia juga tidak percaya kalau Mahendra dan Joanna hanya sebatas berteman. Mengingat bagaimana Joanna menempel pada Mahendra selama pagelaran seni beberapa waktu lalu. Pastinya ada keterkaitan antara keduanya. Dia bahkan berbohong pada Nathalie hanya agar dapat menghilang dari awak media yang melihat kedekatan Mahendra dengan wanita itu. Mengingat hal itu membuatnya kembali kesal.Alexa bahkan beberapa kali tertangkap sedang melamun. Membuat Toby sedikit khawatir. Namun dia selalu mengatakan bahwa dia sedang mencoba mendalami karakter yang akan dimainkan."Permisi.. mbak Alexa. Ada kiriman paket," ucap seorang pria membuat Alexa tersadar dari lamunannya. Kurir online.
Mahendra dalam perjalanan menemui Heru seperti janjinya tadi pagi. Begitu presentasi yang harus dilakukannya untuk klien berakhir. Dia mengatakan kepada Kliennya bahwa dia harus undur diri ada keperluan mendesak. Mahendra sudah meminta maaf pada kliennya dan meminta Gio untuk menemani mereka. Beruntung klien yang ditemuinya dapat mengerti sehingga dia bisa segera tancap gas dan membelah jalan menuju kantor Heru.Mahendra memarkirkan mobilnya di depan sebuah gedung pencakar langit. Dia menghembuskan nafasnya beberapa kali. Ada perasaan cemas dan khawatir. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Heru nantinya. Mahendra sendiri tidak mengerti bagaimana berita tanpa bukti itu menyebar. Mahendra Menghembuskan nafas beberapa kali untuk mengurangi rasa gugupnya setelah merasa gugupnya hilang. Mahendra keluar dari mobilnya dan segera menuju gedung temp
"Apa maksud om Heru," ucap Mahendra dengan kecurigaan yang coba ditepisnya.Heru berdehem. "Maukah kamu menikahi Joanna dan mengakui bayi yang ada di dalam perutnya sebagai anak kandungmu?" Tanyanya serius.Tentu Mahendra terkejut mendengar ucapan sekaligus permintaan Heru. otaknya mencerna setiap ucapan Heru. berarti Joanna memang tengah hamil dan om Heru memintanya bertanggung jawab. Tentu saja itu mustahil. Kalau Joanna memang sedang hamil maka tentu ayah bayi itu yang seharusnya bertanggung jawab."Maksud om, om Heru memintaku kemari bukan karena om ingin memastikan hubungan diantara kami melainkan karena om tahu Joanna hamil dan memintaku untuk bertanggung jawab," ucap Mahendra memastikan."Om tidak meminta bantuan ini dengan percuma Nak. Om akan memberikan ti
Mahendra tampak tidak fokus menatap layar laptopnya. Dia masih memikirkan perbincangannya dengan Heru ditambah lagi ancaman ayahnya yang memintanya bertanggung jawab bila berita ini tidak segera mereda. Ayahnya mencemaskan bila berita itu akan berdampak pada nilai saham perusahaan yang dipegangnya saat ini. Perasaannya sekarang tidak tenang. Posisinya sungguh tersudut. Dia tentu tidak bisa menerima ide gila Heru karena ini menyangkut masa depannya. Namun disisi lain dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya. Dia tidak mungkin mengatakan bila Heru berusaha membelinya dengan menawari saham dengan syarat pernikahan dengan putrinya. Mahendra tidak ingin merusak perteman yang sudah dibangun sejak lama antara ayahnya dan om Heru. Apa yang akan dia lakukan sekarang. dia harus memikirkan cara agar masalah ini tidak berlanjut.“Tok… Tok..,” Ucap Seseorang di balik pintu yang tidak lain adalah Gio.Mahendra melirik sekilas. “Masuklah Gio. ada y
Semenjak berita dugaan kehamilan Joanna menyebar diikuti dugaan sang calon ayah dari si bayi, membuat Alexa merasa sedikit tersudut. Beberapa media online mulai menyebarkan adanya kemungkinan cinta segitiga antara dirinya, Mahendra dan Joanna. bahkan komentar yang dilihatnya di salah satu media online menuduhnya sebagai perebut pacar orang. adanya bukti lain yang kemudian muncul yang memperlihatkan kedekatan Joanna dan Mahendra di beberapa momen yang terlihat begitu dekat layaknya pasangan kekasih. Alexa menjambak rambutnya karena kesal dengan pemberitaan yang ada.“ya,, Tuhan,, kenapa aku harus berurusan dengan pria seperti Mahendra?” Ucap Alexa. “pria brengsek, seharusnya dia mengaku saja kalau dia memang menghamili Joanna. dengan begitu aku tidak akan terlibat dalam masalah mereka,” lanjut Alexa dengan nada kesal. dia benar-benar benci dengan sosok Mahendra yang terlihat dingin t
Perusahaan kosmetik Lovable yang dipimpin Mahendra sedang mengadakan rapat bulanan. Rapat bulanan yang dihadiri jajaran dewan direksi dan para investor. Rapat ini biasanya membahas berbagai hal yang menjadi tujuan dan kendala yang dihadapi perusahaan. Seperti membahas tracking penjualan yang berhasil dicapai dan rencana pengembangan produk kedepannya. Tim pengembangan produk sedang memaparkan adanya kemungkinan launching produk kecantikan berupa palette yang berisi eyeshadow, blush, lipstik, dan highlighter.Palette memang salah satu item kosmetik yang sedang digandrungi saat ini. Bukan tanpa alasan, Palette merupakan bentuk praktis dimana semua keperluan make up dapat ditemukan disana. Sehingga kaum hawa tidak lagi merasa harus membawa banyak perlengkapan make up untuk menunjang penampilannya.Pemaparan ketua tim pengembangan produk hampir berakhir ketika seseorang terdengar membuka pintu utama aula tempat rapat berlangsung. Otomatis semua mata mengarah ke arah p
Senyuman Gio terlihat memudar. Dia memang melihat grafik penjualan yang belum maksimal tapi menurutnya hal itu masih wajar. ini bahkan belum melewati semester pertama."Aku rasa itu bukan hal yang harus dipermasalahkan sekarang. Ini masih realisasi kuartal pertama. Brand Ambassador kita juga baru beberapa kali melakukan pemotretan. Selain itu, peluncuran produk baru di tengah pembatasan mobilitas masyarakat juga menjadi kendala peningkatan penjualan. Kita akan melakukan koreksi lagi setelah kuartal kedua," ucap MahendraRapat yang dipimpin Mahendra akhirnya berakhir. Walaupun sempat terjadi diskusi yang cukup alot beruntung semuanya dapat tertangani. Satu persatu peserta rapat sudah membubarkan diri. Mahendra masih duduk di bangku kebesarannya sambil memikirkan langkah yang harus dilakukannya segera. Gio datang menghampiri sahabatnya dan duduk disamping M