Share

Ritual Tujuh Napas

Aku tak pernah merasa begini sengsara, bahkan saat Dad dan Mom membatasi kebebasanku.

Beberapa jam setelah gadis yang membawakan aku makanan pagi itu keluar, aku hanya duduk diam bersandar di atas tempat tidur. Air di teko sudah habis kuminum dan makanan di atas piring masih utuh. Aku benar-benar tak ingin memakannya, tak peduli jika di sana tidak ada racun sekali pun.

Aku tahu aku terdengar bodoh. Jika aku bermaksud ingin mati, aku seharusnya tidak perlu meminum air itu. Aku seharusnya tidak menelan atau menenggak apa-apa. Seharusnya aku berbaring saja hingga tubuhku lemah dan kurus kering.

Namun, otakku seperti mengingatkan aku terus menerus. Selalu memberiku harapan pada diri sendiri bahwa entah bagaimana Grandpa dan Mom pasti berusaha mencariku. Aku tak bermaksud sombong, tapi aku yakin seisi suku Serigala Hitam pasti akan ikut mencariku.

Aku tak tahu apa-apa, sungguh. Namun, menilik dari apa-apa yang kulihat dan kudengar sampai sejauh ini, sepertinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status