Heeiii... Lama tidak update, semoga masih ada yang menunggu kisah Zafirah dan Azril. Insha Allah mulai taggal satu saya akan update setiap hari. dan untuk kalian yang ingin taku karya saya yang di pf, lain bisa cek FB Bilqis. dan grup WA.
Azril terus menatap wanita yang berada di samping Romi. Rasa penasarannya semakin kuat saat melihat Romi dan gadis kecil yang ia temui bergelayut manja dengan Romi. Tatapan mereka saling mengunci Romi yang menggendong gadis kecil dengan pakaian tertutup dan cadar yang menutupi wajahnya semakin membuat Azril mengerutkan keningnya."Ayah, Aisha tadi tidak sengaja menabrak Om itu dan kopinya tumpah di jas Om." Kata Aisha merasa bersalah pada Azril."Benarkah? Lalu anak ayah apakah sudah meminta maaf pada Om?" tanya Romi."Sudah ayah, dan om sudah memaafkan Aisha." ucap Aisha."Alhamdulillah, lain kali hati-hati. Jangan berlarian sayang." Ujar Romi."Ya, ayah." Sahut Aisha.Azril menatap punggung Romi dan gadis kecilnya yang melewatinya, tanpa berniat untuk menyapanya."Tunggu!!" Suara Azril menghentikan langkah Romi."Siapa dia?" tanya Azril."Dia putriku. Kenapa?"Romi menatap tajam Azril. Romi berusaha untuk bersikap tenang tanpa membuat kecurigaan pada Azril tentang Aisha."Tidak." Jaw
Tubuh Melati bergetar saat melihat laki-laki yang kini berada hadapannya. Belum hilang rasa keterkejutannya. Kini di kejutkan oleh Adam sang asisten bosnya yang setia menatapnya dengan tatapan lembut "Kenapa diam? Apa kamu terkejut bagaimana aku mengetahui keberadaan mu mbok?" kata Azril dingin."S– saya, tahu tuan Azril bisa melakukan apapun untuk mencari si mbok. Tuan ada apa anda mencari si mbok hingga ke desa ini?"Melati menelusuri tubuh tuannya yang terlihat kurus. Dan tidak terawat, namun ia menepis pemikiran itu. Ia tahu bagaimana seorang Azril yang tidak percaya pada istri sahnya dan lebih percaya pada wanita yang berstatus kekasihnya dan kini menjadi istrinya."Hum,""Kenapa diam?!"Melati menundukkan kepalanya dan memandang sekeliling, tidak ingin jika tuannya melihat Zafirah atau putrinya Aisha."T– tidak, tuan Azril,"Melati kembali mengalihkan pandangannya sekeliling. Bersyukur jika kondisi lingkungan tempat tinggal Zafirah sangat sepi jika di jam-jam seperti ini. Banyak
Setelah pertemuan dengan Melati, Azril semakin yakin jika orang yang telah menyelamatkan Zahirah adalah Romi. Tanpa berpikir lagi Azril menuju kantor Romi, dengan mengendarai kendaraannya sendiri tanpa sopir. Azril mengendarai kendaraannya dengan kecepatan penuh dan tanpa membutuhkan waktu lama akhirnya mobil mewah milik Azril telah memasuki halaman kantor milik Romi. Tanpa memperdulikan tatapan para karyawan Romi yang memperhatikan dirinya. Dengan langkah lebar Azril menaiki lift menuju lantai sepuluh di mana ruangan milik Romi.Pintu lift terbuka dengan langkah lebar Azril menuju ruang Romi. Seorang sekretaris menghentikan langkah Azril, saat akan menerobos masuk ke ruang Romi."Maaf, tuan. Tuan Romi tidak bisa diganggu. Apakah Anda memiliki janji sebelumnya? " tanya sekertaris Romi.Azril menatap dingin wanita dengan berpakaian seksi yang kini menatapnya tanpa berkedip. Bahkan dengan terang-terangan sekretaris Romi tersenyum menggoda pada Azril. Tanpa mendengarkan perkataan ataupu
Adam menghela napasnya ia tidak tahu apakah ini hal yang akan membuat majikanya bahagia atau sebaliknya. Setelah apa yang di lakukan oleh Azril bosnya, pada wanita yang hingga kini masih menjadi istri sahnya."Adam, Apa kau sudah menjadwalkan pertemuanku dengan pemilik supermarket itu?" tanya Azril. Dengan sekali tarikan napasnya."Ya, tuan sudah. Besok pukul sembilan kita akan bertemu." Jawab Adam. Kembali fokus dengan berkas di depannya."Dimana?!" Kini suara Azril meninggi, melihat gelagat Adam yang tidak biasa membuatnya semakin curiga jika asisten pribadinya telah menyembunyikan sesuatu darinya."Di supermarket miliknya tuan." Kata Adam dan kembali pada berkas yang berada di tangannya berusaha untuk menyembunyikan kegelisahan akan pertemuan dengan Zafirah.Azril tidak lagi menjawab apa yang dikatakan oleh Adam asistennya. Azril kembali disibukkan dengan berkas-berkas yang berserakan di atas meja dan kembali fokus tanpa memperdulikan jika Adam masih berada di hadapannya."Jam bera
Zafirah terdiam melihat Azril berlutut di bawah kakinya. Sebagai wanita yang tidak memiliki hubungan apapun dengan laki-laki yang berada di hadapannya, yang kini bertahan dengan posisi berlutut di kakinya.Zafirah mundur kebelakang tidak ingin Azril menyentuh kakinya karena di antara mereka tidak ada hubungan apapun lagi dan itu artinya mereka bukan lagi mahramnya."Zafirah, aku mohon beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya dan aku berjanji akan menjadi suami yang baik untukmu dan menjadi ayah yang baik untuk anak kita," ucap Azril lirih."Kak, bangunlah. Tidak sepantasnya kak Azril berlutut di bawah kaki manusia lainnya terlebih pada seorang wanita. Bangunlah dan duduk di kursi yang sudah di siapkan."Zafirah menghindari Azril yang akan menyentuh tangannya. Azril yang menyadari Zafirah yang enggan untuk di sentuh dan mengira bahwa mereka telah bercerai dengan lembut meminta maaf atas apa yang ia lakukan."Maaf kak azril di antara kita tidak ada hubungan apapun lagi. Jadi, kak A
"Bundaaaaa!!!"Suara teriakan dari dalam kamar membuat Zafirah terkejut dengan cepat berlari ke kamar mendapati putrinya yang tengah menangis."Sayang ini bunda nak,"Zafirah memeluk tubuh putrinya dengan erat, memberikan kenyamanan untuk putri tunggalnya. Tanpa disadari oleh Zafirah jika Azril yang berdiri tepat di belakangnya. Dengan perlahan Azril berlutut berusaha untuk menyentuh pundak Zafirah, namun di urungkan. Mengingat apa yang pernah dilakukannya membuat dirinya hanya bisa memandang apa yang dilakukan oleh Zafirah kepada putrinya. Gadis belia yang dulu pernah ditolaknya dengan kasar bahkan tega mengusir Zafirah yang tengah mengandung. "Sayang sekarang katakan, apakah putri cantik bunda ini tengah bermimpi? Apakah sekarang sudah bisa menceritakannya pada Bunda nak?"Zafirah, tidak henti-hentinya mengusap punggung Putri cantiknya yang masih dalam dekapannya. Namun pada saat Zafirah berdiri dan berbalik alangkah terkejutnya saat melihat Azril berada tepat di belakangnya."Asta
Dua hari setelah kejadian dimana Azril yang berkelahi dengan Romi di ruang kerja Zafirah, selama dua hari pula Romi berusaha untuk menemui Zafirah. Namun Zafirah menolak untuk bertemu dengannya mengingat putrinya yang masih shock."Assalamualaikum bu Zafirah," Verra mengetuk pintu ruang kerja Zafirah."Wa'alaikumsalam, Verra masuklah,"Setelah mendapatkan izin Verra masuk kedalam ruang kerja Zafirah dan duduk di depannya."Verra, ada apa?"Zafirah mengangkat wajahnya, menatap wajah Verra yang terlihat gugup. "Ada apa Verra?" ujar Zafirah, mengulang ucapannya saat melihat wajah Verra yang semakin gugup."Bu maafkan saya, tapi pak Romi ingin memberikan ini untuk bu Zafirah."Zafirah mengerutkan keningnya sebelum menerima sebuah kotak berwarna gold dari Verra."Terima kasih Verra." Kata Zafirah akhirnya, menerima kotak yang di titipkan pada Verra."Apa ini, Verra?" lanjut Zafirah merasa penasaran dengan isi kotak di tangannya."Saya tidak tahu, hanya saja pak Romi ingin kotak ini sampai
Hei ... adakah yang masih menunggu kisah Zafirah dan Azril? maaf lama tidak update, ada pengumuman. mulai hari ini Zafirah dan Azril akan update, 3 bab perhari. jangan lupa tinggalkan jejak yaaa.. dan ikuti kisahnya sampai tamat yaaa, see you...*****Jelita yang kesal saat Azril mengabaikan dirinya. Bahkan putranya yang dulu sangat disayanginya namun kini tidak bisa untuk menarik Azril agar bisa kembali padanya."Aku hanya ingin Azril tidak ada yang lain dan aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan dirinya, kembali." Jelita memperhatikan Zafirah dan Aisha yang tengah sibuk berbelanja dan senyum penuh kelicikan dengan langkah berlahan jelita mendekatinya. Namun pada saat yang sama seseorang menahan pergelangan tangannya."Jangan coba-coba untuk mendekati mereka. Jika tidak, aku sendiri yang akan menghancurkan dirimu Jelita."Azril yang tidak membiarkan Jelita mendekati Zafirah dan Aisha saat sedang berbelanja. Azril yang sebelumnya meninggalkan Jelita, akhirnya memilih kembali ke da