Share

Wanita Itu (1)

Author: ByFilter
last update Last Updated: 2024-06-13 20:39:53

"Aku dari kerja Mas, ini juga aku baru pulang," jawab Belia menjaga jarak dari pria itu, takut kalau sampai Lion bertindak kekerasan lagi.

"Kerja, kerja, kerja mulu! Kalau kaya juga nggak papa! Atau mungkin gajinya lumayan besar! Ini cuma 2 juta lebih, hanya buang-buang waktu saja! Enakan kalau tinggal di rumah melayani hidung belang, itu uangnya bisa lebih banyak lagi dan berlipat kali ganda dibandingkan dengan gajimu yang kecil itu!" Ujar Lion memang benar-benar gila akan harta.

"Astaghfirullahaladzim, Mas. Jangan lakukan itu lagi padaku Mas, aku tidak mau mengerjakan dan mendapatkan uang dari hasil yang tidak halal, Mas," Belia menggeleng mulai waspada.

Wajah suaminya berubah sinis ketika mendengar ucapan Belia.

"Emang apa yang salah dengan pekerjaan itu! Aku juga tidak melihat ada anggota tubuhmu yang berkurang! Dan kamu harus ingat! Seorang istri itu diperintahkan untuk taat pada perintah suaminya! Jadi kamu harus bisa menuruti semua yang aku katakan! Mengerti kamu!" Sentak Lion menunjuk wajah istrinya.

"Tidak Mas! Aku tidak mau kau jual lagi! Aku tidak ingin melakukan pekerjaan seperti itu lagi! Ada banyak pekerjaan lain yang bisa aku kerjakan! Bukan menjadi pelacur! Aku tahu gajiku kecil, tapi meski sedikit, itu halal, Mas! Tidak dengan menjadi pelacur!" Belia mulai mengeluarkan protes, tak ingin kalau sampai Lion kembali bertindak gila.

Tampak rahang pria itu mengeras, jelas terlihat kalau dia sedang marah. Dan dia tidak terima kalah sampai Belia menolak untuk mengikuti perintahnya.

"Kau sudah berani mulai ingin melawanku hah!" Bentak Lion membuka tali pinggang yang sementara ia gunakan.

Melihat tindakan pria itu yang seperti ingin bertindak kekerasan. Belia semakin waspada dan takut kalau sampai Lion benar-benar kembali nekat menyakitinya.

"T-tidak, Mas... Maksud aku bukan begitu, Mas..." Mulai bergetar takut sembari mundur ke belakang.

"Kalau bukan seperti itu! Lalu seperti apa maksudmu hah!" Mengayun tali pinggang di tangannya hampir mengenai Belia jika tidak cepat wanita itu sempat mengelak.

"Argh!" Belia menutup kedua netra sembari berteriak takut.

Tok tok tok

Tindakan Lion terhenti ketika mendengar suara ketukan dari arah luar pintu.

Lion dan Belia sama-sama melihat ke arah pintu.

"Pergi buka pintunya!" Perintah Lion segera menyimpan tali pinggang yang masih dia pegang.

Belai bergegas cepat pergi membuka pintu dan bersyukur dalam hati karena kedatangan seseorang yang bertamu ke rumah suaminya telah berhasil menghentikan kekejaman Lion yang hampir saja melukainya dengan menggunakan tali pinggang pria itu.

Cklek

Ketika pintu terbuka lebar tampak sosok Ayah Belia beladiri di ambang pintu.

"A-Ayah?" Terlihat jelas dari mata gadis itu yang berkaca-kaca seperti ingin mengadu pada sang Ayah seperti apa sikap brengsek laki-laki yang Rama (Ayah Belia) nikahkan dengan putrinya itu.

"Belia? Ada Apa denganmu?" Tanya Rama sedikit terselip kekhawatiran melihat mata putrinya yang seperti dipenuhi beban berat.

"Ak----"

"Sayang? Siapa yang datang?" Terdengar suara Lion dari dalam segera menghentikan ucapan istrinya yang dia perkirakan kalau wanita itu ingin mengadu tentang kekejamannya.

"Eh, ternyata Ayah? Mari silahkan masuk ke dalam Ayah." Ramah Lion dengan satu tangan memeluk mesra pinggang istrinya.

Pelukan Lion membuat Belia risih dengan pria itu.

Rama tersenyum dan mengangguk, "Maafkan kedatangan Ayah kalau mengganggu waktu istirahat kalian berdua," kata Rama masuk ke dalam rumah Lion.

"Tidak sama sekali Ayah, aku bahkan sangat senang kalau Ayah mau datang berkunjung kemari." Lion benar-benar berubah menjadi sosok laki-laki yang sangat baik begitu sempurna di depan mertuanya.

"Kalau kau berani mengadukanku pada Ayahmu, maka kau harus bersiap-siap untuk aku menghukum mu nanti!" Pria itu masih sempat-sempatnya membisik Belia dengan mengancam.

Yang tadinya Belia berniat untuk berkata pada sang Ayah tentang kebusukan Lion, akhirnya dia urung setelah mendapat ancaman.

"""

Di lain sisi.

Terlihat seorang wanita paruh baya sedang menyiapkan makan malam untuk salah satu putra kembarannya yang belum menikah.

Setelah usai ia menyiapkan makan malam. Wanita itupun segera memanggil putranya.

"Elvan, adikmu sudah menikah dan sudah memiliki seorang putri. Lalu bagaimana dengan mu nak? Apa kau tidak ingin menikah? Apa kau masih ingin menunggu wanita itu?" Tanya Bunda Elvan dengan pertanyaan yang beruntun.

Elvan terdiam ketika mendengar ucapan sang Bunda yang menyebut 'wanita itu' wanita yang menciptakan luka mendalam dalam hatinya sehingga memutuskannya memutuskan untuk meniduri seorang perawan malam itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liajumalia Jumalia200
Serigala berbulu domba...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Mimpi

    "Menikahlah denganku." "Tidak! Aku tidak mau menikah denganmu! Kau itu laki-laki yang paling aku benci! Lalu untuk apa aku mau menikah denganmu!" Jawab Belia menatap Elvan yang mengajaknya menikah."Karena apa? Karena alasan seperti apa? Dan apa yang membuatmu begitu membenciku? Aku merasa sebelumnya kita tidak pernah ada masalah di antara satu sama lain, hingga bisa membuat kau membenci ku.." ucap Elvan.Belia langsung menarik cadar yang menutupi wajahnya selama ini memperlihatkan siapa dia yang sesungguhnya."Apa kau masih mengingat wajahku?" DEG"K-kau..." "Argh!" Belia langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah."Belia? Ada apa?" Rosa menyentuh bahu wanita itu yang terbangun tiba-tiba dari tidurnya.Belia langsung melihat wajah Rosa, "T-tidak, a-aku tidak apa-apa." Belia mengedar pandangan, ternyata mereka berdua masih ada di halte bus. Semasa diusir tadi, mereka berdua tak tahu mau ke mana. Dan akhirnya mereka berakhir istirahat di halte bus. Tadinya Rosa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Aku Menyukaimu

    "Karena hatiku yang menginginkan untuk mengeluarkan mu dari semua bentuk penderitaan. Hatiku tidak suka melihat penderitaanmu... Dan apa yang aku lakukan itu, karena hatiku yang menginginkannya." Elvan berkata terang-terangan pada Belia, kalau dia memang memiliki rasa pada wanita itu.Sejenak kemudian Belia kaget, ia tidak mengerti kenapa Elvan berkata demikian.Apakah pria itu menyukainya? Atau hanya bentuk simpati? Belia tertawa miris saat mengingat perbuatan Elvan yang sudah merenggut kesuciannya."Apa Anda sedang bercanda? Apa yang ingin Anda katakan? Anda ingin bilang kalau saya itu sangat memprihatinkan begitu? Cih! Tidak usah sok kasihan sama saya!" Air mata bercucuran jatuh dari kedua matanya."Tidak, bukan karena prihatin." Jawab Elvan menatap Belia tanpa berkedip."Tapi karena aku menyukaimu." Tambah Elvan membuat Belia membeku.Mereka berdua sama-sama diam dengan kontak mata tanpa diputuskan. Masing-masing sibuk dengan perasaan.Cukup lama keduanya saling diam dan tatap m

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Yang Mana Satu Dia?

    DEGBelia membeku melihat Alvan yang memakai pakaian dinas. Sedangkan Elvan memakai baju putih di dalam yang di lapisi jas berwarna silver di luar.Rosa tak beda jauh seperti Belia, dia juga kaget melihat kedua laki-laki yang begitu mirip itu.Jadi mereka kembar? Lalu? yang mana satu kemarin membeli Belia dari suaminya? Pikir Rosa pusing sendiri.Sedangkan Belia menatap kedua pria itu silih berganti dengan perasaan bingung dan benar-benar tidak tahu mana satu laki-laki malam itu?"Belia?" Sapa Elvan pada wanita itu.Belia tak menjawab, tapi terlihat jelas dari tatapan matanya. Kalau dia sedang keliru membedakan antara kedua laki-laki kembar di hadapannya.Dokter Alvan mengerutkan kedua alis."Belia? Belia putri paman Rama?" Tanya Alvan pada kakaknya.Elvan mengangguk tanpa mengalih pandangannya dari mata Belia. Belia sampai menunduk tak sanggup menatap mata Elvan yang seperti mengandung makna mendalam. Lalu yang mana satu laki-laki malam itu? Ayah biologis dari janin yang ada dala

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    DEG

    "Bagaimana bisa dia mempunyai jumlah uang yang aku minta. Di mana dia mendapatkan uang sebanyak itu?" Ujar Lion pada dirinya sendiri ketika ia benar-benar menemukan sebesar 5 miliar dalam saldonya."Aku kaya! Aku kaya!" Lion berteriak-teriak seperti orang gila senang melihat uang banyak."Tapi tunggu! Kalau begitu, aku tidak punya lagi pendapatan dari wanita itu! Cih! Bagaimana kalau uang ku sudah habis aku judi kan!" Pikirnya terdiam sejenak."Sepertinya, gadis banyak bacot kemarin itu masih seorang gadis.." ucapnya tersenyum penuh arti.Aku tahu apa yang akan aku lakukan!Drrt drrtTiba-tiba ponsel Lion berbunyi, mendapat panggilan dari nomor tak di kenali."Siapa?" Tit"Hel----" ucapan Lion terputus mendengar suara bariton dari seberang sana."Ceraikan istri mu. Kalau tidak, aku tidak akan segan-segan menunaikan ucapanku kemarin." Ucap Elvan dari seberang panggilan langsung menutup panggilan itu.Tangan Lion bergetar melihat latar ponselnya yang sudah mati."Dimana dia mendapa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Kaget

    "Sakit!" Kaget Rosa ketika ia memeriksa suhu tubuh Belia yang terasa begitu panas."Aku harus segera membawanya ke rumah sakit." Gumam Rosa berusaha memesan gojek melalui online.Usai gadis itu memesan gojek, ia pun memakaikan Belia jilbab dan juga cadar dengan hati-hati.Belia benar-benar seperti tak bisa menggerakkan tubuhnya. Suhu panas dalam diri wanita itu membuat Belia seperti tak sadarkan diri."Kenapa kau panas sekali seperti ini, Belia. Kau membuat aku benar-benar mengkhawatirkan kamu." Ucap Rosa berusaha memapah tubuh sahabatnya dengan air mata menitik.Rosa sangat menyayangi Belia, karena baginya Belia adalah satu-satu sahabat yang dia anggap sebagai keluarga. Rosa anak yang tumbuh di keluarga broken home. Kedua orang tuanya masing-masing sudah menikah. Dan dia memilih bekerja sendiri di minimarket serta hidup di kontrakan.Sebelumnya Rosa hidup bersama ibunya. Akan tetapi dia tidak suka dengan kakak laki-laki tirinya yang seperti menyukainya. Dan sering masuk ke dalam ka

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    5 Miliar

    Senyuman merekah terukir dari bibir Lion, ketika Elvan bertanya berapa harga yang Lion inginkan untuk membeli Belia.Tes tes tesTetes bening berjatuhan dari kedua kelopak mata Belia. Sungguh dia merasa, kalau ia tidak punya harga diri sama sekali. Di mana-mana semua laki-laki suka menghargakan dirinya dengan sejumlah uang.Apa begitu murahnya ia di mata semua orang? Apa menurut semua orang yang ada di sekelilingnya dia begitu tidak berharga? Apa orang-orang menilainya semurahan itu? Sungguh sangat tragis nasib hidupnya."Sungguh Anda yakin mampu membelinya? Karena saya menjual istri saya, tidak dengan uang sedikit.." ucap Lion lagi tak sabar ingin menyebutkan nominal uang yang sudah terbayang-bayang di otaknya."Berapapun itu, sama sekali bukan masalah bagiku, asalkan kau tidak akan pernah lagi munculkan dirimu di hadapan Belia, karena dengan kau menjualnya padaku, itu tandanya kau sudah tidak punya hak apa-apa lagi sebagai seorang suami untuknya.""Dan setelah kau menjualnya, mak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status