Share

Bab. 25 Make a wish

"Tidak! Aku tidak boleh melakukanya!" batin pria tampan itu.

Refaldi menjauhkan wajahnya dan melepaskan tangkupan tanganya yang menempel di pipi wanita gendut itu.

"Sebaiknya kita pulang!" ajak pria tampan itu sembari menyalakan mesin mobilnya.

Wanita itu tak menjawabnya, ia hanya bersandar pada sandaran kursi mobil sembari menatap kaca di sebelahnya.

"Aku ingin segera langsing dan menikah denganmu! Aku sudah tidak sabar ingin membalaskan dendamku pada mereka!" ucap wanita gendut itu.

Mendengar itu, Reyfaldi hanya diam membatu. Ia melajukan mobilnya membelah kemacetan kota Jakarta.

"Sekarang kita mau kemana? Makan? Belanja? Atau membeli ponsel baru?" hibur Reyfaldi.

"Aku ingin pulang!" ucapnya dengan wajah lesu.

Pria itu menoleh sekilas ke arah wanita itu, "Baiklah!"

Malam itu, tak banyak kata yang terlontar dari bibir wanita itu. Ia hanya diam membisu menikmati kegalauanya. Bukan karena ketidakikhlasan yang ia rasakan. Namun, ia menyesali kebodohanya selama ini. Ia bersedih ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status