Share

Cerita Om Seno

"Sudah, kamu kerja aja di perusahaan Om. Perusahaan itu akan Om alihkan untukmu," kata Om Seno serius.

Uhuuk !! Balik aku yang tersedak.

Terkejut mendengar Om Seno mengatakan yang mimpi pun aku tak berani. Ibu juga tak kalah kaget, lalu menoleh Om Seno.

"Seno, jangan becanda kamu!" ucap Ibu heran.

"Aku serius, Mbak! Rencana perusahaan memang ingin aku beri sama Ayu untuk di urus. Aku sudah tua nggak selamanya berkutat disana terus, aku ingin lebih cepat pensiun," jawab Om Seno dengan nada lelah.

"Tapi, Om kan punya Widya! Kenapa nggak Om suruh aja dia, secara dia lebih berhak karena anak Om," kataku menolak halus.

Terdengar berat napas yang di keluarkan Om Seno, ekspresi wajahnya sulit dimengerti. Om Seno menghentikan makan dan melamun. Ibu dan aku bingung kenapa Om Seno jadi sedih.

Ibu lalu menepuk pundak Om Seno. "Seno, ada apa? Sepertinya kamu menyimpan beban, apa mau cerita sama Mbak?"

"Mbak, kalo aku cerita kalian nggak akan percaya. Kalian bisa lihat sendiri nanti, aku h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status