Share

Bab 15. Don't You Tell Me

“Kak Yunda, bangunlah. Bukankah kakak ada pekerjaan pagi ini?” 

Suara gaduh terdengar di dekatnya. Ayunda yang masih setengah sadar dari mimpinya hanya bergumam sambil berusaha membuka mata.  

Seorang gadis berambut sebahu tengah berdiri memunggunginya di depan meja rias. Tangannya piawai meraih benda-benda yang bergeletakan di sana. Ayunda mengernyit. 

“Sedang apa kamu, Dinda?” 

Ia lantas bangkit dan menyadari bahwa adik semata wayangnya itu tengah melakukan apa dengan sebuah kuas kecil di tangannya. 

“Berani sekali kamu masuk tanpa permisi dan memakai make-up milikku!” Wanita itu gegas merebut kuas kecil yang akan digunakan sang adik untuk membubuhkan hiasan pada kelopak mata. 

“Sedikit aja, Kak,” rengek Adinda. Gadis pendek itu berusaha meraih apa yang kini berpindah di tangan kakaknya.  

“Hari ini aku ada kelas untuk seleksi Olimpiade Matemati

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status