Share

Telepon

Kulihat ia berbincang dengan Sintia dan Kirani, lalu melangkah menuju mobil dan meninggalkan tempat itu.

Senyum licik mengembang di bibir, kemudian aku menginjak pedal gas dan mengikutinya hingga sampai rumah. Sengaja aku memilih jalan pintas, agar sampai lebih dulu darinya.

Tepat lima menit setelah kedatanganku, kudengar deru suara mobil Mas Naufal memasuki pekarangan rumah kami. Aku yang semula masih ada di dapur mengambil air mineral, lantas keluar menuju ruang tamu untuk berbicara dengannya.

"Dek," sapanya ketika masuk ke dalam rumah dan mendapatiku yang tengah mengunyah wafer cokelat di atas sofa ruang tamu.

"Hmmm ... Dari mana?"

"A-aku ... Aku habis bertemu Sintia," jawabnya gugup.

"Ada hubungan apa kamu sama Sintia? Berselingkuh lagi? Belum cukup punya dua istri?" cecarku yang berhasil membuatnya menghembuskan nafas kasar.

"Kenapa, sih. Kamu selalu berfikiran buruk tentangku? Bisa tidak dengar dulu penjelasanku?"

Aku mencebik, lalu memasukkan wafer terakhir ke dalam mulutku.

"K
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Markamah Virginanda
lanjut thor...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status