Share

Terbongkar

Wajah Kirani terlihat merah, mungkin ia geram dengan kepulanganku.

"Dengar, ya. Ada janin Mas Naufal di dalam perutku. Kamu tak berhak mengusirku!" kata Kirani yang membuatku tertawa terbahak-bahak.

"Baiklah, mari kita buktikan saja. Mas, siapkan mobil, kita ke dokter kandungan sekarang juga."

"Apa?!" pekik Kirani keras.

"Kenapa? Kamu takut?" ledekku lagi.

Sedang Mas Naufal hanya diam membisu tak berani menengahi pertengkaran kami.

"Tidak! Aku tidak takut, hanya saja ...."

"Hanya saja apa? Sudah tidak perlu banyak bicara. Ayo kita buktikan." Kuseret kasar tubuhnya keluar rumah, Mas Naufal terlihat mengacak rambut kasar. Mungkin keputusannya memasukkan gundik tak tahu diri ini ke dalam rumah saat aku tak ada adalah suatu kesalahan yang fatal untuknya.

Kuseret tubuh kecil Kirani masuk ke dalam mobil, lalu menyuruh Mas Naufal untuk menyetir. Sedang aku ikut duduk di belakang bersama Kirani, agar ia tak berbuat macam-macam lagi.

Aku sengaja mengarahkan Mas Naufal untuk mengunjungi Dokter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status