Share

BAB 5 Menggoda

Penulis: Nefertiti
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-25 15:06:34

"Ada apa sayang?" Tanya Logan pada Layla.

"Tidak, aku hanya kasihan pada kakek. Di hari tuanya ia bahkan masih harus bekerja keras untuk keluarga ini. Sedangkan kami para anak cucu hanya bisa menghambur-hamburkan uangnya saja." Ratap Layla.

"Kamu, sangat mirip dengan si tua itu." Ucap Logan sambil tersenyum menatap wajah Layla sekilas.

"Apa kamu bilang?" Tanya Layla bingung dengan sedikit tersinggung.

"Hahahaha... Benar, kalian benar-benar mirip. Kamu dan kakekmu sama-sama seorang pekerja keras, tulus, namun bodoh." Logan masih tertawa-tawa melihat ekspresi Layla yang semakin kesal.

"Apa maksudmu?" Geram Layla.

"Lupakan, ayo sudah sampai. Kita turun!" Titah Logan tanpa menghiraukan lagi Layla yang terus mengomel. Ia melangkah masuk kedalam sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari rumah mertuanya.

"Aku sudah bilang Logan, aku tidak bisa menghambur-hamburkan uang. Perusahaan sedang kekurangan dana." Layla mencoba berjalan cepat mensejajari langkah suaminya.

"Perusahaan kalian yang kekurangan dana, bukan aku. Jadi tenang saja Sayang, aku akan mentraktirmu makan sampai kamu kenyang." Logan dengan santai meminta ruang VIP pada manager restoran.

"Kamu gila, untuk apa kamu mendepositkan puluhan juta hanya untuk makan berdua denganku. Sedangkan ayah dan ibuku mungkin belum makan." Layla cukup tercengang dengan perlakuan suaminya.

"Duduk, dan nikmati hidangannya. Tolong sekali saja jangan mengeluarkan sumpah serapahmu terutama didepan makanan." Logan tersenyum-senyum melihat kepanikan Layla.

"Logan kau harus jelaskan ini padaku sekarang!" Layla sudah tidak sanggup lagi menahan kekesalannya.

"Kita bicarakan setelah makan." Ucap logan santai sambil mencicipi hidangan pembuka mereka.

"Aku benar-benar tidak nafsu makan." Umpat Layla lirih.

"Justru aku sangat nafsu makan, karena akhirnya aku bisa makan makanan yang nyaman di lidahku setelah dua tahun belakangan aku terpaksa menjalani kehidupan yang berat selama menikahimu." Ucap Logan di dalam hati, namun diluar penampakannya seperti sangat menikmati hidangan tersebut.

Tak berapa lama, Logan meminta menu utama dihidangkan. Steak daging berukuran besar yang sangat digemari oleh Logan.

"Ini enak Sayang." Ucap Logan acuh dengan kegelisahan yang dirasakan Layla. Layla hanya bergeming, meski perutnya kini semakin meronta melihat hidangan lezat dihadapannya.

"Makanlah, aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk mentraktirmu kali ini. Setidaknya hargai usaha suamimu ini." Logan menyuap daging penuh jus itu.

"Dari mana kamu dapatkan uang sebanyak ini? Sudah beberapa kali aku curiga, pasti ada yang kamu sembunyikan dariku." Tanya Layla penuh selidik.

"Aku bekerja." Jawab Logan.

"Apa pekerjaanmu, kulihat kamu hanya menghabiskan waktu dengan bersantai saja." Bantah Layla.

"Lihatlah kakekmu? Dia juga bersantai di atas kursi rodanya." Logan menjawab asal.

"Logan! Jangan kau samakan dirimu dengan kakekku karena kalian berdua sangatlah kontras bagai langit dan bumi." Kemarahan Layla memuncak. Sedang Logan justru tak bereaksi, ia sibuk dengan hidangan di hadapannya. Merekapun duduk diam menikmati hidangan masing-masing. Meski sempat ragu untuk memakan makanan yang telah disediakan untuknya, namun ego Layla akhirnya runtuh juga karena tak kuat menahan rasa laparnya.

Logan mengelap bibir dan menyudahi acara makannya. Ia memundurkan kursi dan berniat beranjak pergi dari ruangan itu.

"Log, uang yang kamu depositkan jauh diatas harga hidangan yang kita makan. Ayo ambil kembaliannya." Layla tergesa-gesa mengejar Logan. Para pelayan sedikit mengangguk ketika Logan dan Layla melewati mereka, membuat Layla seketika menata cara jalannya dan bersikap manis.

"Silahkan istriku yang cantik." Logan membuka pintu mobil untuk Layla setelah sampai di tempat parkir mereka. Tanpa basa-basi Layla masuk ke dalam mobil dengan wajah dongkolnya. Logan segera menuju kemudi dan melajukan mobilnya menuju ke rumah mertuanya.

Sesampainya di rumah Layla banyak diam karena kesal pada tingkah suaminya itu. Baginya uang yang telah dikeluarkan oleh Logan untuk acara makan mereka tadi adalah jumlah yang tak masuk akal, terutama karena itu bukanlah makan malam penting bagi mereka berdua. Tanpa ada perayaan apa pun dan lagi pula hanya sekedar menghilangkan rasa lapar, untuk apa mengeluarkan uang puluhan juta.

Layla menggenggam handphone miliknya, bahkan handphone itu tak lebih dari sepuluh juta. Ia sangat berhemat, karena ia tahu ia adalah tulang punggung keluarga kecilnya. Ayah maupun ibu Layla tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan apapun. Mereka hanya bertahan hidup dengan gaji Layla yang tak terlalu besar, sehingga harus sering berhemat apalagi kini perusahaan keluarga Johnson dikhawatirkan akan bangkrut setelah pemutusan kontrak dengan perusahaan Williams Skyworks.

"Kamu sedang apa Sayang?" Logan baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya.

"Lain kali, jangan keluar kamar mandi hanya memakai handuk seperti itu. Berkali-kali juga aku telah mengingatkan!" Omel Layla tanpa memperdulikan pertanyaan Logan.

"Baik maaf. Aku hanya ingin memamerkan ini. Aku bahkan melatihnya tanpa pergi ke gym. Bukankah ini bagus." Goda Logan sambil menunjukkan area perutnya yang semakin terbentuk indah.

Sejenak Layla tersipu melihat keindahan di depannya. Namun ia berusaha menguasai diri dan segera sadar dari lamunannya.

"Terserah kau saja." Ucap Layla kesal kemudian memilih keluar kamar menemui kedua orang tuanya.

"Bu, Ayah sedang apa kalian?" Tanya Layla pada kedua orang tuanya.

" Ohh, ini ibu sedang memilih songket yang cantik untuk kado pertunangan Nathan esok hari." Ucap Suzy memilih-milih songket mana yang ia ingin berikan kepada pasangan Nathan dan Aine. Layla menghela nafas panjang kemudian duduk disebelah ibunya yang masih sibuk dengan songket-songket miliknya.

"Ohh iya Bu, Apakah Bibi Nova adalah orang kaya?" Tanya Layla pada ibunya.

"Nova hanya wanita dari kalangan biasa. Setelah menikahi pamanmu ia menjadi sekaya sekarang. Tapi entahlah beberapa tahun belakangan ini Nova terlihat lebih berkelas dan elegan. Aku bahkan ingat saat ia memakai set perhiasan berlian salah satu koleksinya yang membuatku silau. Itu sangat indah, andai saja aku juga memilikinya." Ujar Suzy polos.

"Benarkah? Baru beberapa tahun belakangan?" Tanya Layla memastikan.

"Iya, apa lagi Nathan juga akan menikah dengan Aine. Keluarga mereka sangat beruntung." Suzy seakan iri akan hal-hal yang didapatkan oleh Iparnya itu.

"Aku harus menyelidiki kasus ini lebih serius." Gumam Layla kemudian segera melangkah ke kamarnya kembali.

Saat Layla masuk, ia mendapati Logan yang tengah sibuk mengotak-atik Laptopnya sambil duduk bersila di atas kasurnya. Seakan mengaktifkan mode jangan ganggu, Layla pun urung untuk bertanya ini itu pada suaminya. Ia naik ke ranjangnya dan segera tidur untuk menghadapi hari esok yang ia bayangkan akan sangat melelahkan.

Keesokan paginya, Logan seperti biasanya berjoging di area danau melewati medan terjal yang menjadi favoritnya. Apalagi dengan pemandangan danau yang jernih dan hutan disekelilingnya. Baginya acara joging pagi adalah cara terbaik untuk merefresh otaknya yang lelah dengan keseharian.

Setelah puas berputar mengelilingi hutan dan tepian danau, logan segera kembali pulang untuk menyiapkan makan pagi untuk Layla dan kedua mertuanya. Ia mampir ke pasar untuk membeli beberapa potong daging dan roti.

Beberapa potong sandwich dengan saus yang aromatik telah terhidang di meja makan rumah Suzy. Bob sedang membaca koran di teras ditemani segelas teh, sedangkan Suzy ia sedang membongkar lemari perkakas antiknya di ruang tengah.

"Bu, sarapan sudah matang. Ayo kita makan pagi terlebih dahulu. Setelah itu ibu bisa melanjutkan pekerjaan ibu yang kurang Bermanfaat itu." Ucap Logan acuh kemudian melangkah kembali ke belakang, ia berniat mengajak Layla untuk ikut sarapan juga.

"Dasar menantu sialan!" Umpat Suzy yang terkejut dengan perkataan Logan.

Ia ingin mengejar dan menjitak kepala menantunya itu, namun apa daya ia sedang dikelilingi benda-benda pecah belah antik kesayangannya. Ia pun segera merapikan semua koleksinya itu dan mengajak Bob ke ruang makan untuk mengisi perut mereka.

Logan masuk ke dalam kamar bertepatan dengan Layla yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Log, apa kamu sudah menyiapkan hadiah untuk Nathan dan Aine?" Layla menyapa Logan dengan pakaian rumahan yang sedikit terbuka.

"Kau sedang menggoda ku?" Tanya Logan heran. Sepertinya beberapa waktu terakhir ini istrinya semakin bertingkah di depannya. Jika biasanya Layla selalu berpakaian tertutup dan selalu menghindar dari Logan, kini sering kali Layla seakan sedang menggoyahkan pertahanan Logan.

"Apa maksudmu?" Tanya Layla kesal. Namun yang di tanya justru mendekat dan mendekatkan kepalanya ke telinga Layla dengan sedikit membungkuk.

"Pakaian ini terlalu mengekspos kulit bersihmu. Bahkan lihatlah ini, aku bisa melihat bias dari dalam kaus putih yang kamu kenakan. Itu sangat menggodaku, jika kamu masih ingin mempertahankan keperawanan yang kamu dewakan itu, segeralah berganti pakaian." Logan berbisik dengan nafas yang semakin tak beraturan tepat di leher jenjang Layla.

Seketika wajah Layla memerah menahan malu karena ia sendiri juga tidak sadar bahwa dirinya berpenampilan seperti hendak menggoda Logan. Layla segera mendekat ke lemari pakaian miliknya dan menyambar sebuah gaun rumahan yang tidak terlalu terbuka, kemudian ia masuk kembali ke dalam kamar mandi.

Logan menjatuhkan tubuhnya kekasur milik Layla, aroma tubuh Layla yang masih menempel dikasur itu semakin membuatnya mabuk. Kali ini sesungguhnya ia sudah tak sanggup menahan hasrat biologisnya itu. Bahkan bagian intinya menegang hingga sensasinya benar-benar menekan otaknya. Apalagi kegiatan suami istri bukanlah hal asing baginya, namun semenjak menikahi Layla ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan melakukan penghianatan dalam pernikahan. Karena kesetiaan baginya sangat penting dalam sebuah hubungan. Meski hubungan itu dimulai dari sebuah keterpaksaan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    53 rahasia dokter Ashley

    Tok... Tok... Tok..."Ohhh, shit kau tidak menutup pintunya Log." Layla spontan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya yang basah dengan peluh."Ha-ha-ha, tenang sayang itu hanya Jack yang mengantar makanan untukmu," ujar Logan yang tak tahu malunya berjalan begitu saja kearah pintu untuk mengantar troli makanan Layla sembari bertelanjang tanpa sehelai benangpun."Kau gila, kenapa bertelanjang seperti itu. Memalukan!" gertak Layla kesal."Tadi bukankah kau melakukan hal yang sama?" Logan menarik troli yang telah ditinggalkan oleh Jack dan menutup pintu kamarnya."Enak saja! Itu tidak sama, aku melakukannya karena tidak tahu bahwa disana ada tamu yang menginap. Sedangkan kamu, kau tahu ada Jack diluar dan tetap saja berpenampilan bugil seperti itu, memalukan!" elak Layla."Ha-ha-ha, Jack tidak akan tinggal jika tahu kita sedang bersenang-senang. Dia hanya mengetuk untuk memberi tahu bahwa makanan telah tiba." Logan sungguh tidak menyadari bahwa kegiatan panasnya telah dinikmati

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    52 tidak sengaja ikut menikmati

    "baiklah hukuman pertama, kamu harus memijat punggungku," ucap Layla dengan senyum licik. "Itu mudah." Logan pun sibuk mencari minyak gosok untuk memijat Layla. Namun kemudian logan berhenti dari aktifitasnya sejenak karena melihat Layla bukannya berbaring dan menunggu Logan, tapi justru berganti pakaian renang two piece berwarna merah yang hanya menutupi sebagian kecil saja dari tubuh indahnya."Ayo tuan Logan, kau ini jadi memijatku atau tidak?" Layla dengan santainya melenggang keluar dari kamar tanpa memakai kimononya."Sa... Sayang... Kamu mau kemana? Pakai Kimonomu sebelum sampai di kolam renang. Ini masih siang, banyak orang di luar." Logan begitu panik, karena mengingat dokter Ashley, Miki, dan Benny masih tinggal dirumahnya dan tidur di paviliun yang berada tepat di tepi kolam renang. Layla tak peduli dengan celotehan Logan. Ia justru meninggalkan suaminya itu dengan acuh.Logan seketika mengejar Layla yang terlihat menuju ke arah kolam renang. "Sayang tunggu, kamu sedang

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    51 hukuman dari Layla

    Layla cukup tercengang dengan cerita Jack tentang Logan. Ia juga begitu penasaran dengan sosok Lucy yang menurut Jack begitu berarti bagi Logan. Perasaan cemburu sedikit menyentilnya, mengetahui bahwa ia bukanlah wanita pertama bagi Logan, juga karena Logan pernah begitu mencintai wanita selain dirinya."Aku benar-benar tidak tahu apa-apa tentang suamiku," sesal Layla."Jika saat ini Tuan Logan belum membuka seluruh jati dirinya pada anda, saya rasa ada dua kemungkinan sebabnya. Yang pertama, Tuan Logan belum siap bercerita pada Anda. Atau yang kedua, Tuan Logan memang tidak ingin menceritakan masa lalunya pada anda karena ingin berfokus pada masa depannya bersama Anda dan bayi yang tengah Anda kandung." Jack berusaha membesarkan hati Layla."Aku masih penasaran dengan insiden yang hampir membahayakan nyawamu, dan juga penyebab mantan kekasih Logan itu meninggal dunia." "Itu..., sebenarnya saya malu mengakuinya. Saat itu kondisi perekonomian saya sedang sangat buruk. Saya mempunyai h

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    50 Tentang Logan

    Layla mulai gelisah karena Logan tak kunjung pulang semenjak berpamitan tadi pagi. Layla berpikir keras, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Logan dengan penampilannya yang paripurna tersebut. "Dimana kamu Logan, kenapa belum juga pulang?" gumam Layla sembari menimang-nimang ponselnya karena bingung harus menelepon Logan atau tidak. "Masa bodoh, aku tidak akan peduli!" ucapnya kesal pada Logan namun tak bisa melampiaskan kemarahannya."Bahkan aku berdandan untuk kesia-siaan. Dasar bodoh, dan murahan!" oloknya pada dirinya sendiri."Apa yang kupikirkan hingga aku begitu bersemangat untuk merias diriku. Dasar wanita murahan." Layla begitu kesalnya hingga melampiaskan amarahnya pada pantulan dirinya sendiri di dalam cermin.Karena merasa malu dengan dandanannya yang sangat nampak berusaha menggoda Logan, dan sayangnya Logan sendiri justru sibuk dengan dunianya sendiri. Layla pun menghapus makeup yang menempel di wajahnya. Merapikan kembali seluruh lingerie

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    49 keputusan Logan

    Setelah berhasil membodohi Layla dan kedua orangtuanya Logan menyusun rencana berikutnya dan kini melibatkan Dokter Ashley. Tentu Karena Logan Akhirnya memutuskan untuk menandatangani surat perjanjian pengaksesan otak Lucy. Logan merasa tindakan ini sangat mendesak untuk dilakukan mengingat ancaman dari komplotan musuhnya tentang Layla bukanlah ancaman kosong belaka. Logan tidak ingin mengulang kesalahan untuk yang kedua kalinya, yaitu abai dengan keselamatan orang terdekatnya. Logan berupaya bagaimana caranya segera mengetahui dalang dibalik kematian Lucy yang mungkin kini mengincar Layla. Ia sangat berharap, setelah berhasil mengakses otak Lucy dan mengetahui siapa penjahat itu, ia bisa segera bebas dari ancaman tersebut dan bisa berbulan madu dengan tenang bersama Layla. Mempunyai banyak anak dan menua bersama Layla.Logan telah berpakaian sangat rapi dengan menggunakan tuxedo seakan ia akan pergi menikahi seorang gadis. Namun nyatanya, ia berdandan serapi itu adalah untuk me

  • Wanita Milik Tuan Penguasa    48 membalas perlakuan Logan

    "Tuan Williams sangat membutuhkan Layla disisinya. Kami berjanji akan menjaga Nyonya Layla Johnson dengan baik. Juga, memberikan pengobatan yang terbaik pada Tuan Williams." "Bagaimana ini Bob?" Suzy panik."Ayah ijinkan aku, kini aku harus berbakti kepada suamiku, seperti ibu berbakti pada Ayah. Tolong jangan egois, aku sangat mencintai Logan." Layla yang tidak tahu menahu soal sandiwara Logan, begitu terbawa suasana hingga menangis tersedu-sedu.Karena hal itu dengan berat hati Bob dan Suzy mengantar anak dan menantu mereka ke bandara untuk penerbangan ke Singapura. Setelah pesawat yang ditumpangi oleh Layla dan Logan take off, Bob dan Suzy pun memutuskan untuk pulang ke rumah mereka. Namun, disisi lain setelah sesi drama antara Layla dan kedua orangtuanya, Logan dan Layla masuk untuk check in dan pemeriksaan. Kemudian barulah setelah itu, bukannya membawa Layla menuju ruang keberangkatan, justru Logan mambawa Layla menuju pintu keluar bandara."Log, harusnya kita

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status