Beranda / Romansa / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 12 Melihat Pemandangan

Share

Bab 12 Melihat Pemandangan

Penulis: Bunga Cantik
Suara Alex yang dalam terdengar dari seberang telepon, "Bawakan aku sebuah dokumen dari Perumahan Taman Eden, bawakan juga dasi ungu yang ada di lemari."

"Baik," jawab Shiera dengan nada hormat, sambil menekan tombol lantai terdekat di lift.

Panggilan berakhir bertepatan dengan pintu lift yang terbuka. Shiera berkata kepada Rachel, "Berikan kunci mobilmu. Aku akan pergi ke Perumahan Taman Eden."

"Benar-benar Tuan Alex itu. Dia menyuruhmu pergi ke Perumahan Taman Eden kapan saja tapi tidak memberimu kendaraan!"

Sambil mengeluh Rachel mencari kunci mobil yang ada di dalam tasnya dan memberikannya kepada Shiera.

Shiera mengambil kunci mobil dan berkata, "Hanya untuk mengambil barang, uang ganti bensin akan aku berikan semua untuk kamu!"

"Biaya bensin dan angkot itu beda," gumam Rachel.

Dia hanya tidak puas dengan sistem penggantian biaya perusahaan milik Alex, dimana saat Rachel yang mengatakannya, akan terdengar seperti perusahaan yang kikir.

Shiera tersenyum dan berkata, "Kalau begitu aku akan menggantinya untukmu."

"Biaya KPRmu hampir 40 juta sebulan, masih bisa memberikannya untukku?"

Shiera membalas, "Terus kamu masih protes?"

"Apa kamu tidak bisa baik-baik ngomongnya? Huh!" kata Rachel yang masih mengeluh.

Shiera merasakan kepalanya berdenyut.

Dasar anak orang kaya, dari mulai masuk perusahaan, terus saja mengomel kalau Tuan Alex kikir.

Namun kenyataannya, Shiera juga terus berhitung.

Lift berhenti di lantai terdekat, Shiera yang keluar langsung masuk ke lift lain untuk membawanya pergi ke lantai parkir bawah tanah.

Perumahan Taman Eden adalah tempat dimana Alex sering tinggal dan Shiera sering pergi ke sana untuk membantunya mengambilkan barang.

Dekorasi rumah yang di dominasi warna hitam dan abu-abu membuat rumah itu terlihat bersih dan berkesan. Tidak ada perasaan tertekan karena barang yang ditempatkan sangat sesuai.

Pertama-tama Shiera pergi ke ruang kerja untuk mengambil dokumen lalu menuju ke lemari pakaian dan membuka lemari untuk menempatkan dasi.

Segera setelah dia membuka pintu lemari itu, terdengar suara 'brak!' dan sesuatu terjatuh.

Shiera membungkukkan badannya untuk mengambil barang yang terjatuh dan setelah dia mengambilnya, dia melihat barang itu.

Hanya dengan melihat sekilas, otaknya terasa meledak dengan suara ‘bum’! Barang itu adalah beberapa bungkus kondom yang belum dibuka!

"..." Shiera terdiam.

Memori yang selalu ingin dia lupakan, kembali bermunculan.

Kondom yang ada di tangannya terasa seperti kentang rebus yang panas, dia dengan segera memasukkannya kembali ke dalam lemari.

Dasar Tuan Alex!

Biasanya terlihat seperti orang yang begitu mulia, bagaimana mungkin punya barang seperti ini?

Shiera tidak berani memikirkan itu semua dan dengan cepat membawa dokumen lalu pergi dari Perumahan Taman Eden.

Shiera membutuhkan waktu satu jam untuk mengambil barang dan kembali ke perusahaan.

Shiera mengetuk pintu ruangan, tidak mendengar ada pergerakan orang di dalam sana. Shiera dengan lembut membuka pintu ruangan seperti biasa.

Alex sedang tidak berada di dalam ruangan, jadi Shiera menaruh dokumen di atas meja dan menaruh dasi di ruang istirahat.

Dulu, selama Alex tidak ada, dia akan selalu melakukan sedemikian rupa.

Akan tetapi hari ini ....

Sewaktu Shiera membuka pintu ruang istirahat dan melihat pemandangan yang ada di dalamnya, kepalanya bergetar hebat karena terkejut.

Segera setelah itu, tangannya yang bergerak lebih dulu dibandingkan otaknya menutup dengan keras pintu ruang istirahat hingga terdengar suara 'bum'.

Raut wajah Shiera berubah dan hatinya berdetak kencang!

Dia tidak mengira kalau Alex akan mandi pada siang hari.

"Tuan Alex, aku membawakan dasi Anda!" jelas Shiera dengan cemas, melemparkan dasi itu ke atas meja kerja dan segera melarikan diri dari ruangan.

Terlalu cepat bergerak, dia sama sekali tidak melihat dengan teliti sekelilingnya dan langsung terjatuh dalam sebuah pelukan.

"..." Shiera terdiam.

Hatinya yang dari awal sudah berdegup kencang, sekarang bertambah kencang lagi.

Shiera lalu mendongak dan bertatapan dengan mata Kevin yang kelam dan wajahnya yang terlihat sangat tidak senang.

Kevin kemudian membantu Shiera untuk berdiri tegap, lalu menegurnya dengan suara rendah, "Sejak kapan Shiera menjadi ceroboh?"

"Aku ... maafkan aku, ini tidak sengaja!" dengan cepat Shiera meminta maaf.

Kevin juga tidak berdaya dengan kecerobohan Shiera yang bisa kapan saja bersikap ceroboh.

Namun jarang sekali Tuan Alex salah perhitungan!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status