Share

Bab 13 Video

Author: Bunga Cantik
Pandangan mata Kevin terlihat begitu tajam.

Memikirkan hal yang harus mereka kerjakan bersama membuat Shiera tidak bisa menenangkan dirinya.

Kevin yang melihatnya berusaha untuk menyembunyikan aura keberadaannya, berkata dengan menopang keningnya, "Kerja."

"Baik, Tuan Kevin."

Mendengar perkataan Kevin, Shiera seperti mendapatkan amnesti, dia dengan segera kembali ke tempat kerjanya.

Kevin melihatnya dengan pandangan serius dan tidak mengatakan apa pun lagi. Lalu, pergi menuju ruangan Alex.

Shiera berusaha keras untuk masuk dalam mode kerja tetapi apa yang ada di dalam pikirannya adalah pemandangan yang ada di ruang istirahat.

Sepertinya dia benar-benar tidak bisa berlaku semaunya ke depannya, kalau tidak cepat atau lambat dia akan terkena masalah!

Tidak tahu apa yang dibicarakan oleh Kevin dan Alex di dalam ruangan, Kevin keluar setelah 1 jam penuh berada di dalamnya.

Segera setelah dia pergi, panggilan telepon dari bagian dalam ruang direktur terhubung pada telepon di meja Shiera. Dia menatap ke arah ruang direktur secara tidak sadar.

Shiera bertemu dengan tatapan dingin dan suram Alex melalui kaca pembatas.

Dia menundukkan kepalanya dalam ketakutan dan mengangkat panggilan itu, "Iya."

"Masuk!"

Terdengar suara rendah dan suram dari balik telepon, lalu ditutupnya telepon itu.

Tangan Shiera yang memegang gagang telepon gemetar, dia merasakan kalau jantungnya seperti ingin meloncat keluar.

Shiera lalu membawa materi untuk rapat satu setengah jam kedepan, mengumpulkan semua keberaniannya untuk masuk.

Sesaat pintu ruangan terbuka.

Shiera dengan jelas merasakan aura dingin di dalam ruangan itu dan keberaniannya makin menurun.

"Tuan Alex, ini adalah materi yang akan digunakan untuk rapat selanjutnya. Anda bisa memeriksanya terlebih dahulu."

Selesai berkata, dia dengan berhati-hati menaruh materi itu di atas meja dan menyerahkannya kepada Alex.

Pria itu mengetukkan jarinya di meja kerja berwarna merah dengan berirama.

Irama jantung Shiera juga terus naik turun karena irama itu.

Melihat Alex yang tidak mengeluarkan suara, jantung Shiera tercekat hingga batas toleransinya.

Dalam waktu yang lama, saat Shiera sudah tidak tahan lagi, akhirnya Alex berkata, "Apa yang kamu lihat barusan?"

"Tidak, aku tidak melihat apa pun!" sangkal Shiera dengan cepat.

Pada saat itu, melihat tubuh telanjang Alex sebanding dengan tingkat keparahan malam itu, tidak bisa dibayangkan.

Dia tidak ingin berakhir.

Menaikkan arah pandangnya dengan gugup dan melihat pandangan dalam Alex, Shiera tidak tahu apa dia sedang dalam ilusi atau tidak.

Saat ini, pandangan mata Alex tidak terlihat begitu dingin.

Namun, itu hanya sepintas, dengan segera Shiera menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku benar-benar tidak melihat apa pun."

"Benarkah?" kata pria itu dengan suara yang makin dingin.

Shiera menganggukan kepala dengan tegas.

Kalau ingin mengelabui Alex setelah malam itu, sebisa mungkin Shiera harus membuat mukanya terlihat tenang.

"Heh …." suara tawa rendah Alex.

Ini adalah pertama kalinya Shiera mendengar Alex tertawa seperti ini. Suara yang dingin dan memikat, membuat Shiera lebih tidak tahan.

Alex tidak mengatakan apa pun lagi. Dia menarik pandangannya dari Shiera dan berkata dengan suara rendah, "Kamu boleh keluar!"

“Baik!”

Shiera menganggukkan kepala dan dengan cepat keluar dari ruang kantor.

Lengkungan sudut bibir Alex melembut melihat punggung Shiera yang seperti kelinci kecil.

Shiera keluar dari kantor dan sebelum dia duduk, dia dipanggil oleh asisten Kevin untuk pergi menuju kantornya.

Sesampainya, Shiera melihat ada satu orang lagi selain Kevin yang berada di dalam kantor Kevin.

"Tuan Kevin, Anda mencari saya?"

"Ke sini dan lihat apa video yang kamu lihat di hotel malam itu adalah video ini!"

"..." Shiera terdiam.

Video? Video ... yang dia rusak dengan Rachel?

Seketika terdengar suara 'bum' di otaknya dan wajahnya berubah pucat.

Perlahan-lahan Shiera melihat ke arah Kevin, otaknya benar-benar macet, dia tidak bisa bereaksi sama sekali!

Melihat Shiera yang tidak bergerak, Kevin mengerutkan kening dan bertanya, "Shiera?"

"Hah? Anda memanggil saya?"

"Aku menyuruhmu untuk melihat video."

Shiera menarik napas cepat.

Apa Shiera bisa tidak melihatnya? Sekarang dia hanya ada satu pemikiran, yaitu ‘kabur’. Ya, Shiera harus melarikan diri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status