Beranda / Romansa / Wanita Misterius di Kamar CEO / Bab 11 Liontin Malaikat (2)

Share

Bab 11 Liontin Malaikat (2)

Penulis: Bunga Cantik
Shiera menggelengkan kepalanya dan berkata, "Belum aku berikan."

Shiera selalu menggunakan liontin itu dan akan banyak orang yang melihatnya, apalagi sekarang musim panas. Dia takut kalau Kevin akan menyelidiki setiap pegawai perusahaan.

Rachel lalu berkata, "Sudah pasti jangan diberikan dong!"

"Tapi Tuan Kevin orang yang gigih," jawab Shiera sambil memikirkan sikap Kevin saat menanyakan benda itu.

Rachel menggila.

Kalimat 'Jangan kamu kasih!', dia juga hanya sembarang mengatakannya.

Siapa yang tidak tahu kemampuan Kevin? Semua orang di perusahaan bisa melihatnya dengan jelas.

Selama Tuan Alex ingin menyelidiki sesuatu, dia akan menyuruh Kevin dan kinerja pria itu tidak akan pernah mengecewakan Tuan Alex.

Sekarang, kalau masalah ini dipercayakan kepada Kevin, sudah pasti dia akan curiga.

Akan tetapi kalau barang ini diserahkan ....

"Sangat menyebalkan!" kata Rachel yang sekarang sangat terganggu.

Kepala Shiera juga terasa sakit. Dia tidak bisa menunggu untuk kembali ke masa lalu dan menghapus kejadian malam itu.

Melihat muka Rachel yang sedang kesal, Shiera bertanya dengan gugup, "Jadi aku berikan atau tidak?"

"Kalau sudah seperti ini, hanya ada satu pilihan."

Kalau tidak diserahkan, Kevin pasti akan curiga. Saat Kevin sudah curiga, masalah besar akan datang.

Apalagi ditambah dengan menyuruh Shiera untuk menyelidiki hal itu bersama.

Rachel khawatir saat Shiera sudah tidak bisa menghindar dan langsung mengakuinya, dia tidak bisa memikirkan bagaimana hasilnya. Pasti sangat menderita.

Shiera menggosok kedua tangannya dan berkata, "Tapi aku banyak lihat rekan kita memakai liontin itu."

Hal itu adalah pertanyaan mudah dalam lingkungan pegawai perusahaan dan mungkin saja Kevin hanya menanyakan dengan sembarang liontin milik Shiera.

Rachel mengambil air yang ada di depannya dan meminumnya dengan satu tegukan besar.

Dia melihat ke arah Shiera dengan tatapan tak bernyawa dan berkata, "Kalau begitu, kamu beri tahu aku. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Akan tetapi, Shiera menatapnya dengan air mata yang mulai menggenangi matanya.

Rachel berkata, "Kamu jangan nangis, aku tidak ingin membujukmu."

"Aku sangat takut sekarang!"

"Iya, aku juga tahu!" jawab Rachel dengan menganggukkan kepalanya.

Sekarang bukan hanya Shiera si penakut yang takut, dia juga takut setengah mati.

Makanan dengan cepat dihidangkan, tetapi keduanya tidak berniat untuk memakannya.

Rachel melihat Shiera yang dalam keadaan akan menangis, meluruskan pikirannya dan berkata, "Menurutmu, apa Tuan Alex sudah tahu kalau orang itu adalah kamu? Lalu dengan sengaja menggodamu?"

Rachel merasa ingin memukul dirinya sendiri setelah mengatakan kalimat ini. Tuan Alex bukanlah bos yang bisa diajak bercanda.

Namun, saat melihat bagaimana penampilan Shiera saat ketakutan seperti tikus, biasanya Rachel hanya menggoda Shiera, tetapi bagaimana kalau Tuan Alex malah tertarik?

Shiera yang pernah mendengar bagaimana Alex menggodanya, segera memberikan tatapan jenaka kepada Rachel dan berkata, "Dia bukan orang yang suka bercanda!"

Shiera sudah bekerja paruh waktu di berbagai tempat di sekitar sekolahnya dan Alex adalah bos paling galak yang pernah dia temui.

Rachel menganggukkan kepala dan berkata, "Iya juga!"

Saat ini, Shiera tidak tahu bagaimana dia akan menghadapi Alex.

Kalau begitu, apa yang bisa mereka lakukan sekarang? Membiarkan Shiera, orang yang sudah tidur bersama dengan Tuan Alex, menyelidiki masalah malam itu? Neraka macam apa ini.

Makin Rachel memikirkannya, makin dia merasa ingin mati!

Sampai akhir jam makan siang, keduanya tidak menemukan ide bagus apa pun ....

Pada perjalanan menuju kantor, Shiera langsung menuju asrama karyawan. Rachel yang melihatnya, meraih Shiera dan berkata, "Apa yang kamu lakukan?"

"Aku ingin mengundurkan diri!" Shiera tidak punya keberanian untuk kembali ke kantor.

Rachel yang mengharapkan Shiera bertahan, berkata, "Biaya KPRmu belum dibayarkan!"

"..." Shiera terdiam.

Memikirkan biaya KPR, dia menarik keputusannya untuk mengundurkan diri.

Ternyata memang benar, yang namanya orang memang tidak boleh punya banyak hutang! Shiera terlihat begitu menderita, karena dipaksa untuk tidak mengundurkan diri.

Akhirnya, Shiera menerima nasibnya dan kembali ke perusahaan bersama dengan Rachel.

Sesaat setelah memasuki lift, dia menerima telepon dari Alex. Dia mengangkat telepon, suaranya kembali menjadi suara penuh keseriusan, "Tuan Alex."

Rachel melirik ke arah Shiera.

Walaupun anak ini penakut, dia cukup mampu untuk berpura-pura.

Padahal jelas-jelas sangat takut dengan Tuan Alex, tetapi masih bisa berpura-pura serius kapan saja.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 340 Memanggil Alex

    Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 339 Bencana

    Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 338 Mawar

    Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 337 Panggilan dari Hanson

    Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 336 Tidur Siang

    Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek

  • Wanita Misterius di Kamar CEO   Bab 335 Ada Udang di Balik Batu

    Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status