Home / Fantasi / Wanita Penyelamat Tuan Muda / Part 3 Rencana pesta ulang tahun

Share

Part 3 Rencana pesta ulang tahun

Author: El Zarra
last update Last Updated: 2021-07-25 22:02:58

Zain mengubah posisinya menjadi duduk. 

"Kau menamparku?" 

"Iya. Aku menamparmu. Kau mencuri ciuman pertamaku. Kau puas?" Ucap Syifa dengan amarah.

"Hei. Kau yang menggodaku lebih dulu." Dalih Zain

"Aku tidak menggodamu. Kakiku terpeleset. Dan kau sudah menggunakan kesempatan itu untuk menggodaku." Ucap Syifa.

"Astaga. Aku menggodamu, yang benar saja. Baru kali ini ada wanita yang menolakku." Elak Zain.

"Kau fikir kau setampan itu, sehingga banyak wanita yang mau denganmu. Narsis sekali, tetapi sayang aku tidak suka caramu."

Syifa segera turun dari ranjang King Size milik Zain.  Ia segera pergi dari kamar  itu dengan amarah yang masih ada di hatinya. Ketika ia sampai di pintu keluar dia tidak sengaja menabrak seseorang.

Ketika Syifa mendorong pintu utama rumah megah itu ternyata ada seseorang yang juga akan membukanya sehingga dia terjatuh terdorong oleh pintu.

"Ahh" Teriak perempuan paruh baya itu.

"Maaf. Apa anda tidak apa-apa?" Tanya Syifa.

"Tidak apa-apa bagaimana. Tanganku sakit sekali." Jawabnya.

'Kenapa aku mendorong pintu begitu kuat. Aku dalam masalah sekarang.' ujar Syifa dalam hati.

"Maaf nyonya. Mari saya bantu." Kata Syifa lembut.

Syifa membawa Wanita paruh baya tersebut ke sofa untuk duduk.

"Nyonya, bolehkah saya memijat tangan anda?" Tanya Syifa.

"Boleh, tetapi kau harus hati-hati. Ini sakit sekali."

Syifa memijat tangan Wanita itu dengan mengucapkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh orang yang ada di dekatnya. 

"Kau berkata apa? Saya tidak mengerti apa yang kau ucapkan." Tanya wanita itu.

"Saya berdoa dengan berbahasa jawa nyonya. Semoga tangan nyonya bisa segera sembuh." Jawab Syifa.

Wanita itu menggerakkan gerakkan tangannya dan merasa tangannya sudah lebih baik, tidak terasa sakit lagi.

"Kau pandai dalam memijat." Kata wanita itu.

"Terima kasih. Saya memang tukang pijat nyonya." Kata Syifa.

"Oh ya. Pantas saja kamu memakai pakaian seragam. Kalau begitu aku akan berlangganan padamu. Lain kali datanglah ke rumah ini lagi untuk memijatku. Siapa namamu? Tanya nyonya itu.

"Saya Syifa." Jawab Syifa.

Zain datang dari lantai dua. "Mama, Kau sudah pulang? Kenapa tidak mengabariku. aku pasti akan menjemput mama di bandara." Ucap Zain.

"Mama ingin memberi kejutan padamu, Sayang."

"Saya permisi dulu. Ada pekerjaan yang harus saya selesaikan." Ucap Syifa.

"Silahkan." Kata Zain.

Ratih adalah ibunya Zain. Beberapa hari yang lalu ia menemani suaminya untuk menghandle bisnis di Singapura.

"Kau meminta seorang wanita untuk memijatmu.

"Tidak ada yang salah dengan itu"

"Kamu tidak pernah membawa perempuan ke rumah ini, dan kamu membiarkan wanita itu menyentuhmu?"

"Ayolah ma, aku lelah dan butuh pijatan. Itu saja."

"Baiklah. Mama ingin menjodohkanmu dengan anak teman mama. Dia sangat cantik dan keluarganya juga baik. Mama akan senang jika kamu mau bertemu dengannya."

"Ma, aku tidak mau dijodohkan."

"Umurmu sudah 28 tahun, Sayang. Ini waktu yang tepat untuk menikah."

"Berikan aku waktu satu bulan. Kalau dalam waktu satu bulan aku tidak bisa membawa calon pengantinku di dahapan mama dan papa. Aku bersedia dijodohkankan dengan wanita pilihan mama. Tapi jika dalam waktu satu bulan aku bisa membawa kekasihku, aku harap mama tidak mempermasalahkan apapun tentangnya."

"Baiklah mama setuju."

"Sekarang mama istirahat saja. mama pasti lelah." Ucap zain

"Iya kau benar."

Ratih pergi ke kamarnya, membaringkan tubuhnya di ranjang.

Syifa sudah sampai dirumahnya. Ia memarkirkan mobilnya di garasi. Hari ini sangat melelahkan baginya. 

"Sayang, Kamu sudah pulang?" Tanya Hanna.

"Sudah bu. Aku mau mandi dulu."

"Setelah mandi. Kamu makanlah. Ibu sudah menyiapkan masakan kesukaanmu." 

"Oke ibuku tersayang."

Hanna memang suka memasak sendiri walaupun ada satu pembantu yang membantu bersih-bersih dan memasak dirumah itu.

Syifa sudah selesai mandi dan ia makan bersama ibunya diruang makan. 

"Sayang, Besok adalah hari ulang tahunmu yang ke 23. Ibu akan mengadakan pesta untukmu. Ibu sudah memesan hotel untuk acara besok."

"Tidak perlu ibu. Itu hanya membuang buang uang saja."

"Tidak sayang. Ibu belum pernah sekalipun merakan ulang tahunmu dari kamu kecil.. Jadi, ibu ingin sekali merakannya. Ibu sudah mengundang semua karuawan ibu dan beberapa teman."

"Baiklah. Kalau itu membuat ibu senang. Aku juga senang."

Dikamarnya Zain sedang mempelajari dokumen dokumen kantornya, tetapi otaknya tidak bisa berhenti memikirkan Syifa. Ia mengingat kekadian tadi siang ketika sifa berada di dekapannya. 

"......." Handphone Zain berbunyi. Membuyarkan lamunannya. Raka sedang menelponnya. 

"Tuan Muda, saya sudah mendapat informasi tentang wanita bernama Syifa."

"Bagus. Apa informasinya?"

"Dia anak tunggal dari wanita bernama Hanna. Umurnya 23 tahun. Ibunya menjalankan bisnis percetakan dan sablon yang lumayan besar. Bisnisnya masih berjalan 3 tahun ini tetapi omsetnya lumanyan banyak. Syifa tidak mau bekerja di tempat ibunya karena dia lebih suka pekerjaannya menjadi tukang pijat tradisional dan refleksi. Ayahnya sudah meninggal sekitar 1 bulan lebih. Ayahnya seorang tukang sangkal putung. Syifa lulusan SMA Negeri di kota kecil di jawa timur. Dia tidak melanjutkan ke perguruan tinggi lantaran ayahnya tidak punya banyak penghasilan. Setelah lulus SMA dia membantu ayahnya menjadi tukang sangkal putung sampai sebelum ayahnya meninggal." Raka mejelaskan dengan detail informasi yang diperolehnya.

"Bagus. Kamu akan aku beri bonus setelah ini." Ucap Zain.

"Ada satu lagi, Tuan. Besok ibunya mengadakan pesta ulang tahun Syifa di hotel kita." Ucap Raka.

"Benarkah. Ini menarik. Aku punya tugas untukmu. Besok akan kuberitahu padamu." Kata Zain dengan menyungging senyum di bibirnya. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 28 Wedding (Tamat)

    Keesokan harinya Sherly membelikan ponsel baru kepada Syifa. Ponsel Syifa sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Iya dengan berat hati memberikannya kepada Syifa. Sherly : "Sorry atas kejadian kmrn Fa, ni ponsel buat kamu."Syifa : "Thanks."Syifa duduk di kursi kerjanya dan mencoba memasukkan kartu nya tetapi kartunya telah rusak. " Kok nggak bisa sih, jangan jangan kartunya rusak lagi, oh my God." Keluh Syifa.Sepulang kerja ia terpaksa membeli nomor baru dan ia mencoba menghubungi Zain.Syifa : "Hallo Zain, ini aku Syifa, hp ku rusak kmrn jadi aku ganti hp dan nmr baru. Are you okey today?."Zain : "Hallo honey. I'm fine."Syifa : "Hari ini aku mau izin cuti lalu aku mau ke apartemen kamu setelah ini."Zain: "Tidak honey, aku akan jemput kmu hari ini."Syifa : "Beneran? Kamu Uda bisa nyetir sekarang?"Zain :" Udah dong. Kamu tenang aja "Tak lama kemudian Zain sudah berada di depan gedung tempat Syifa bekerja. Syifa datang menghampiri Zain. Di mobil Zain bercerita tentang kejadian aneh

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 27 Rekayasa

    Satu minggu kemudianKaki zain sudah sembuh. Ia bisa berjalan seperti sedia kala. Hanya ada sedikit bekas luka di kakinya. Ia berencana menemui dokter kulit di luar negeri sekaligus honeymoon setelah hari pernikahannya. Zain merasa lega atas kesembuhannya. Lima hari lagi adalah hari pernikahan Zain dan Syifa. Didepan gedung apartemen, Bella berjalan dengan tergesa-gesa. Ini adalah hari terakhirnya untuk memeriksa Zain. Terdengar suara asing yang memanggilnya. Ia menoleh kebelakang dan mendapati Azka disana. "Bella." Panggil Azka. "Azka." Ucap Bella heran. Ia tidak menyangka dipanggil oleh laki-laki yang dikaguminya. "Kebetulan saya lewat dan membeli beberapa sarapan. Ini untukmu dan satu lagi untuk pasienmu." Azka menyodorkan dua kotak berisi makanan dan 2 botol minuman. Bella hanya diam menatap Azka. Ia mengagumi wajah tampan dan rupawannya. "Kok, bengong. Ayo ambil." "Eh, iya terimakasih." Azka berlalu mening

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 26 Undangan Pernikahan

    Didepan rumah Syifa, Raka sudah berdiri didepan mobilnya dan menunggu lebih dari lima belas menit untuk menjemput Syifa. Ia melihat arloji ditangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30. Syifa keluar dari rumahnya mengenakan baju sepertiga lengan dengan warna biru polos dan rok sepanjang lutut. Terdapat kalung asesoris dilehernya. Ia terlihat rapi dan stylish. "Nona, Silahkan masuk." Raka membukakan pintu mobil. "Terima kasih." Mobil Rolls Royce hitam itu melesat meninggalkan rumah Syifa menuju apartemen Zain. Entah mengapa Syifa masih kesal karena Zain mempekerjakan perawat wanita di apartemennya. Dia hanya seorang perawat dan mengapa Syifa cemburu. Pikiran Syifa perlu dibersihkan dari pikiran negatif tentang Zain. Mereka sampai di apartemen Zain. Zain membukakan pintu untuk Syifa dan mempersilahkannya untuk duduk. Syifa duduk di sofa ruang tamu diikuti Zain. Di atas meja terdapat album undangan pernikahan yang

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 25 Pertemuan Bella

    Di depan swalayan yang terletak dekat dari apartemen, Bella sudah menyelesaikan belanjaannya. Ia membawa dua plastik besar dengan banyak bahan makanan dan buah buahan. Keringat bercucuran dipelipisnya. "Melelahkan sekali." Ia mengusap keringat yang menetes di dahinya. Tangannya terasa pegal membawa banyak barang. "Brug" Tidak sengaja Bella menabrak dada bidang tubuh tegap di depannya. Hatinya berdegup kencang. Seorang pria mengambilkan dua kantong plastik besar berwarna hitam itu. "Apa anda baik-baik saja." Pria itu mendongakkan wajahnya. Menampakkan senyum yang menawan hati siapapun yang melihatnya. Bella tertegun sesaat. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya pada pria didepannya. Ia sulit berkata- kata. Bibirnya terasa berat mengungkapkan kekagumannya. "Tampan." Bella berkata dengan sangat pelan. Ia melongo seperti orang yang linglung."Apa?" Tanya pria itu."Tidak ada. lupakan saja. Maaf aku tidak meli

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 24 Orang yang sama

    Zain mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti mengapa ekspresi wajah Syifa mendadak masam dan pergi begitu saja. Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Raka sudah siap menjemput Tuannya untuk pulang ke apartemen. Sebuah tongkat bantu jalan digunakan Zain untuk menopang bagian tubuhnya saat berjalan. Mobil lamborghini melesat melewati jalanan yang padat. Banyak kendaraan berlalu lalang membuat kemacetan yang membosankan. "Raka, apa kamu sudah menyelidiki suruhan siapa preman-preman yang berani mencelakaiku kemarin?" "Aku sudah menyuruh orang-orang kita menyelidikinya. Namun plat mobil mereka palsu. Kami sedikit kesulitan menyelidiki mereka karena mereka tidak meninggalkan jejak apapun." "Selidiki lagi lebih lanjut. Aku tidak mau mereka lolos begitu saja." "Baik Tuan Muda." Sesampainya di apartemen kelas atas yang megah dan luas miliknya. Zain merebahkan tubuhnya di ranjang king size yang lembut. Kakinya terasa p

  • Wanita Penyelamat Tuan Muda   Part 23 Duduk di pangkuannya

    Syifa mengemudikan mobil menuju ke rumah sakit. Sesekali Zain melirik Syifa. Sorot matanya memancarkan kekaguman atas keindahan makhluk Tuhan yang ada didepannya.Mereka sampai di rumah sakit dan Zain segera mendapatkan pertolongan. Zain diberikan obat luar dan diberi perban. Dokter juga meresepkan beberapa obat untuk diminum. "Dokter, bagaimana keadaannya?" Tanya Syifa cemas."Untunglah lukanya tidak terlalu serius. Dua atau tiga hari lagi perban sudah bisa dibuka." Dokter memberikan penjelasan seperlunya."Syukurlah. Terima kasih, Dok.""Sama-sama."Syifa memasuki ruang pasien VIP dan duduk disebelah Zain di ranjang pasien."Kamu pasti akan segera sembuh. Apakah ini sakit?" Tangan Syifa memegang kaki Zain yang berbalut perban. "Kau sangat perhatian padaku." Syifa membalas perkataan Zain dengan tersenyum simpul. Malam semakin larut. Syifa membuka ponselnya dan membaca sebuah pesan masuk dari Hanna. Ibunya menghawat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status