Share

Bab 16. Tuduhan Maureen

"Nina?" Maureen makin penasaran. Matanya menatap papanya dengan aneh.

"Nanti kamu tahu." Gio tersenyum manis lalu beranjak ke kamarnya.

"Kak, lanjutin masaknya, ya. Tinggal angkat ikannya terus selesai. Aku bikin minuman dulu," kata Maureen pada Felipe. Dia menekan rasa kesal yang mulai merayap cepat di dadanya.

"Siap," sahut Felipe.

Maureen membuat es jeruk dan membawanya ke ruang tamu. Maureen memperhatikan wanita muda yang duduk di sana. Ya, ini wanita yang berdua dengan papa di food court siang itu. Cantik dengan rambut berombak sebahu. Wajahnya lembut. Maureen tidak akan lupa.

Maureen menaruh gelas di meja. Gadis cantik itu tersenyum ramah ke arah Maureen.

"Terima kasih," ucap wanita itu. Suaranya lembut terdengar.

Tidak salah lagi. Wanita ini yang memang sedang dekat papanya.

"Kamu pasti Maureen, ya?" ujarnya wanita itu. Suara lembut, tatapan ramah, masih tertuju pada Maureen.

"Nama kamu Paulina, kan?" Maureen berkata dengan sinis. Dia membalas sikap ramah tamu papanya dengan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Novita M Nur
kyk y lebih bnyk cerita anak y daripada BPK y
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status