Share

BAB 6

Seorang wanita sedang berjalan ke arahnya ketika Evelyn menoleh. Satu hal yang dapat dipastikan, Evelyn yakin sekali bahwa wanita itu adalah salah satu selir yang terjebak di harem. Wajahnya tak asing.

"Namaku Claudia." Wanita itu mengulurkan tangan, mengajak berkenalan. "Sepertinya kita bisa menjadi teman yang baik," imbuhnya.

Meskipun sedikit ragu dan tidak minat, tapi pada akhirnya Evelyn mau berjabat tangan dengan Claudia dan tak lupa menyebutkan namanya. "Evelyn."

Caludia menyandarkan tubuhnya pada sisi wastafel. Kemudian, melipat kedua tangan di bawah dada. "Jadi, seberapa panas permainan yang kau lakukan di atas ranjang, sampai-sampai Tuan Zach tidak membiarkan pria lain menyentuhmu?" Jujur, ia sangat penasaran sekuat apa daya tarik Evelyn, sehingga Zach tega memukul Oliver hanya karena adik kandungnya itu ingin menjadikan Evelyn sebagai selir.

"Sialan! Aku bukan jalang," bantah Evelyn. Jika orang lain berpikir bahwa dirinya telah melewati malam yang panas dengan Zach, jelas itu keliru! Ia bahkan tidak sudi mengotori tangannya hanya untuk menyentuh ujung rambut pria itu.

"Lalu?" Alis Claudia bertautan. "Kau belum dijamah oleh Tuan Zach sampai detik ini?"

"Belum, dan tidak akan pernah!" Tatapan tajam Evelyn mengartikan bahwa dirinya sangat serius dan tidak sedang main-main.

"Biasanya wanita yang dibawa ke mansion oleh Tuan Zach akan langsung dieksekusi hari itu juga. Begitu pun dengan yang aku alami," ujar Claudia seraya menghela napas panjang, seolah kalimatnya menggali kembali luka kelam yang telah ia kubur sangat dalam.

Sementara Claudia mulai bercerita, Evelyn ikut menyandarkan tubuhnya karena merasa obrolan ini akan cukup panjang.

"Aku baru keluar dari gerbang sekolah pada saat itu, lalu tiba-tiba dipaksa masuk dan dibius oleh orang tak dikenal. Begitu sadar, tahu-tahu aku sudah berada di atas ranjang Tuan Zach dan ... kau pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya." Claudia tersenyum getir. Tak sanggup mendeskripsikan kejadian itu secara lebih detail. Sebuah momen di mana dirinya terlempar ke dalam jurang yang paling mencekam selama perjalanan hidupnya.

"Kau pasti sangat trauma sekarang," ucap Evelyn. Ia sendiri tidak tahu bagaimana harus berkomentar, sehingga kalimat itu secara spontan mengalir dari bibirnya.

Claudia menarik napas. "Itu adalah hari di mana duniaku rusak dan hancur. Tuan Zach berhasil merenggut sesuatu yang paling berharga dari seorang gadis berusia enam belas tahun pada saat itu," tuturnya.

Miris. Evelyn pikir Zach adalah laki-laki brengsek, tetapi ia tidak menyangka bahwa Zach ternyata jauh lebih mengerikan daripada makna brengsek itu sendiri. Sungguh manusia yang tidak memiliki hati. Atau mungkin ... Zach benar-benar merupakan titisan iblis?

"Apa alasan dia menyekapmu kemari?" tanya Evelyn penasaran.

"Itu karena ayahku memiliki utang yang tidak bisa dilunasi," papar wanita berambut sebahu tersebut. "Sebagai gantinya, aku dijadikan satu dari sekian banyak selir yang bertugas untuk melayani nafsu bejad keluarga Muller."

Sungguh, tak ada yang bisa Evelyn lakukan selain hanya merasa kasihan dan ikut prihatin. Beruntung dirinya tidak sampai menjadi korban pelecehan seperti yang dialami oleh Claudia.

"Kau sendiri, kenapa Tuan Zach membawamu kemari?" Setelah menceritakan alasan kenapa dirinya terjerumus di sini, Claudia penasaran bagaimana Evelyn bisa ditawan oleh Zach.

Tanpa ragu, Evelyn menjawab, "Ayahku tidak mau mengkampanyekan Zachary Muller seperti beberapa stasiun televisi yang lain. Itu membuat Zach sangat marah dan akhirnya menjadikanku sebagai alat untuk melemahkan Ayah."

Jawaban Evelyn dibalas oleh Claudia dengan mata terbelalak. Jujur, ia mengaku takjub atas keberanian ayahnya Evelyn dalam mengambil keputusan yang tentu akan berakhir fatal pada kehidupannya. Sebab, Zach bukan berasal dari keluarga yang bisa disepelekan.

Keluarga Muller memiliki power yang sangat besar di bidang perusahaan, organisasi politik, konsultan hukum, bahkan dalam ruang lingkup petinggi-petinggi negara. Tak sembarang orang bisa mengimbangi lingkar pertemanan mereka.

Jika orang itu tidak menguntungkan dalam segi apa pun, jangan harap bisa dekat-dekat dengan keluarga Muller! Namun, meskipun untuk berteman tidaklah mudah, menjadi musuh mereka juga bukan pilihan yang aman. Andai suatu hari tidak sengaja berpapasan dengan salah satu keluarga Muller di tepi jalan, sebaiknya putar arah dan berpura-pura tidak melihat siapa-siapa. Itu lebih baik daripada harus salah bicara atau bersikap.

"Lalu di mana ayahmu sekarang?"

Evelyn mengedikkan bahu. "Entahlah, tapi aku mendengar Oliver menyebut tentang ayahku yang disandera di ruang bawah tanah. Aku tidak tahu di mana tempat itu," sesalnya.

"Ruang bawah tanah?" Claudia membulatkan mata. "Aku tahu di mana lokasinya. Salah satu temanku di harem pernah mendapat hukuman disekap di sana, tapi ... tentu bukan hal yang mudah untuk datang ke tempat itu. Setiap sudut mansion diawasi ketat oleh para penjaga."

Lantas kalimat itu membuat Evelyn merosotkan bahu dengan lemas. Perjuangannya pasti akan sangat panjang dan melelahkan jika ingin pergi ke ruang bawah tanah.

"Sebenarnya ada satu cara untuk datang ke sana tanpa harus berurusan dengan penjaga," beber wanita berusia dua puluh tiga tahun tersebut. Evelyn memandang dengan penuh tanda tanya, menunggu kalimat selanjutnya. "Buatlah Tuan Zach tergila-gila padamu, maka tak ada seorang pun di mansion yang berani menolak permintaanmu."

Sontak Evelyn memasang ekspresi antara terkejut dan enggan. "Jangan bercanda." Ia terkekeh seraya menggeleng geli.

Claudia menarik tubuhnya dari sandaran keramik wastafel, meraih kedua bahu Evelyn, lalu memandang serius ke dalam bola mata teduh gadis itu. "Saat melihat dagumu terluka, Tuan Zach langsung mengutus Dr. James untuk memeriksamu lebih menyeluruh. Dia juga tidak ingin orang lain menyentuhmu. Bahkan saat Daissy melapor tentang Tuan Oliver yang ingin menjadikanmu selir, dia langsung kembali ke mansion dan melepas urusannya di luar. Lantas apa lagi yang membuatmu ragu kalau Tuan Zach bisa dengan mudah kau taklukkan?"

Alih-alih terdorong ke dalam lembah sugesti Claudia yang penuh keyakinan, Evelyn justru melengos seraya mengembuskan napas lelah. "Faktanya, si Brengsek itu hanya ingin melihatku membusuk di ruang tahanan dan akan memberi siksaan yang lebih pedih lagi. Dia tidak ingin ada bagian dari keluarganya yang menyentuh diriku, dengan alasan bahwa aku tidak pantas bersanding dengan mereka di atas ranjang."

Melihat sorot redup di balik bola mata Evelyn, seketika Claudia terkekeh geli. Ia pun berjalan mengelilingi Evelyn, memperhatikan setiap inci penampilan gadis itu tanpa ada yang tertinggal. "Kau memang tidak pantas bersanding dengan mereka di atas ranjang, tapi kau sangat layak bersanding dengan Tuan Zach di atas altar pernikahan yang sakral," imbuhnya. Kemudian, menghentikan langkah tepat di hadapan Evelyn. "Kau memiliki daya pikat yang kuat dan sangat menarik. Aku yakin, dengan pesona yang kau miliki, Tuan Zach bisa jatuh cinta padamu dan si Nenek Sihir Stella pasti akan tersingkirkan."

"Nenek Sihir Stella?" Dahi Evelyn berkerut.

"Ya, dia adalah istri dari Tuan Zach. Kami memanggilnya Nenek Sihir Stella, karena sikapnya memang seperti penyihir jahat di negeri dongeng."

"Jadi, Zach sudah menikah?" tanya Evelyn memastikan. "Jika istrinya adalah Nenek Sihir, maka sudah pasti Zach adalah Voldemort!"

Tidak sampai satu detik setelah kalimat itu terlontar dari mulut Evelyn, refleks Claudia menoleh ke setiap sudut ruangan. Barangkali ada orang lewat yang tak sengaja mendengar, atau parahnya malah Zach sendiri yang telah menguping obrolan mereka.

Setelah memastikan situasi aman, Claudia kembali melirik Evelyn. "Aku serius, tapi tolong jaga rahasia ini rapat-rapat," bisiknya dengan nada penuh kehati-hatian.

Evelyn mengangguk santai, tapi baginya itu sama sekali bukan sesuatu yang cukup penting untuk disimpan sebagai rahasia. Lebih baik dibuang dan biarkan berlalu seperti sampah. Lagipula apa untungnya menyimpan rahasia seremeh itu? Sungguh tidak berguna, selain hanya membuat sesak ruang memori di kepalanya.

"Nenek Sihir Stella selalu menyiksa dan menghukum siapa pun wanita yang ditunjuk oleh Tuan Zach sebagai selirnya, sedangkan di hadapan Tuan Zach sendiri dia tidak pernah berani berkomentar apa-apa," lanjut Claudia.

"Kenapa kalian diam saja? Setidaknya si Voldemort Zach harus tahu apa yang dilakukan istrinya terhadap kalian," ucap Evelyn yang merasa gemas mendengar cerita Claudia.

"Konsekuensinya sangat berat, Eve. Kalau sampai ketahuan Nenek Sihir, bisa-bisa kami dilempar ke kandang singa peliharaan Muller."

Dan apa yang Oliver katakan tentang kandang singa pada Evelyn sama sekali bukan dongeng. Ada tempat penangkaran khusus untuk tiga ekor singa jantan dewasa yang tentunya bisa meremukkan tulang manusia dengan mudah. Bahkan Zach memiliki peliharaan seekor macan kumbang berwarna hitam yang sangat buas.

"Intinya, aku sangat yakin kau mampu membuat Tuan Zach jatuh cinta padamu. Kau memiliki pengaruh besar untuk memerdekakan para selir tak bersalah yang terjebak di harem. Terlebih lagi jika Tuan Zach naik tahta menjadi presiden, kau pasti bisa mengubah pemimpin diktator yang kejam menjadi seseorang yang adil dan memprioritaskan kesejahteraan rakyat." Di balik tatapan Claudia, tersimpan harapan besar yang ia gantungkan di pundak Evelyn. Berharap gadis itu mau memikul harapan tersebut dan tidak membuangnya seperti sampah.

"Dan yang paling penting ... ayahmu pasti akan dibebaskan dari ruang bawah tanah." Claudia tersenyum kecil, lalu menepuk pundak Evelyn dengan gerakan santai. "Semua pilihan ada di tanganmu, Eve. Jadi, pikirkan matang-matang sebelum membuat keputusan," pungkasnya. Setelah itu, Claudia berlalu meninggalkan lorong toilet, membiarkan Evelyn seorang diri dalam kebimbangan.

Evelyn bingung, apakah ia harus mendengarkan perkataan Claudia untuk membuat Zach bertekuk lutut di bawahnya?

Lantas bagaimana pernikahannya dengan Lucas yang akan berlangsung beberapa hari lagi?

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Haniubay
Kata kata Claudia ada benarnya.. Ujung ujungnya toh kamu tetap akan di paksa meski kau tak mau, mending kamu buat Zach jatuh cinta padamu...
goodnovel comment avatar
Reny yunita
ayo eve km bsa menaklukan si Zach aah aq mendukung mu eve buat si penyihir Stella di depak oleh si Zach eve
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status