Share

Bab 15

Suara statis jaringan terdengar, karena lawan bicaranya tak menjawab apapun. Suara desah angin yang seakan menyapu tanah menambah kesan keheningan diantara mereka.

Hanna sengaja membiarkan Siska diam disana, seolah hendak memberi sedikit waktu untuk wanita itu berpikir sebelum mengambil keputusan, meskipun mereka berseteru saat ini, Namun dalam hatinya, Hanna masih berharap Siska dapat berpikir bijaksana dan tidak salah mengambil keputusan.

Hanna mendongak ke atas langit, tampak di sana rombongan burung Pipit sedang terbang mengikuti arah angin bertiup, suara kicau burung-burung itu tak terdengar karena tertelan oleh suara lonceng -lonceng kecil yang dipasang para petani untuk mengusir hama meresahkan itu.

"Mbak Hanna, ayo masuk dulu, ibu sudah siapkan makan untuk kita," ajak Sari dari depan pintu rumah.

"Sebentar lagi, ya." Jawab Hanna dengan ekor mata yang melirik ke arah ponsel di telinganya.

"Baiklah," Sari menyahut lalu mengganggukkan kepala.

Suara jaringan statis masih terdengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status