Share

Bab 5

Toko bunga tutup pukul lima sore. Kecuali ada pesanan yang harus mereka selesaikan, mereka akan tutup lebih malam.

Setelah toko tutup, Lan Xiang memutuskan untuk mempelajari kontrak kerja yang baru dengan Gao grup. Kontrak itu mirip dengan yang lama, hanya ada beberapa perubahan yang disesuaikan seperti nominal harga bunga dan hal-hal yang dapat memutuskan atau membatalkan kontrak.

Salah satunya adalah jika ada kelalaian atau unsur penipuan yang dapat mengakibatkan kerugian di salah satu atau kedua pihak. Di kontrak itu juga tercantum pemutusan atau pembatalan kontrak harus sepengetahuan CEO Gao grup dan Lan Xiang sebagai pemilik toko.

Lan Xiang puas membaca kontrak itu. Adil dan menguntungkan dua belah pihak. Kontrak itu sangat berarti bagi Lan Xiang. Karena Violet Florist & garden akan memasok kebutuhan bunga untuk gedung perkantoran, event, pesta dan gala dinner, hotel, villa dan resort, serta rumah pribadi keluarga Gao dan rumah pribadi CEO Gao. Yang berarti akan menghasilkan pemasukan yang cukup besar bagi tokonya.

Puas dengan kontrak itu, Lan Xiang menanda tanganinya dan menyimpannya dengan baik-baik. Besok dia harus membawanya kembali ke kantor grup Gao.

Setelah itu Lan Xiang mengajak Rou'er berbelanja kebutuhan mereka. Karena baru pindah mereka tidak memiliki persediaan makanan. Mereka juga membutuhkan beberapa keperluan rumah tangga dan kebersihan. 

Mereka berbelanja di supermarket terdekat. Mereka naik taksi ke sana.

Hanya beberapa blok dari toko bunga. Namun jalannya memutar. Hingga cukup jauh kalau harus jalan kaki.

Mereka berdua asyik berbelanja dan berjalan-jalan di supermarket. Banyak yang mereka beli. Selain bahan makanan dan cemilan, Lan Xiang juga membeli perlengkapan mandi dan alat-alat kebersihan.

Sudah lewat jam sepuluh malam saat mereka selesai berbelanja. Lan Xiang menggendong Rou'er dan mendorong troli yang penuh dengan belanjaan menuju tempat pemberhentian taksi.

Cukup lama mereka menunggu namun belum ada taksi yang lewat. Rou'er mulai mengantuk. Saat itu sebuah Bentley hitam  berhenti di depan mereka.

Lan xiang melihat pria yang turun dari mobil itu dan terkejut melihatnya. Gao Yiyang! Bisiknya dalam hati.

"Nyonya Lan aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah malam, taksi sudah jarang lewat dan putrimu mengantuk."

Pria itu tanpa basa-basi menawarkan bantuannya. Lan Xiang berpikir sejenak, apa yang dikatakan pria itu benar.

"Oke, terimakasih Tuan Muda Gao." Lan Xiang menggendong putrinya yang terkantuk-kantuk.

Gao Yiyang menyuruh supirnya memasukkan belanjaan Lan Xiang ke dalam bagasi mobil. Kemudian mobil mewah itu meninggalkan pusat perbelanjaan.

"Berapa umur putrimu Nyonya Lan?" Gao Yiyang menatap gadis kecil di pangkuan Lan Xiang.

"Lima tahun Tuan Muda Gao." Lan Xiang membelai rambut putrinya yang tengah terkantuk-kantuk.

"Pasti dia sering menanyakan ayahnya bukan?" Gao Yiyang setengah bergumam, tangannya yang besar terulur membelai kepala Rou'er.

Lan Xiang hanya mengangguk. Dia hanya agak terkejut dengan kelembutan Gao Yiyang pada putrinya. Biasanya pria itu acuh tak acuh pada segala hal.

Tak terasa mereka sampai di toko. Gao Yiyang membuka pintu mobil dan membantu Lan Xiang turun. Sementara supirnya membantu menurunkan belanjaannya dan menaruhnya di depan pintu toko.

Lan Xiang kerepotan mencari kunci di dalam tas sementara menggendong Rou'er.

"Biar kugendong putrimu dan kau buka pintunya," Gao Yiyang menawarkan diri. Lan Xiang menyerahkan Rou'er untuk digendong Gao yiyang. Kemudian dia membuka pintu.

Dia memimpin Gao yiyang untuk membawa Rou'er ke kamarnya di lantai atas. Lan Xiang membawa Gao yiyang ke kamar putrinya, dan membiarkan pria itu menidurkan Rou 'er yang telah terlelap.

Setelah yakin Rou'er tertidur nyenyak keduanya ke luar dari kamar. Mereka berdiri canggung di tengah ruangan yang merupakan ruang keluarga sekaligus ruang makan.

"Terimakasih Tuan Muda Gao," Lan Xiang mengucapkan terima kasih dengan kikuk.

"Nyonya Lan tolong pertimbangkan tawaranku. Kalian berdua membutuhkan perlindungan pria," Gao Yiyang menatap Lan Xiang yang  tengah menundukkan kepalanya.

"Tuan Muda Gao, memang tidak aku pungkiri akan lebih mudah jika ada seorang pria dalam kehidupan kami. Tapi aku rasa anda bukan pria itu." Lan xiang mendongak dan menatap Gao Yiyang dengan serius.

"Xiang'er tidak ada pria yang lebih baik selain aku bukan?  Kalau aku tidak baik, bagaimana dengan Qi Feng? Dia mengkhianatimu bukan?" Gao Yiyang memanggilnya dengan panggilan akrabnya.

"Tuan Muda Gao anda benar dan orang yang telah membuat suamiku mengkhianatiku adalah adikmu. Apakah akan baik-baik saja jika aku menjadi wanitamu?" Ada nada getir dalam suara Lan Xiang.

"Kau bisa coba dan kau akan tahu semua akan baik-baik saja, Xiang'er," Gao Yiyang masih berusaha meyakinkannya.

"Tuan Muda Gao, apa tujuanmu memintaku untuk menjadi wanitamu? Aku tidak berniat membalas dendam pada adikmu. Entah denganmu?" Lan xiang menatap pria di depannya dengan tenang.

Gao Yiyang tertegun mendengar pertanyaan wanita itu. Ya apa tujuannya? Karena kasihan? Atau karena dia serasa melihat mendiang ibunya dalam diri Lan xiang? Atau mungkinkah dia ingin menggunakan wanita itu untuk balas dendam?

"Aku tidak tahu. Pada saat aku melihatmu di lobi, dan dihalangi oleh resepsionis, aku tahu kau sengaja mengatakan itu karena kau sudah melihatku bukan? Saat itulah aku ingin kau jadi wanitaku," Gao Yiyang berkata dengan jujur. Dia memang tidak tahu apa yang membuatnya menginginkan Lan Xiang.

"Tuan Muda Gao, aku minta maaf. Mungkin perkataanku waktu itu mengingatkanmu akan sesuatu yang buruk. Tapi aku terpaksa, karena aku harus menyelamatkan toko bungaku," Lan Xiang berbicara lirih karena merasa bersalah. Dia telah mengingatkan Gao Yiyang pada sesuatu yang mungkin ingin dilupakannya.

"Ya, kau mengingatkanku akan ibuku. Dia pun dikhianati suaminya yang tak lain adalah ayahku. Aku memahami kondisimu dan juga perasaan putrimu. Aku pernah berada dalam posisi yang sama dengannya. Karena itu aku menawarkan perlindungan untuk kalian berdua." Gao Yiyang menatap wanita di depannya dengan lembut.

Diulurkannya tangannya untuk menarik sejumput rambut wanita cantik itu dan menyelipkannya ke telinga.

"Baiklah Tuan Muda Gao, aku masih punya waktu sampai besok sore untuk memikirkannya. Tunggu besok sore dan aku akan memberimu keputusan." Lan Xiang kembali menatap pria di depannya dengan tenang.

"Oke aku akan menunggu. Selamat malam Nyonya Lan. Jaga dirimu baik-baik." Gao Yiyang mencium tangan Lan Xiang sebelum pergi.

Lan Xiang mengantarkan Gao Yiyang sampai di depan toko. Sebelum Gao Yiyang masuk ke mobil, dia menyuruh Lang Xiang masuk toko terlebih dahulu.

Setelah memastikan wanita itu aman, Gao Yiyang meninggalkan toko itu dengan mobilnya. Suara derum mobil itu memecahkan kesunyian malam. Untungnya itu bukan lokasi hunian hingga tidak mengganggu .

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status