Kak Paraji Season 2
Wanita Berkemampuan Supranatural**“Bayu!” panggil Pak Haryo hati- hati. Hatinya berdebar tidak karuan melihat reaksi Bayu yang dingin. Pak Haryo berusaha mengumpulkan keberaniannya. Niatnya hanya ingin minta maaf pada putranya yang selama ini di telantarkan.“Ya, ada apa?” sahut Bayu datar.“Maaf,” ucap Pak Haryo canggung. “Maaf untuk kesalahan Ayah selama ini. Sudah meninggalkan dan menelantarkan kamu juga Ibumu."“Ya, saya sudah tahu itu. Lantas kenapa? Dari dulu, saya sudah maafkan. Bahkan saking sudah ikhlasnya, sampai saya mati rasa pada Anda,” sahut Bayu datar. Tanpa ekspresi apapun.Pak Haryo menelan ludahnya. Tak mengira anak kandung yang dicarinya selama ini, bagaikan tembok yang dingin. Tanpa reaksi apapun. Betul yang dikatakannya. Sudah mati rasa.Memang salahnya sendiri. Karena merasa diri gagah, main api dengan dua wanita lain termasuk bos kantoSonya dan Cantika sudah seperti kakak beradik beneran. Mereka memang tak tahu latarbelakang hubungan mereka seperti apa di waktu duluIni flashback kisah Cantika.Paraji, mungkin tidak aneh dengarnya buat orang Sunda, tapi bagi yang bingung gak ngerti siapa paraji itu, okelah kita sebutlah dukun beranak.Dan kebetulan paraji di daerahku selain bisa bantu melahirkan juga suka memijat wanita atau ibu ibu sekujur badannya. Entah itu setelah melahirkan, dibenerin lagi urat uratnya yang tegang karena mengejan dan menahan sakit. Atau wanita biasa yang tidak hamil karena nyeri badan, masuk angin atau kelelahan.Bukan hanya pijat kebugaran, kesehatan dan rileks urat syaraf, tapi bisa benerin peranakan ibu yang pernah punya anak. Yang kendor di kencangkan, yang turun dinaikin, pokoknya kayak bengkel bodi, bikin wanita selain bugar juga cantik organ dalamnya. Bikin s
Sampailah Mak Murni di rumahnya. Dengan perlahan Mak Murni melihat keadaan sang bayi di kamar.Ah, bayi cantik itu masih terlelap. Terlihat tenang. Bayi mungil itu tak kan tahu betapa hidupnya begitu aneh dan misterius. Dilahirkan begitu saja oleh Ibunya yang jelas jelas sudah tiada. Ini adalah keajaiban. Dan Mak Murni benar benar takjub.Mak Murni berpikir keras untuk memecahkan teka teki ini. Jalan satu satunya dia harus bertanya langsung pada Minarni yang pasti ada di sekitar sini. Tapi dalam bentuk yang lain. Karena Mak Murni sering mendengar bisikan bisikan langsung ke dalam hatinya. Hanya ilmu Mak Murni belum sampai bisa melihat yang tidak nyata. Dia harus mencari orang lain untuk membantunya, berkomunikasi dengan Minarni.Mak Murni teringat cucunya. Ya, salah satu cucunya dianugerahi hal istimewa. Dia punya Indra keenam. Dia bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk yang tidak terlihat.Dari tiga anak Mak Murni, kemampuan isti
“Nek, kok ada anak kecil ya? Tuh dia lagi usap usap dede bayi. Dan Makhluk menakutkan itu juga gak berani dekat anak kecil itu !" Seru Ainun tiba tiba ketika Minarni sudah tidak ada lagi di ruangan kamar. Mak Murni mengernyit bingung. Anak kecil? Siapa lagi itu? Ah, Mak Murni benar benar dibuat bingung terus. Banyak hal yang tidak masuk diakal dan membuat bingung. “Coba tanya siapa dia, Ainun?” Pinta Mak Murni. “Tapi Nek Ainun takut Anak kecil itu tampak aneh dan bikin takut. Rambutnya nutupin wajahnya. Jadi gak keliatan wajahnya!” kata Ainun. “Makhluk yang dari tadi merhatiin bayi juga kelihatan sama takut pada anak kecil itu !” Mak Murni menghela napas panjang. “Ya sudah biarin aja atuh, kalau anak kecil itu gak jahat sama bayi.” “Kayaknya enggak Nek. Tuh malah kayak sayang ke dede bayi. Diusap usap dan dede bayinya juga malah tidur nyenyak.” “Awasi aja Ainun, takut kenapa kenapa.” “Iya Nek.” Aga
** Bayangan sosok Minarni sedang mengamati rumahnya dengan sedih. Dia tidak bisa masuk rumah itu, karena sudah diisi dengan kekuatan yang tak bisa Minarni tembus. Ya, ada upaya jahat supaya Minarni tak bisa masuk rumahnya. Hawa panas dan hembusan angin yang sangat kuat membuat Minarni terpental keluar jika memaksa masuk. Ditatapnya rumah penuh kenangan itu. Hadiah pernikahan dari ayahnya dulu. Dan sekarang rumah itu diisi juga oleh istri suaminya yang baru. Minarni merasa tidak terima karena dirinya yang malah terusir dari rumahnya sendiri. Kini raganya sudah tiada. Tapi rohnya masih mengembara kemana mana karena masih diliputi ketidakrelaan kematiannya yang misterius. Bahkan bayinya pun hampir ikut mati. Tapi keajaibanlah yang membuat bayinya lahir selamat beberapa detik sebelum hidupnya berakhir selamanya. Tiba tiba mata Minarni menangkap pemandangan yang menyesakkan dada. Dilihatnya keluar suaminya, Wahyu beserta Laila, istri sirinya
Malam itu Mak Murni di kagetkan oleh suara lengkingan jeritan bayi Minarni. Baru saja hendak masuk ke kamar tidur untuk istirahat, bayi itu menjerit semakin keras. Tergopoh Mak Murni masuk kamar dan terlihat bayinya gelisah menangis keras. Ada angin dingin melingkupi kamarnya. Berdesir dan kemudian bergemuruh seperti pusaran. Hampir saja menggulung bayi itu. Untung Mak Murni meloncat dan segera menggendong bayi itu keluar kamar. Mak Murni segera beristigfar dan menyadari ada bahaya mengancam bayi itu. Dengan sebisa mungkin merapalkan doa penolak bala. Sambil berusaha mundur melindungi bayi yang menangis keras. Pusaran angin itu tak bisa menjangkau bayi ketika doa dirapalkan. Hanya berputar di tempat. Mak Murni berusaha konsentrasi sambil berdoa. Dan tiba tiba matanya menangkap ada makhluk tinggi besar mengerikan. Pusaran angin itu ternyata wujudnya makhluk mengerikan, dan sepertinya hendak mencelakakan bayi itu. T
"Iya. Saranku berhenti berbuat jahat terus Ano. Jangan terus bunuh orang dengan ilmu kabisamu. Suatu hari korban kejahatanmu akan datang menuntut balas.” Bro Jack memberi nasihat karena merasa kasian Abah Ano terlihat kebingungan karena kejahatannya. Abah Ano terdiam mendengar nasihat Bro Jack. Bagaimana dia bisa berhenti kalau Laila terus saja memaksa melakukannya. Abah Ano tidak berdaya menolaknya. Utang budi dan butuh biaya besar membuatnya menuruti kemauan Laila. Abah Ano pun akhirnya pulang dan berusaha untuk mencari petunjuk dengan semedi. ** Sementara itu di suatu rumah mewah, Laila terlihat uring uringan. Dia kesal sekali setelah mendengar kabar melalui telfon, temannya Abah Ano yang senior juga tidak bisa menghadapi musuhnya sekarang. Dan lebih kesal lagi selama 2 Minggu ini katanya Abah Ano tidak bisa diganggu karena akan bersemedi dan berguru dulu ke gurunya Bro Jack supaya lebih sakti hingga bisa mengh
“Alaah .. gampang! Itu urusan nanti. Suami bodohmu itu kan gampang dikibuli. Nanti kita cari alasan kamu pergi dari rumah ini. Kalau terus disini bahaya. Kita terus diteror musuh.” Arman meyakinkan Laila. “Lagian kasian bayi kita nanti kenapa kenapa.” “Ssst..jangan keras keras nyebut bayi kita. Wahyu taunya ini adalah bayinya, jangan sembarang bilang nanti ada yang dengar !" Laila berbisik sambil melihat sekeliling takut ada yang dengar omongan Arman. “Awas kalau ngomong lagi masalah bayi ini. Aku bakal lakukan sesuatu. Itu rahasia kita saja Arman!" Arman mengangguk. Tingkah bodoh kedua orang jahat ini terus dipantau Minarni dan gadis itu. Minarni kaget mendengar omongan Arman tentang bayi yang dikandung Laila. Laila hamil dan itu bukan anak Wahyu. Tapi anak Arman. beres beres. Takut nanti sinar kuning itu datang lagi!” Arman buru buru menarik tangan Laila supaya bergegas. “Anak sialan itu kenapa datang lagi dengan kekuatannya?” “Iya, pada
Aina terdiam. Masih terbayang dirinya naik ke lantai atas ketika mendengar jeritan Laila, Ibu tirinya minta tolong. Setelah ayahnya meninggal Aina tinggal dengan Ibu tirinya. Dan waktu itu Laila menjerit minta tolong, tergesa Aina naik. Mencari asal suara tapi tak menemukan Laila. Aina bermaksud turun. Saat itulah tubuhnya didorong ketika akan menuruni tangga. Dan jatuh terguling membentur lantai. Sebelum meninggal Aina sempat melihat seorang laki laki yang sering mengunjungi kamar Laila. Dan Aina pernah melihatnya berdua di kamar. Laki laki itulah yang mendorongnya. Barusan diketahui namanya Arman. “Aina ?” Minarni menepuk pundak Aina. “Kamu kenapa?” “Laki laki itu mendorong Aina sampai jatuh terguling ditangga, Bi.” Aina akhirnya menjawab dengan kesal. Minarni memandangnya dengan raut kasian. “Sabar Aina. Pantas tadi kamu marah besar melihat lelaki itu,” Kata Minarni lembut. “Kekuatanmu sangat dahsyat ketika kamu marah.”