Share

Tangisan Ditengah Malam

“Santai aja Kang, ohya afwan Kang Hamzah ... ana mau ada perlu, ini teman-teman udah nunggu mau latihan gladi resik dulu,” pamitnya dengan sangat santun, menjadikan hati dan perasaan Syifa semakin hangat di buatnya.

Ia membayangkan bahagianya melihat Kang Ali berada di panggung menerima penghargaan, kadar kekaguman Syifa semakin bertambah.

Rasanya ia ingin kembali memutar waktu dan memilih menolak perjodohan dengan Hamzah untuk menunggu Kang Ali selesai dari studynya.

Usai menutup telepon, Hamzah menghela nafas panjangnya sembari meletakkan ponsel kembali di atas nakas.

“Ali bener-bener luar biasa, ya, Dek. Setelah lulus S1 dapet beasiswa S2, di usianya yang tak lagi belia dia mampu mengkhatamkan 30 juz Al Qur’an. Walaupun Ali juga sempet merendah karena baru mampu wisuda setelah S1, tapi bagi mas itu prestasi yang sangat luar biasa. Pintar, ganteng, sholeh dan akhlaknya masyaAllah,” puji Hamzah yang masih terkagum-kagum dengan sahabatnya selama di pondok itu.

Syifa yang mendengarkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status