Share

Sosok Muhammad Ali

“Kok habis jalan-jalan ibu nggak di kasih apa-apa?” sergah Bu Santi saat Syifa berjalan melewati ambang pintu.

Mulutnya yang terbuka lebar untuk mengucapkan salam, seketika itu juga langsung terbungkam.

Ia merasa bimbang harus menjawab apa, sontak tubuhnya berbalik menatap Hamzah yang menyusul langkahnya setelah memarkirkan motor di teras rumah.

Syifa pikir suaminya orang yang paling tepat menjawab pertanyaan sang ibu mertua.

“Hamzah, mana makanan buat ibu? Kalian pasti udah makan di luar kan?” tuntut Bu Santi seraya berdiri menengadahkan tangannya.

“Hehehe ... maaf Bu, Hamzah nggak beli makanan apa-apa, kita cuman jalan aja,” sahut Hamzah dengan tergelak. Sontak ekspresi Bu Santi berubah hampa, ia melirik ke arah sang menantu yang menyunggingkan senyumnya dengan kikuk.

Bu Santi menghempaskan nafasnya kasar, ia melenggangkan kakinya ke dalam kamar tanpa sepatah katapun.

“Mas, kasian ibu,” ucap Syifa lirih sembari memegang lengan Hamzah.

“Nggak papa Sayang, ayo masuk!” sahut H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status