Share

Usulan Syifa

Selang beberapa waktu kemudian ...

Pak Guntur, orang kaya dari usahanya sebagai rentenir tapi berkedok peminjaman itu menghitung uang bernilai dari sepuluh ribu hingga lima puluhan ribu itu dengan teliti, sesekali ia menempelkan ujung telunjuk di lidah sebagai perekat untuk menghitung uang kertas yang di genggamannya.

“Gimana? Pas ‘kan? Aku ini nggak akan pernah mendustaimu, Guntur! Jadi jangan macam-macam sama aku!” sergah Bu Santi sembari berkacak pinggang.

“Bentar, ini lagi aku hitung, Bu Santi!” sahut Pak Guntur seraya melototkan matanya sekilas, sebagai isyarat untuk tidak mengganggu konsentrasinya barang sebentar.

“Aku orangnya amanah, nggak pernah meleset, kalau udah janji pasti di tepati. Lihat! Ini Hamzah anak laki-lakiku, dia bekerja keras buat menghidupi orang tua satu-satunya.” Bu Santi menyanjung sang anak seraya menepuk lengan Hamzah yang duduk menemani Bu Santi di sampingnya.

Ia berusaha meninggikan derajat keluarganya di hadapan sang rentenir itu.

“Ibu, nggak perlu se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status