Share

BAB 19

"Repot sekali mengurusi wanita itu. Saya curiga dia bukan hanya sekedar keponakan Ibu."

"Lancang sekali kau, Mala! Pokoknya mobil itu harus ada besok pagi!"

"Terserah apa maumu, Bu. Aku tak punya waktu meladeni kekonyolan Ibu."

Mala berlalu dari hadapan wanita itu. Tentu saja bukan Bu Rahayu jika kalah begitu saja. Baginya, Mala menjual mobil anaknya adalah kelalahannya satu poin dari menantunya. Dia harus kembali mengendalikan Mala, seperti saat Bayu masih ada.

Bu Rahayu yang pandai bersandiwara itu tiba-tiba menangis meraung-raung. Dia memukuli dadanya sembari berteriak untuk menarik perhatian warga. Mala yang melihat tingkah mertuanya bergeming di tempatnya berdiri. Dia ingin lihat, sejauh mana wanita itu memainkan perannya.

"Bayu… apa Ibu bilang, Nak. Baru ditinggal olehmu belum genap empat puluh hari saja dia sudah berani menjual hartamu. Kemana Ibu akan mengadu jika kau tempat Ibu berkeluh kesah sudah tak ada. Bayu… malang nian nasibmu, Nak.

Kau meninggal di usia yang sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anna
Lanjut kak.. seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status