Share

12. Tidak Bisa Akur

High heels akhirnya diganti dengan wedges. Menurut Viano, ini lebih aman. Lagipula, melihat Nesta berjalan dengan cara yang tidak stabil, malah merusak penampilannya.

Setelah selesai di butik, Viano ingin langsung pergi ke rumah orang tuanya. Nesta dipesan taksi untuk perjalanan ke rumah Viano, dan sekaligus menjemput Raja.

"Kenapa saya tidak diantar saja dulu, Pak?" Saat taksi Nesta hampir datang, dia sempat bertanya.

Viano yang berdiri di sampingnya hanya melirik sejenak. Dia merasa beruntung karena mau menemani Nesta sampai taksi datang.

"'Kan, bisa hemat biaya, Pak." Meski tidak dianggap, dia terus berbicara.

"Apakah rumah keluarga Bapak dan rumah pribadi tidak searah, ya?" Dia terus berusaha mengajak ngobrol. "Apakah saya bau ketek, ya, Pak?" Nesta mulai curiga pada dirinya sendiri.

"Atau mungkin bau mulut?" Biasanya, orang dihindari karena bau mulut.

Viano merogoh kantongnya. Dia mengambil permen karet yang ada di sana, membuka bungkusnya, mengambil isinya, lalu memasukkannya ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status