Share

5. Raja

Author: Yurriansan
last update Last Updated: 2024-02-29 19:43:48

Setelah dua minggu bekerja, Nesta pikir dia mampu bertahan. Namun, kondisi fisiknya menunjukkan sebaliknya. Stres yang dialaminya membuat dia mengalami sariawan dan sakit gigi. Rencananya, hari ini dia ingin izin tidak masuk kerja. Sebab, jika dia bekerja dengan kondisi seperti ini, Viano pasti akan marah.

Dia pun menghubungi Ivan untuk meminta izin. "Pak saya tidak ke kantor karena sakit."

"Sakit?" Ivan terdengar bingung. "Kamu sakit apa?"

"Sariawan dan sakit gigi, Pak. Lumayan kronis."

"Kamu sudah periksa ke dokter?" tanya Ivan.

"Belum, Pak. Saya baru mau periksa," jawab Nesta.

Ivan berkata, "Hari ini Pak Viano ada rapat di luar kantor, jadi saya bisa kasih izin ke kamu. Tapi, kalau besok kamu masih sakit, kamu harus membawa surat dokter."

"Iya, Pak. Saya akan segera bekerja lagi setelah sakit gigi saya sembuh," ujar Nesta.

"Sakit giginya parah?"

Sebelum menjawab, Nesta cepat-cepat mengambil cermin. Pipinya bengkak karena sakit gigi. "Ya, cukup parah, Pak. Pipi saya sampai bengkak," jawab Nesta sambil rebahan setelah meletakkan cermin di lantai.

Ivan hanya bisa merespons, "Baiklah, cepat sembuh."

Nesta merasa bersyukur karena Ivan cukup pengertian. Jika Ivan adalah tipe orang yang sulit diajak bekerja sama, dia pasti akan kesulitan dan harus melapor kepada Viano terlebih dahulu. Mendengarkan 'ceramah' dari bos sampai telinganya panas.

Nesta juga telah memberi tahu rekan-rekan kerjanya yang lain, agar mereka bisa membantu menyelesaikan pekerjaannya dan tidak merasa kehilangan. Untungnya, hari ini Viano sedang ada rapat di luar kantor. Nesta benar-benar merasa bersyukur. Ini adalah anugerah yang tak terhingga.

Ingatlah, bisa beristirahat satu hari dari omelan Viano adalah salah satu kenikmatan terbesar dalam hidup Nesta.

***

Mia, pengasuh yang duduk di samping Raja, terus memandangi bocah kecil tersebut yang tampak murung. Ayahnya, Viano, batal menemani Raja ke sekolah untuk acara pertemuan orang tua. Raja merasa dikhianati karena Viano telah berjanji akan mendampinginya, tetapi kenyataannya malah sibuk bekerja.

"Aku akan menemanimu, Raja," ucap Mia berusaha meyakinkan. "Aku akan merekam acara tersebut untuk papamu."

Walaupun Raja masih anak-anak, dia telah diajarkan oleh Viano untuk selalu berbudi pekerti terhadap yang lebih tua. Meski dalam hatinya ada rasa kecewa yang mendalam, dia berusaha menahan amarahnya.

"Tidak perlu, Mia. Papaku mungkin tidak akan sempat menonton video tersebut. Dia memiliki banyak pekerjaan," kata Raja.

Mia mencoba lagi, "Papamu bisa menontonnya malam nanti."

Namun, Raja masih tampak kecewa. Sebagai anak, dia telah mencoba segala cara agar Viano mau menemaninya. Dia berusaha berprestasi di sekolah, merajuk, tetapi Viano selalu sibuk bekerja. Oleh karena itu, Raja bertekad untuk tidak menjadi bos saat dewasa nanti.

"Mia, aku ingin buang air kecil," ujar Raja tiba-tiba.

"Buang air kecil?" Mia tampak bingung. Mereka sedang dalam perjalanan ke sekolah dan tidak ada tempat untuk buang air kecil.

"Apa kamu bisa menahan sampai sampai di sekolah, Raja?"

Raja menggeleng, "Aku mau buang air kecil."

Mia berpikir sejenak dan melihat ada mini market di seberang jalan. Dia meminta sopir untuk berhenti dan membantu Raja ke toilet di minimarket tersebut. Mia meminta izin kepada kasir untuk menggunakan toilet dan untungnya diperbolehkan.

"Mia, aku bisa sendiri. Tunggu di sini saja," kata Raja saat hendak masuk toilet.

Mia tampak ragu, namun akhirnya membiarkan Raja masuk toilet sendiri. Setelah lima menit, Raja keluar dan meminta Mia untuk mengambil snack di rak tertentu.

Saat Mia pergi mengambil snack tersebut, Raja dengan cepat membuka pintu minimarket dan lari. Dia telah berjanji untuk tidak sekolah jika Viano tidak datang hari ini. Raja kabur, ingin tahu apakah Viano akan mencarinya atau tidak.

"Mia, maafkan aku," kata Raja dalam hati sebelum berlari semakin jauh. Dia tahu Mia mungkin akan mendapatkan teguran, tetapi Raja harus melakukannya karena dia sedang marah pada Viano.

Raja terus berlari tanpa menoleh ke belakang, mendengar teriakan Mia dari kejauhan. Dia belum tahu kemana tujuannya, tetapi dia berencana untuk pulang dengan ojek jika Viano sudah bingung mencarinya.

***

Sakit gigi semakin parah, Nesta memutuskan untuk mencari obat. Mengenakan pakaian yang layak, dia berjalan kaki menuju apotek terdekat. Dalam keadaannya yang sendiri, dia harus menangani semuanya sendiri.

Sesekali, Nesta meraba pipinya, merasakan sakit giginya. Baginya, lirik lagu dangdut yang mengatakan sakit hati lebih parah dari sakit gigi adalah omong kosong. Ketika sakit hati, dia masih bisa makan, berbaring dengan tenang, melakukan marathon drama Korea, dan membaca novel. Namun, saat sakit gigi, dia tidak bisa makan atau tidur, apalagi membayangkan aktor tampan.

Nesta berpikir bahwa Viano harus merasakan sakit gigi ini, biar sombongnya berkurang. Namun, dia pasti punya dokter bagus yang bisa menyembuhkan sakit giginya dalam hitungan menit.

Dalam pikirannya yang sedang merasakan sakit, dia melihat seorang anak kecil yang duduk sendirian di trotoar, berkeringat, dan memakai seragam sekolah.

"Humh, ada yang bolos sekolah, nih," Nesta berpikir, merasa prihatin dengan kondisi anak tersebut. Dia menghampirinya.

"Kenapa kamu tidak di sekolah?" tanya Nesta kepada anak itu.

Anak itu tampak terkejut ketika melihat Nesta berdiri di dekatnya. Nesta berjongkok di sampingnya dan bertanya lagi, "Kamu masih memakai seragam, kenapa tidak sekolah?"

Anak itu tidak menjawab. Nesta bertanya lagi, "Di mana orang tuamu?"

Dia tidak menjawab.

"Aku akan mengantarmu ke orang tuamu," tawar Nesta.

"Tidak perlu, Kak," jawab anak itu akhirnya. "Papaku menelantarkanku, dia tidak peduli padaku."

"Hah!" Nesta terkejut. Dia tidak bisa memahami bagaimana seorang ayah bisa menelantarkan anaknya yang masih kecil dan lucu. Dia berpikir bahwa ayah tersebut pasti orang yang tidak bertanggung jawab, mungkinsatu spesies dengan Viano.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Warning: Bos Galak!   64. Malam Pertama

    Ada, ya, suami jadi panas dingin gara-gara diintip istrinya pas BAB?"Kamu melewati step secara mendadak, bikin aku syok. Tau, nggak?""Step apaan, sih? Nggak paham." Nesta yang duduk di samping tempat tidur membalas dengan lebih garang. Barusan dia memeriksa kening Viano masih lumayan hangat."Yah, itu. Pengenalan dalam ruamh tangga." Duh, mati ini Viano punya istri berkelakuan absurd."Yah, 'kan, aku memang sudah duluan di kamar mandi," kilah Nesta."Ya, harusnya ditutup pintunya. Biar aku nggak main selonong. Coba kalau Mang Ujang yang masuk. Gimana coba?" Biarpun sakit, urusan garang tetap nomor wahid."Ye! Justru aku sengaja nggak kunci biar kamu bisa masuk." Gigi Nesta dipamerin depan Viano. Tahulah maksudnya apa.Seandainya Viano tidak dalam kondisi yang paling bikin malu sepanjag sejarah hidupnya, mungkin mereka sudah ....Ish, merasa mau gantung diri kalau ingat kejadian tadi siang."Badan kamu anget." Nesta memegang keningnya lagi, "ini gara-gara keasyikan berenang sama Yato

  • Warning: Bos Galak!   63. Ketahuan

    Ada, ya, suami jadi panas dingin gara-gara diintip istrinya pas BAB?"Kamu melewati step secara mendadak, bikin aku syok. Tau, nggak?""Step apaan, sih? Nggak paham." Nesta yang duduk di samping tempat tidur membalas dengan lebih garang. Barusan dia memeriksa kening Viano masih lumayan hangat."Yah, itu. Pengenalan dalam ruamh tangga." Duh, mati ini Viano punya istri berkelakuan absurd."Yah, 'kan, aku memang sudah duluan di kamar mandi," kilah Nesta."Ya, harusnya ditutup pintunya. Biar aku nggak main selonong. Coba kalau Mang Ujang yang masuk. Gimana coba?" Biarpun sakit, urusan garang tetap nomor wahid."Ye! Justru aku sengaja nggak kunci biar kamu bisa masuk." Gigi Nesta dipamerin depan Viano. Tahulah maksudnya apa.Seandainya Viano tidak dalam kondisi yang paling bikin malu sepanjag sejarah hidupnya, mungkin mereka sudah ....Ish, merasa mau gantung diri kalau ingat kejadian tadi siang."Badan kamu anget." Nesta memegang keningnya lagi, "ini gara-gara keasyikan berenang sama Yato

  • Warning: Bos Galak!   62. Malam Pertama

    "Kamu banyak cewek yang naksir, dong!" Nesta misuh-misuh"Yah, kalau banyak cowok yang naksir kamu malah lebih berat saingannya, Nes!"Seratus persen akurat."Jangan-jangan salh satu buket bunga malah ada dari cowok juga.""Ih, amit-amit!" Nesta mengetuk-ketuk kepala."Kamu marah-marah aja, nngak tau apa, suaminya pegel-pegel?"Viano tidur tengkurap. Terus dia tepuk punggungnya sendiri.Ini, mau main kuda-kudaan versi belakang?Any way bapaknya Nesta kalau lagi pegal begitu biasanya Nesta injak-injak. Mungkin Viano juga mau begitu."Mau diinjek-injek, nggak?""Apa!" Saking kagetnya Viano sampai balik badan. Jangan bilang gara-gara cemburu soal hadiah dan buket bunga Nesta mau bunuh dia."Masa suami diinjek!""Injek-injek, Sayang, You know, itu kayak massage alias pijit. Cuma ini pakai kaki biar mantap.""Patah tulang suami kamu ini!""Coba aja dulu, enak tau!" Nesta memancungkan bibirnya.Sebentar. Ini yang bilang Nesta. Nesta, loh!Cewek aneh yang tidak ada anggun-anngunnya. Ibarat k

  • Warning: Bos Galak!   61. Sah

    "Sah?""SAH!"Diiringi doa yang panjang dan khidmat di situ Nesta tahu dia sudah halal buat Viano. Dan, pada akhirnya dapat juga jatah unboxing isi di balik baju Viano yang sudah dari kapan hari bikin Nesta mupeng.Pertama dapat jatah salim tangan dulu, terus dikecup di kening sama Viano. Fotographer bilang tahan dulu, Nesta pikir itu sebuah anugrah.Gileee! Bibir seksi Pak Bos yang biasa dipakai buat marahin dia sekarang menempel di kening dengan diawali Bismillah. Mana nolak disuruh lama-lama.Oh iya, semalam --sebelum ijab qabul--Viano iseng upate foto di media sosial-nya. Masih ingat, dong, dia pernah ambil foto Nesta diam-diam. Nah, iti dia pakai buat di-up.Keterangan fotonya itu, bikin sejagad raya huru-hara.She's my queen.Singkat begitu, tapi banjir komentar.Komentarnya bagus, pujian semua. Tapi bikin nyesek batin Nesta pas baca. Berasa dia jadi gadis yang dipojokkan.[Ya Allah, cari di mana cowok yang bisa terima cewek apa adanya gini?][Beruntung banget ya dicintai cowok

  • Warning: Bos Galak!   60. Fix Serombonga

    "Papa, nanti Kak Nesta jadi mamanya Raja, ya?"Viano berhenti dari kesibukannya--memeriksa laporan kerja. Mengalihkan pandangan dari laptop pada anaknya"Seneng, 'kan?" Dia mengusap kepala anaknya yang kebetulan berdiri di samping."Berarti, nanti Raja bisa kayak Davin?" tanyanya dengan mata berbinar."Emang, Davin kenapa?""Davin kalau sekolah, mamanya yang masakin bekal. Nanti Kak Nesta kalau udah jadi mamanya Raja, pasti mau masakkin juga.""Mmh." Viano melengkungkan bibir.Oh, iya. Ada satu lagi yang perlu Viano ajarkan pada Raja. Kayaknya, mulai sekarang dia harus latihan panggil mama ke Nesta. Tinggal menghitung hari, mereka akan sah. Masa, masih panggil 'kak'."Kak Nesta, 'kan, udah mau jadi mamanya Raja, mulai sekarang coba latihan panggilnya mama.""Mama Nesta?" Raja menaikkan alis.Harusnya mama saja. Tapi, lumayanlah untuk percobaan biar terbiasa panggil mama."Iya, panggilnya Mama.""Mama ...." Sedikit takjub Raja bisa mengucapkan kata itu."Papa nanti mau liburan ke Bali

  • Warning: Bos Galak!   59. Gagal Bulan Madu

    Viano belum muncul, Nesta membuka instagram. Penasaran sama orang-orang yang sejak kemarin menghinanya.Cukup menyakitkan hati. Terutama komentar terakhir yang mengatakan Nesta harus lebih baik dari peliharaannya.Eh, akun Kevin Adi Prana membalas komentar?Nesta baca.Masalah, memangnya? Mungkin dia memang nggak secantik kamu. Tapi, kalau Pak Bos yang kalian agungkan karena mukannya yang ganteng itu suka sama dia, bisa apa kalian?Nesta memeluk ponselnya. Kevin membela dia, itu cukup mengharukan. Sejak beberapa hari Nesta tidak berani buka media sosial.Klik love untuk komentar Kevin.Masih ada satu lagi. LusiEsterga29 juga membalas komentar.Bokongku bahkan lebih cantik dari wajahmu. Tapi, selera cowok emang susah ditebak. Nggak usah iri, bikin jatuh harga diri.Lusi memang paling jago kalau untuk urusan nyinyir.Meski begitu, tetap saja Nesta merasa Viano kayak ketiban sial sampai berjodoh dengannya. Bapaknya sendiri saja sampai ragu Nesta dilamar Viano."Nesta?"Pas menoleh langsu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status