Home / Horor / Warung Kopi Dunia Bawah / Bab 28: Randi Diculik Agensi Konten Gaib

Share

Bab 28: Randi Diculik Agensi Konten Gaib

Author: D.Arluna
last update Last Updated: 2025-07-03 12:37:16

Sejak kepergian Toyo, WarKoDuBa seperti kehilangan napas lembutnya. Dimas tetap menyeduh, Karina tetap duduk di pojokan, tapi ada ruang yang tak terisi. Randi mencoba mencairkan suasana seperti biasa, tapi ada sesuatu dalam ekspresinya yang tidak seperti dulu.

“Mas Dimas,” katanya suatu malam. “Aku... kayaknya mulai dilirik agensi.”

“Agensi mana?” tanya Dimas, meletakkan teko di atas kompor.

Randi mengangkat tablet-nya. Di layar muncul sebuah surel dari alamat misterius: konten.dimensi.88@interreal.stream.

> “Kami tertarik dengan kemampuan Anda menyampaikan cerita dari dunia rasa. Mari bekerjasama untuk proyek lintas realitas. Hadiah? Ketenaran abadi.”

---

Karina menatap Randi curiga. “Kamu yakin itu bukan phishing antar-dimensi?”

“Enggak! Mereka udah ngirimkan teaser! Nih, bahkan ada footage gue nyeduh kopi pas kejadian Tuyul Galau episode 3!”

Dimas menatapnya tajam. “Tunggu... itu rekaman dari dalam warung? Dari POV orang ketiga?”

---

Malamnya, ketika semua sudah tenang, Randi mengh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 55 - Malam yang Mengubah Segalanya

    Hujan masih mengguyur Jakarta malam itu. Lampu jalan yang basah memantulkan cahaya kuning suram di atas aspal, menciptakan suasana yang muram dan penuh ketegangan. Dimas duduk di balik meja bar Warung Kopi Dunia Bawah, menatap jendela yang dipenuhi embun, sesekali menyesap kopi pahit tanpa gula."Tumben kamu nggak ngomel hari ini, Mas Dimas," ujar Toyo sambil meletakkan tumpukan piring kotor di meja belakang.Dimas hanya mengangguk pelan. Matanya masih kosong. Sejak pertemuan dengan arwah Pak Rohadi dua malam lalu, pikirannya terus digelayuti pertanyaan—siapa sebenarnya dalang di balik semua kekacauan yang akhir-akhir ini terjadi?Randi datang sambil membawa laptopnya. "Bro, aku udah upload teaser video tentang pelanggan kita yang dari dunia paralel. Lumayan banyak yang nonton, tapi ada yang aneh.""Aneh gimana?" tanya Dimas, akhirnya membuka suara."Ada akun yang komentar berulang kali, pakai nama 'Laresya17'. Komentarnya cuma satu kalimat: 'Hentikan sebelum semuanya hancur.' Dan itu

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 54: Purnama Hitam di Langit Warung

    Malam itu, bulan menggantung sempurna di atas warung kopi yang mulai ramai dengan tamu-tamu dari dunia yang tak biasa. Cahaya perak dari langit menyinari bangunan kayu sederhana itu, memberikan aura magis yang menyelimuti semuanya. Dimas berdiri di balik meja barista, menyeduh kopi hitam untuk seorang pelanggan berjubah kabut yang hanya bicara dalam gumaman."Ini untuk Tuan?" tanya Dimas sambil menyodorkan cangkir.Sosok berjubah itu mengangguk, lalu duduk di pojok warung tanpa suara. Toyo, seperti biasa, sibuk menyusun loyang kue mistis yang katanya bisa membuat orang tertidur tiga hari tiga malam. Di meja dekat jendela, Karina tampak termenung menatap langit. Bulan purnama selalu mengingatkannya pada kehidupan lamanya, sebelum menjadi hantu yang galau."Ada yang aneh malam ini," gumam Karina."Kamu ngomong sendiri atau ngomong ke aku, Rin?" sahut Randi yang sedang mengetik skrip konten horor baru sambil menyeruput kopi susu.Karina menoleh dengan pandangan serius. "Kau nggak merasa

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 53 – Aroma Rahasia dari Ruang Ketiga

    Warung Kopi Dunia Bawah kembali sunyi. Malam itu, Dimas duduk sendirian di bangku bar panjang sambil memandangi toples-toples biji kopi dari berbagai penjuru dimensi. Toyo sudah tertidur pulas di kursi malasnya, dengan suara dengkuran pelan seperti seekor wombat lapar. Karina melayang malas di dekat langit-langit, memainkan rambutnya sendiri, sedangkan Randi... entah ke mana sejak sore tadi.Namun suasana tenang itu tak berlangsung lama. Suara detak pintu belakang terdengar lirih—bukan pintu masuk biasa, melainkan pintu ketiga. Pintu yang seharusnya terkunci rapat dan hanya bisa dibuka oleh makhluk yang membawa wewangian tertentu.Dimas langsung berdiri.“Karina. Kau dengar itu?”Karina mengangguk pelan. “Itu... bukan suara pintu biasa.”Pintu ketiga adalah ruang penyimpanan rahasia. Di sanalah Dimas menyimpan biji kopi paling misterius yang belum pernah dipakai. Sebagian darinya bahkan belum diketahui asal muasalnya, dikirim oleh entitas-entitas tak dikenal lewat jalur dimensi yang t

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 52 – Kesaksian dari Dimensi yang Terlupakan

    Warung Kopi Dunia Bawah pagi itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Kabut tipis menyelimuti kaca jendela, membuat suasana seperti negeri dongeng yang berkabut kelabu. Dimas membersihkan meja dengan gerakan pelan, sementara Toyo duduk memandangi mesin kopi seolah sedang mempertanyakan makna hidupnya.“Gak biasanya sepi gini, Mas,” ucap Toyo sambil menyeruput kopi tanpa semangat.“Emang kamu pernah ngerasain rame?” sahut Dimas, menyeka meja terakhir sebelum duduk di hadapan Toyo. “Kita warung kopi dunia bawah, Yo. Ramainya kalau ada yang mau kabur dari neraka atau nostalgia di antara dimensi.”Tiba-tiba, pintu terbuka perlahan. Sosok perempuan berambut panjang dengan gaun berenda putih melangkah masuk. Wajahnya pucat, matanya merah, tapi tak menyeramkan—malah seolah menanggung luka batin dalam.“Selamat datang... di tempat yang tidak pernah kau cari, tapi selalu menunggumu,” ujar Dimas formal seperti biasa.Perempuan itu menatap keduanya dengan sorot penuh keraguan. “Aku... tidak tahu ha

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 51 - Penyesalan Sang Iblis Tua

    Hujan deras mengguyur Kota Bawah malam itu. Petir menyambar langit dengan kemarahan yang nyaris sepadan dengan suasana hati Dimas di dalam warung. Ia duduk sendirian di bangku panjang, menatap gelas kopi hitam yang uapnya menari seperti kenangan buruk. Warung tampak sepi. Toyo sedang membereskan botol-botol sirup di rak, sementara Karina termenung di pojok dinding, sesekali melirik ke arah tangga yang mengarah ke lantai bawah."Sudah dua hari dia nggak balik-balik," gumam Karina pelan, nyaris seperti bisikan yang hanya bisa didengar oleh dinding.Dimas mengangguk pelan. Yang dimaksud Karina adalah Randi, karyawan konten warung kopi yang sejak pertengkaran hebat dengan Dimas memilih untuk pergi dari warung dan menghilang entah ke mana. Tak ada kabar, tak ada pesan. Hanya aroma kepergian dan luka yang tertinggal."Kalau dia marah karena aku, harusnya dia bilang langsung. Bukan pergi kayak gitu," ucap Dimas dengan nada lelah.Toyo mendekat, membawa nampan berisi camilan bakwan dan tahu i

  • Warung Kopi Dunia Bawah   Bab 50 – Pertemuan yang Tak Pernah Dijanjikan

    Warung Kopi Dunia Bawah malam itu lebih sunyi dari biasanya. Tak ada pengunjung dari dunia arwah, tak ada penguasa kegelapan yang datang memesan espresso, dan tak ada percikan api gaib dari teko Toyo yang biasanya ceroboh. Bahkan suara jangkrik pun terasa malas menembus kabut tipis yang menyelimuti pelataran warung.Dimas duduk termenung di kursi belakang bar, memainkan gelas kosong yang sudah sejak tadi tak terisi apa-apa. Di sebelahnya, Toyo tergeletak di atas karung goni, setengah tertidur, setengah melamun sambil memandangi langit-langit yang berjamur.“Sejak kemarin suasananya beda, Mas,” gumam Toyo sambil menguap.“Bukan cuma kemarin. Sejak kejadian si Ratu Api itu pergi dari warung ini, semua terasa hampa,” balas Dimas. “Bahkan suara ketel air pun nggak mau mendesis.”“Jangan-jangan… warung kita lagi dikutuk?” bisik Toyo, setengah serius, setengah takut-takut.“Bukan dikutuk,” tiba-tiba suara lembut nan berat terdengar dari ambang pintu. “Ini fase penantian.”Dimas dan Toyo lan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status