Share

When We Lost
When We Lost
Penulis: Sehunata

PROLOG

KALA ANGGAP MENULIS LAGU SAMA MUDAHNYA SEPERTI BERNAPAS

Sejak debutnya tahun 2012, Kala menciptakan hampir semua lagu di albumnya. Bahkan beberapa lagu yang diciptakannya untuk beberapa penyanyi Indonesia pun pasti menjadi hits. He’s so genius, isn’t he?

Ternyata Kala memang sudah suka menulis lagu sejak duduk dibangku SD. Bertahun-tahun menulis lagu sendiri kini hal tersebut sudah dianggapnya sebagai hal yang tidak istimewa lagi. Bahkan Kala menganggap menulis lagu semudah ia bernapas. Wih... Memang nggak salah ya, cowok satu ini dijuluki musisi jenius Indonesia.

Almi melempar majalah lifestyle wanita yang baru dibacanya kepangkuan sahabatnya yang sedang mengupas kulit jeruk, di sofa yang lebih kecil. Ia lalu menutup mulutnya sambil berlagak mau muntah. Reta, sahabat Almi, mendengus kesal karena kulit-kulit jeruk kupasannya yang ditaruh diatas pangkuannya menjadi berhamburan.

“Ih kenapa sih lo?” tanya Reta sambil mengangkat majalah dan melihat halaman yang terbuka. Foto seorang penyanyi muda yang tampan dan memiliki senyum yang oh-so-adorable terpampang pada halaman itu. Kekesalan Reta seketika menghilang, senyum lebar mengembang diwajahnya. “Cakep banget ya si Kala ini. Ah... Gue pengenlah sekaliiii aja nyium dia.”

“Ih, najong banget!” Almi bergidik geli. Sekali lagi ia melirik pada artikel tentang Kala dan bergidik. “Ih, alergi rasanya gue liat dia. Bakar aja majalahnya!”

Reta mendelik, “hey, what’s your problem dude? Kenapa sih lo segitu sebelnya sama Kala?”

“Gue males aja gitu sama cowok sok kecakepan, sok keren, dan sombong kayak dia. Banyak kok artis yang lebih hebat dari dia! Boyband Kpop BTS misalnya. Mereka kan emang jenius banget, tapi nggak songong kayak si Kalalalalalong itu!”

Reta mendesis, matanya menyipit memandang Almi penuh ancaman. “Gue sumpahin lo cinta mati sama dia!”

“Dih! Sampe kiamat pun nggak akan pernah terjadi!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status