“Mau teh hangat, Charisa?” tawar pria itu. “Kamu terlihat kedinginan.”
Charisa mendongak, gadis muda itu sedikit terkaget melihat kedatangan pria itu. Kak Ashton-nya tengah berada di depannya. Mata bulat gadis itu membulat, Ashton tahu, ia baru saja mengejutkan gadis muda itu. Pria itu tersenyum, dan memberikan cup teh-nya di antara telapak tangan Charisa, meminta gadis muda itu untuk menggenggam cup teh tersebut.
“Apa Skandar sudah kamu beritahu, Charisa?” tanya pria itu.
“Sudah, Kak Ashton.” Charisa menganggukkan kepalanya dan merasakan jika telapak tangannya mulai menghangat, efek dari teh hangat yang asapnya masih mengepul.
“Aku bisa menebaknya,” terka Ashton. “Semua laki – laki pasti akan bahagia, saat tahu ia akan menjadi seorang ayah.”
“Kak Ashton ....,” lirih Charisa.
Gadis itu ingat saat ia akhirnya menanyakan perihal kehamilannya pada pria itu, bahkan saat kak Amanda-nya terdiam seribu bahasa. Pria yang sudah ia anggap kakakn
“Charisa tidak akan kita konfrontasikan langsung dengan tersangka. Kalian bisa melihat dari jauh. Kalian harus mendengar apa yang dikatakan oleh saksi. Aku-lah yang akan menjadi jaminan jika kau perlu jaminan keselamatan Charisa saat ini, Skandar.” “Tidak apa – apa, paman ... Charisa tak apa – apa, sungguh ...” Gadis itu tahu suaminya mencemaskannya, hal yang ia lakukan adalah menenangkannya. Adam memuji sikap gadis muda itu. Jaksa itu langsung memimpin jalan saat Skandar akhirnya menyetujuinya. Skandar dan Charisa berdiri di samping meja di meja ketiga di ruangan tersebut. Ruangan ini adalah ruangan investigasi, dengan tiga kursi di tengah ruangan, dan satu kursi lagi di depan tiap meja. Totalnya ada tiga meja. Adam terlihat berbicara empat mata dengan Mr. Haris, seorang polisi senior. Tadi pria itu memperkenalkan diri sebagai kepala investigator dari kasus milik Charisa. Jabatan Adam yang mana diluar dari kasus publik seperti ini, menjadikan jaksa agung mud
“Aku langsung mengarahkan lampu mobilku ke arah mereka bertiga, dan membunyikan klakson berulang kali, tepat saat seorang gadis memekik keras, Charisa saat itu meneriakkan ‘Paman Skandar’. Panggilan gadis itu untuk Skandar Hemingway, suaminya.” “Ketiga orang yang melihat kedatanganku itu langsung melarikan diri, meninggalkan seorang gadis di atas lantai basemen bersemen yang gelap. Saat itu aku belum tahu jika itu Charisa, hingga aku turun dari mobil dan melihat keadaan gadis yang tergeletak tak berdaya dengan gaun merah yang sudah terkoyak habis – habisan. Itu adalah Charisa, Charisa Davis yang aku kenal.” Ashton Gray mencari arah tempat Charisa, gadis muda itu sudah terlihat gemetar sekali badannya. Ashton khawatir bagian dari ceritanya akan melukai gadis itu. Ia lega saat Skandar Hemingway segera memeluk gadis itu dan menenangkannya. “Aku sangat terkejut saat itu. Keadaan Charisa jauh dari kata baik – baik saja, gaun panjangnya telah preman itu robek hingg
BRAKKK Suara pintu terbuka dengan lebar, cahaya lampu yang sangat terang masuk dari arah koridor kedalam ruangan investigasi tersebut. Dari pintu itu, terlihatlah siluet bayangan dari empat orang yang berdiri di tengah pintu, dua perempuan dan dua laki – laki. Seorang staff kepolisian berjenis laki – laki dan perempuan, dan dua lainnya .... Skandar mengenal kedua orang lainnya itu. Meskipun ia enggan untuk mengakuinya, ia mulai bisa menghubungkan satunya dengan kasus ini, tetapi satu yang lain? Skandar tak sanggup percaya. “Apa kalian sedang menungguku?” tanya pria bertubuh tinggi yang paling depan cukup keras. Semua atensi orang yang berada di ruangan itu tertuju padanya. Pria itu tidak memakai seragam polisi atau atribut kepolisiannya, karena memang dia bukan polisi. Dia malah memakai setelan kemeja yang sama mahalnya seperti yang dipakai oleh Skandar, Adam ataupun James malam ini. Pria itu melirik ke arah tiga orang it
“Bukankah dia adik dari Jennie Kim?” tanya James pada Skandar, tetapi Skandar tak menjawabnya.“Adam ... Di- dia memiliki hubungan dengan semua ini?” Skandar langsung bertemu muka dengan wajah serius Adam.“Ya, Skandar. Perempuan itu!” jawab Adam dengan kaku.“A- apa, Adam?”TOKTOKTOKPertanyaan dari Skandar terpatahkan dengan suara ketukan tongkat kayu dari Mr. Haris. Suara ketukan itu membuat semua orang memberikan fokusnya pada polisi senior itu untuk memimpin jalannya investigasi lagi.Kepala investigator itu berdiri dan menghadap ke arah Stuart Kim dan Yeri Kim yang baru saja masuk dan membuat kerusuhan di sesi investigasinya. Ashton ikut berdiri dari kursinya dan berdiri di samping meja Mr. Haris, membiarkan Mr. Haris berjalan mendekati gadis bermarga Kim itu.“Apa and
Laki – laki itu sudah akan pergi menuju Yeri dan menitipkan Risa pada Nancy saat matanya mendapati seseorang yang telah berjalan cepat dari arah pintu ruangan yang terbuka. Skandar belum sempat untuk mengerjapkan mata saat ia mengenali orang itu.PLAAAAAAKKKKSuara tamparan keras menggaung di udara, Stuart Kim termangu dengan apa yang sedang terjadi di sampingnya. Terlalu cepat hingga pikirannya tak mampu terstimulus. Pria itu terhenti menatap sosok yang berada dihadapannya, sosok yang terus saja bersembunyi untuk menghindarinya. Namun sekarang sosok perempuan itu datang dengan sebuah tamparan keras. Ia kira yang mendapatkan tamparan itu dirinya, ternyata bukan.“Jennie ....” sebut Stuart pelan.“Kak Jen- Jennie?” ringis Yeri seraya memegang pipinya yang memerah. Jennie kakak-nya baru saja menamparnya.“Memperkosa? Menyuruh
Chapter 64-70 ini ada dalam satu timeline yang saling terhubung. Chapter-chapter ini sebenarnya cukup sulit... Apa ya... Aku harus nemuin semua problem solving atas konflik karakter di dalamnya dengan tensi yang cukup tinggi emosinya. Nyeritain konflik cerita dari sudut pandang minor karakter, tetapi tetap tidak melenceng dari ceritanya Skandar dan Charisa (main conflict). Kalau ada yang jeli, tiap kali Jennie ingat bayinya, nyeritain kehamilannya, pasti sadar jika dia nyeritain bayi yang berbeda ... Jennie akan lebih bersinar wajahnya, lebih bahagia saat ia menceritakan bayi milik Skandar, seakan dia sangat bangga pada anak yang sedang ia kandung dulunya. Kasihan jennie... Bisa dihitung jika Jennie baru muncul saat usia pernikahan Charisa dan Skandar, kehamilannya dia sudah 8 bulan, ditambah lama antara Jennie meninggalkan Skandar tidak lebih dari setahun, dengan pengakuan jika Jennie telah hamil 3 minggu anak Skandar terlebih dahulu. Berarti
“Nona Kim!!”“Bangun Jennie!”Ruang investigasi mendadak gaduh, bukan karena telah diamankannya Yeri dan Stuart ke dalam bui penjara, melainkan dengan pingsannya Jennie Kim. Perempuan yang sedang hamil tua itu langsung jatuh tak sadarkan diri setelah adiknya harus di penjara bersama laki – laki yang selama ini membuatnya harus bersimbah air mata.James, Adam dan Skandar yang masih berada di ruang investigasi saat itu, diminta bantuannya untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit kepolisian yang tak jauh disana. Dokter polisi yang berjaga langsung terkesiap menerima pasien yang sedang hamil tua itu.“Apa ada diantara kalian yang merupakan suami dari nona ini?” tanya dokter itu. “Apa anda?”Jaksa Adam Howard itu terlihat keberatan saat dokter tersebut mengira ia adalah suami dari Jennie, ia tak mungkin menjaga perempuan itu semalaman saat ia juga harus kembali ke gedung kepolisian sebentar lagi. A
Satu bulan kemudian.... “Tuan Hemingway, Terima kasih atas kerja samanya ... Kami tidak akan mengungkap perkara ini ke jurnalis,” ucap Mr. Calvin, bawahan dari Mr. Haris kepada seorang pria dewasa yang hari ini sedang di dampingi oleh seorang pengacaranya itu. Skandar hanya mengangguk lalu tersenyum ramah, sebagai gantinya Sebastian Carillo, sang pengacaranya yang menjawabnya. “Terima kasih Mr. Calvin,” ucap Sebastian menggantikan Skandar. Setelah Mr. Calvin pergi, Sebastian Carillo berbalik dan berkata pada kliennya. Pria tampan itu menatap Skandar dengan tersenyum, pekerjaannya sudah selesai. “Tuan Hemingway, saya harus segera kembali ke firma hukum saya sekarang, terima kasih atas kesempatan yang anda berikan untuk membantu anda.” “Terima kasih atas bantuanmu, Sebastian,” ucap Skandar pada pengacara muda itu. Pria itu terasa sangat terbantu dengan semua p