“Aku langsung mengarahkan lampu mobilku ke arah mereka bertiga, dan membunyikan klakson berulang kali, tepat saat seorang gadis memekik keras, Charisa saat itu meneriakkan ‘Paman Skandar’. Panggilan gadis itu untuk Skandar Hemingway, suaminya.”
“Ketiga orang yang melihat kedatanganku itu langsung melarikan diri, meninggalkan seorang gadis di atas lantai basemen bersemen yang gelap. Saat itu aku belum tahu jika itu Charisa, hingga aku turun dari mobil dan melihat keadaan gadis yang tergeletak tak berdaya dengan gaun merah yang sudah terkoyak habis – habisan. Itu adalah Charisa, Charisa Davis yang aku kenal.”
Ashton Gray mencari arah tempat Charisa, gadis muda itu sudah terlihat gemetar sekali badannya. Ashton khawatir bagian dari ceritanya akan melukai gadis itu. Ia lega saat Skandar Hemingway segera memeluk gadis itu dan menenangkannya.
“Aku sangat terkejut saat itu. Keadaan Charisa jauh dari kata baik – baik saja, gaun panjangnya telah preman itu robek hingg
I Fall for Ashton, here ... Jangan lupa komen disini ya ...
BRAKKK Suara pintu terbuka dengan lebar, cahaya lampu yang sangat terang masuk dari arah koridor kedalam ruangan investigasi tersebut. Dari pintu itu, terlihatlah siluet bayangan dari empat orang yang berdiri di tengah pintu, dua perempuan dan dua laki – laki. Seorang staff kepolisian berjenis laki – laki dan perempuan, dan dua lainnya .... Skandar mengenal kedua orang lainnya itu. Meskipun ia enggan untuk mengakuinya, ia mulai bisa menghubungkan satunya dengan kasus ini, tetapi satu yang lain? Skandar tak sanggup percaya. “Apa kalian sedang menungguku?” tanya pria bertubuh tinggi yang paling depan cukup keras. Semua atensi orang yang berada di ruangan itu tertuju padanya. Pria itu tidak memakai seragam polisi atau atribut kepolisiannya, karena memang dia bukan polisi. Dia malah memakai setelan kemeja yang sama mahalnya seperti yang dipakai oleh Skandar, Adam ataupun James malam ini. Pria itu melirik ke arah tiga orang it
“Bukankah dia adik dari Jennie Kim?” tanya James pada Skandar, tetapi Skandar tak menjawabnya.“Adam ... Di- dia memiliki hubungan dengan semua ini?” Skandar langsung bertemu muka dengan wajah serius Adam.“Ya, Skandar. Perempuan itu!” jawab Adam dengan kaku.“A- apa, Adam?”TOKTOKTOKPertanyaan dari Skandar terpatahkan dengan suara ketukan tongkat kayu dari Mr. Haris. Suara ketukan itu membuat semua orang memberikan fokusnya pada polisi senior itu untuk memimpin jalannya investigasi lagi.Kepala investigator itu berdiri dan menghadap ke arah Stuart Kim dan Yeri Kim yang baru saja masuk dan membuat kerusuhan di sesi investigasinya. Ashton ikut berdiri dari kursinya dan berdiri di samping meja Mr. Haris, membiarkan Mr. Haris berjalan mendekati gadis bermarga Kim itu.“Apa and
Laki – laki itu sudah akan pergi menuju Yeri dan menitipkan Risa pada Nancy saat matanya mendapati seseorang yang telah berjalan cepat dari arah pintu ruangan yang terbuka. Skandar belum sempat untuk mengerjapkan mata saat ia mengenali orang itu.PLAAAAAAKKKKSuara tamparan keras menggaung di udara, Stuart Kim termangu dengan apa yang sedang terjadi di sampingnya. Terlalu cepat hingga pikirannya tak mampu terstimulus. Pria itu terhenti menatap sosok yang berada dihadapannya, sosok yang terus saja bersembunyi untuk menghindarinya. Namun sekarang sosok perempuan itu datang dengan sebuah tamparan keras. Ia kira yang mendapatkan tamparan itu dirinya, ternyata bukan.“Jennie ....” sebut Stuart pelan.“Kak Jen- Jennie?” ringis Yeri seraya memegang pipinya yang memerah. Jennie kakak-nya baru saja menamparnya.“Memperkosa? Menyuruh
Chapter 64-70 ini ada dalam satu timeline yang saling terhubung. Chapter-chapter ini sebenarnya cukup sulit... Apa ya... Aku harus nemuin semua problem solving atas konflik karakter di dalamnya dengan tensi yang cukup tinggi emosinya. Nyeritain konflik cerita dari sudut pandang minor karakter, tetapi tetap tidak melenceng dari ceritanya Skandar dan Charisa (main conflict). Kalau ada yang jeli, tiap kali Jennie ingat bayinya, nyeritain kehamilannya, pasti sadar jika dia nyeritain bayi yang berbeda ... Jennie akan lebih bersinar wajahnya, lebih bahagia saat ia menceritakan bayi milik Skandar, seakan dia sangat bangga pada anak yang sedang ia kandung dulunya. Kasihan jennie... Bisa dihitung jika Jennie baru muncul saat usia pernikahan Charisa dan Skandar, kehamilannya dia sudah 8 bulan, ditambah lama antara Jennie meninggalkan Skandar tidak lebih dari setahun, dengan pengakuan jika Jennie telah hamil 3 minggu anak Skandar terlebih dahulu. Berarti
“Nona Kim!!”“Bangun Jennie!”Ruang investigasi mendadak gaduh, bukan karena telah diamankannya Yeri dan Stuart ke dalam bui penjara, melainkan dengan pingsannya Jennie Kim. Perempuan yang sedang hamil tua itu langsung jatuh tak sadarkan diri setelah adiknya harus di penjara bersama laki – laki yang selama ini membuatnya harus bersimbah air mata.James, Adam dan Skandar yang masih berada di ruang investigasi saat itu, diminta bantuannya untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit kepolisian yang tak jauh disana. Dokter polisi yang berjaga langsung terkesiap menerima pasien yang sedang hamil tua itu.“Apa ada diantara kalian yang merupakan suami dari nona ini?” tanya dokter itu. “Apa anda?”Jaksa Adam Howard itu terlihat keberatan saat dokter tersebut mengira ia adalah suami dari Jennie, ia tak mungkin menjaga perempuan itu semalaman saat ia juga harus kembali ke gedung kepolisian sebentar lagi. A
Satu bulan kemudian.... “Tuan Hemingway, Terima kasih atas kerja samanya ... Kami tidak akan mengungkap perkara ini ke jurnalis,” ucap Mr. Calvin, bawahan dari Mr. Haris kepada seorang pria dewasa yang hari ini sedang di dampingi oleh seorang pengacaranya itu. Skandar hanya mengangguk lalu tersenyum ramah, sebagai gantinya Sebastian Carillo, sang pengacaranya yang menjawabnya. “Terima kasih Mr. Calvin,” ucap Sebastian menggantikan Skandar. Setelah Mr. Calvin pergi, Sebastian Carillo berbalik dan berkata pada kliennya. Pria tampan itu menatap Skandar dengan tersenyum, pekerjaannya sudah selesai. “Tuan Hemingway, saya harus segera kembali ke firma hukum saya sekarang, terima kasih atas kesempatan yang anda berikan untuk membantu anda.” “Terima kasih atas bantuanmu, Sebastian,” ucap Skandar pada pengacara muda itu. Pria itu terasa sangat terbantu dengan semua p
Di sebuah gedung pencakar langit di Canberra. Seorang laki – laki tinggi dengan setelan jas mahal baru saja selesai menutup map berisi perjanjian kerja sama terbarunya. Pria itu menutup map itu lalu berdiri dari kursinya, sekretarisnya langsung membungkuk untuk menerima map tersebut “Terima kasih atas ketersediaan anda dalam menerima kerja sama ini, Mr. Gray,” ujar pria bertubuh tidak terlalu kurus dengan enggan. Pria itu tak pernah bermimpi apabila perusahaan pertambangan yang ia ajak kerja sama itu ternyata bagian dari grup perusahaan orang itu. Dia tak menyangka jika perusahaannya akan berakhir bekerja sama dengan perusahaan milik pria itu, selama rapat tadi ia sudah ingin berusaha membatalkan saja kerja sama itu. Err... Apa mungkin ia sanggup membatalkannya jika nilai kerja samanya sampai milyaran dollar? “Sama-sama Mr. Bloom. Semoga kerja sama kita berhasil,” tukas pria yang dipanggil Mr. Gray itu. Sekretaris pria itu maju mendekat, Chris
Toko itu adalah sebuah toko yang menjual baju dan pernak – pernik ibu hamil dan menyusui, toko baju hamil dari brand dress hamil favorit kak Hannah-nya. Tadi, Charisa diajak pergi dulu oleh sahabat suaminya saat Paman Skandar-nya harus mengurus keperluan administrasi pasca-peradilan.“PAMANN!!” seru seorang gadis berambut panjang dengan rambutnya yang bergelombang.Gadis itu langsung berlari menuju seseorang yang terlihat baru masuk pintu kaca etalase lantai dua sebuah toko. Belum sampai di bagian kamar ganti, Skandar merasakan tubuhnya ditubruk oleh tubuh kecil tak terlalu tinggi.“Hati – hati jalannya,” ucap Skandar lembut.“Iya, tadi lupa ... Hehehe.” Charisa hanya cekikan saat Paman-nya mengusap kepalanya, semenjak kejadian itu Paman Skandar-nya tak keberatan untuk dipeluk meski mereka tengah berada di keramaian sekalipun.“Mengapa sering lupa, humm? Selalu hati – hati.” Skandar