Share

Exhale [1]

Kami berangkat ke rumah sakit dengan ambulans milik Puan Derana. Marco dengan cekatan membawa serta satu tas besar berisi keperluan Sonya dan bayinya. Tak cuma aku, Marco, dan Sonya yang menuju rumah sakit, melainkan juga Tante Danty dan relawan bernama Sissy. Ibunda Marco tiba di rumah penampungan setelah ditelepon putranya, masih mengenakan seragam karena memang belum jam pulang kantor.

Aku baru tahu bahwa proses melahirkan bisa memakan waktu berjam-jam. Sungguh tersiksa melihat Sonya kesakitan sambil menggenggam tanganku, mengaduh-aduh berjuta kali tapi aku tak bisa melakukan apa pun untuk meringankan penderitaannya. Menurut dokter kandungan, Sonya belum akan bersalin sampai dini hari. Karena pembukaannya belum lengkap. Apa pun maksudnya, aku tak benar-benar paham.

Aku cuma berada di ruang bersalin kurang dari satu jam. Tante Danty memintaku menunggu di luar saja bersama Marco. Awalnya, Sonya tak memberi izin. Dia malah makin kencang memegang tanganku. Namun ibunda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status